Menikmati segelas teh hangat di pagi hari sudah menjadi kebiasaan sebagian orang, mungkin termasuk Ayah dan Bunda. Namun, bagaimana bila Si Kecil juga ingin meminumnya? Sebelum memberikan teh kepada Si Kecil, yuk, ketahui dulu manfaat dan risiko minum teh bagi anak balita.

Ada beragam jenis minuman teh, antara lain teh hijau, teh hitam, teh oolong, juga teh putih. Apa pun jenisnya, teh mengandung antioksidan yang baik untuk melindungi tubuh dari paparan radikal bebas, yaitu suatu zat yang bisa merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan timbulnya penyakit.

Bolehkah Anak Balita Minum Teh? - Alodokter

Fakta tentang Kandungan Teh dan Efeknya terhadap Kesehatan Anak

Sebelum membahas pemberian teh kepada anak balita, Bunda perlu mengetahui, bahwa selain antioksidan, beberapa jenis teh juga mengandung kafein. Kafein adalah zat stimulan alami yang dapat merangsang sistem saraf dan otak.

Dalam dosis yang kecil, kandungan ini bisa membuat anak menjadi lebih energik dan aktif. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, kafein justru dapat menimbulkan beragam bahaya kesehatan bagi anak, misalnya membuatnya sulit tidur dan lebih sering buang air kecil, serta meningkatkan tekanan darah.

Tidak hanya terkandung pada teh, kafein juga terkandung di dalam beberapa minuman lainnya, seperti kopi, cokelat, dan minuman bersoda atau minuman berenergi.

Selain itu, teh juga mengandung tanin, yakni senyawa polifenol yang bisa menghambat penyerapan zat besi. Padahal, zat besi memiliki peran penting dalam menghasilkan sel darah merah dan mendukung proses tumbuh kembang anak.

Jadi, Apakah Anak Balita Boleh Diberikan Teh?

Jawabannya adalah iya. Namun, mengingat bahwa kafein dan tanin bisa menimbulkan dampak negatif pada kesehatan anak, Bunda dan Ayah perlu membatasi jumlah asupan teh yang diminum Si Kecil.

Di samping itu, Bunda juga harus cermat dalam memilih jenis teh yang akan dikonsumsi olehnya. Agar lebih aman dan sehat, Bunda bisa memberikan Si Kecil teh herbal, seperti teh chamomile, teh adas, serta teh jahe, karena jenis teh ini umumnya tidak banyak mengandung kafein, Bun.

Agar tetap sehat, Bunda juga sebaiknya memberikan teh segar yang diseduh sendiri tanpa tambahan banyak gula. Sebaiknya hindari atau batasi pemberian teh kemasan, karena minuman ini umumnya banyak mengandung gula yang tidak baik untuk kesehatan anak.

Selain teliti dalam memilih jenis teh, ada beberapa tips aman memberikan minuman teh kepada anak balita, yaitu:

  • Baca semua bahan yang terkandung pada produk teh sebelum membelinya.
  • Ketika membuatkan teh untuk Si Kecil, jangan terlalu lama merendam kantung teh ke dalam air panas. Jika teh terlalu pekat, Bunda bisa menambahkan air lagi ke dalam minumannya. Hal ini guna mengurangi kandungan zat tanin dan kafein di dalam teh.
  • Jangan memberikan minuman teh panas kepada Si Kecil karena bisa membuat mulut dan lidahnya terbakar. Agar lebih aman, berikanlah ia teh hangat atau teh yang ang bersuhu ruangan.
  • Jika Si Kecil menyukai rasa manis, Bunda boleh menambahkan satu sendok teh madu atau gula ke dalam gelasnya. Namun, jangan terlalu banyak, karena asupan gula berlebihan bisa memicu terjadinya berbagai masalah kesehatan, seperti kerusakan gigi, diabetes, dan obesitas.

Selain itu, ingatlah untuk membatasi pemberian teh pada anak balita hanya sebanyak 1 gelas per harinya.

Dari penjelasan tersebut, anak-anak, khususnya yang berusia di atas 2 tahun boleh-boleh saja, kok, diberikan minuman teh. Namun, pastikan untuk memperhatikan beberapa tips di atas saat Bunda hendak memberikan teh kepada Si Kecil, ya.

Jika Bunda khawatir pemberian minuman teh bisa membahayakan kesehatan Si Kecil, cobalah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Bunda juga bisa menanyakan keamanan dan risiko teh bagi kesehatan anak balita melalui chat di aplikasi ALODOKTER.