Rasanya yang manis dan dingin membuat es krim sangat disukai anak-anak, termasuk bayi. Hampir semua bayi akan membuka mulutnya saat disodori es krim. Namun, tunggu dulu. Sebenarnya, bolehkah bayi makan es krim?
Es krim maupun gelato adalah makanan beku yang terbuat dari susu segar dan pemanis buatan. Agar memiliki warna yang cerah, tak sedikit produk es krim yang ditambahkan pewarna makanan.
Karena berbahan dasar susu, es krim mengandung sebagian nutrisi yang mungkin dibutuhkan oleh tubuh bayi, antara lain protein, lemak, karbohidrat, kalsium, dan kolesterol.
Fakta tentang Pemberian Es Krim pada Bayi
Sebenarnya, sejak bayi berusia 6 bulan atau sudah memperoleh makanan pendamping ASI (MPASI), pemberian es krim sudah diperbolehkan, Bun. Namun, organisasi kesehatan tertentu, seperti CDC, di Amerika Serikat menganjurkan pemberian es krim kepada bayi sebaiknya ditunda hingga ia berusia 2 tahun.
Alasannya adalah karena umumnya es krim mengandung gula yang cukup banyak. Padahal, bayi dan balita berusia di bawah 2 tahun belum perlu mendapatkan asupan gula, apalagi sampai berlebihan.
Penting untuk diingat, pemberian makanan atau minuman yang mengandung terlalu banyak gula bisa merusak gigi bayi. Selain itu, asupan gula dan garam berlebih juga tidak baik untuk ginjal bayi.
Es krim juga umumnya diolah dari susu sapi. Pada bayi yang memiliki alergi susu sapi atau intoleransi laktosa, pemberian es krim bisa membuatnya mengalami reaksi alergi atau gangguan pencernaan.
Tips Aman Memberikan Es Krim pada Bayi
Pemberian es krim kepada bayi dengan tujuan untuk mengenalkan es krim sesekali bukanlah hal yang dilarang. Namun, Bunda tetap harus berhati-hati saat memberikan es krim kepada Si Kecil, ya.
Selain itu, sebelum memberikan es krim, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan, yaitu:
- Pastikan bahwa Bunda memberikan produk es krim yang telah terjamin kebersihan dan keamanannya.
- Pilih es krim yang terbuat dari susu pasteurisasi. Pasalnya, es krim yang dibuat dari susu mentah atau belum dipasteurisasi bisa terkontaminasi bakteri. Hal ini tentunya bisa membahayakan kesehatan buah hati Bunda.
- Baca komposisi bahan yang terkandung pada es krim. Pilihlah es krim yang tidak mengandung bahan yang bisa membuatnya tersedak, seperti kacang.
- Perhatikan jumlah kandungan gula pada es krim yang akan dikonsumsi buah hati. Terlalu banyak makanan manis bisa menimbulkan beragam risiko kesehatan, seperti diabetes, obesitas, dan gigi susu berlubang.
Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa membiarkan bayi makan es krim dalam jumlah sedikit sebenarnya boleh-boleh saja, hanya untuk mengenalkannya dengan makanan beku ini.
Namun, karena termasuk produk olahan susu, es krim bisa menimbulkan gejala alergi pada sebagian bayi, seperti perut kembung, diare, dan muncul ruam di kulit.
Jika Si Kecil mengalami gejala tersebut setelah mengonsumsi es krim, stop dulu pemberian es krim dan periksakan ia ke dokter. Dengan begitu, penyebab keluhan yang dialami Si Kecil dapat diketahui dan ditangani dengan tepat.