Jamur merupakan salah satu bahan makanan yang cukup populer di Indonesia. Selain nikmat disantap, jamur juga mengandung beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan. Akan tetapi, apakah jamur bisa dikonsumsi oleh bayi?

Jamur memiliki bentuk dan tekstur yang sangat beragam. Bahan makanan ini mudah diolah dan kerap dikombinasikan dengan hidangan lainnya, seperti sup, tumis sayuran, atau pasta. Rasanya yang gurih dan lezat membuat jamur juga sering digunakan sebagai kaldu masakan.

Bolehkah Bayi Mengonsumsi Jamur? - Alodokter

Keamanan Konsumsi Jamur pada Bayi

Nikmatnya jamur juga bisa dirasakan oleh bayi lho, Bun. Bunda dapat mengolah bahan makanan yang kaya nutrisi ini sebagai menu MPASI. Namun, Bunda harus menunggu sampai Si Kecil sudah bisa mencerna makanan selain ASI dulu, ya. Misalnya, setelah berusia 10–12 bulan.

Jamur kaya akan kalium. Nutrisi ini dapat mendukung perkembangan otot, menutrisi sel saraf otak, dan menjaga irama jantung Si Kecil. Kalium juga berperan dalam mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh sehingga dapat menjaga tekanan darah tetap stabil.

Memberikan MPASI dengan menu makanan tinggi kalium juga dapat mengurangi risiko Si Kecil mengalami masalah kesehatan di kemudian hari, seperti batu ginjal dan osteoporosis.

Beberapa jenis jamur juga merupakan sumber vitamin D yang baik. Vitamin ini berperan penting untuk membangun tulang dan gigi yang kuat. Kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko terjadinya rakitis yang dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang.

Selain kandungan tersebut, jamur juga mengandung nutrisi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang bayi, seperti zat besi, selenium, dan serat.

Tips Mengolah Jamur sebagai MPASI

Berbagai jenis jamur bisa dengan mudah Bunda temui di pasar tradisional atau toko swalayan. Ada banyak jenis jamur yang dijual, mulai dari jamur kancing, jamur shitake, jamur maitake, jamur tiram, jamur portobello, hingga jamur enoki.

Namun, sebelum membeli dan mengolah jamur sebagai MPASI, Bunda perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

  • Pilih jamur yang masih utuh dan bersih. Hindari membeli jamur yang lembap, basah, berlendir, atau keras.
  • Cuci tangan sebelum mengolah jamur.
  • Cuci jamur sampai bersih dengan air mengalir.
  • Olah jamur dengan cara ditumis atau dihaluskan. Tambahkan bumbu seperti minyak zaitun, bawang putih, dan sedikit garam untuk menambah cita rasa.
  • Pastikan masak jamur hingga matang.
  • Hidangkan jamur bersama bayam, kacang hijau, kentang, atau makanan sehat lainnya.
  • Simpan jamur yang belum diolah di dalam wadah tertutup dan masukkan ke dalam lemari es maksimal selama 5 hari.

Jamur bisa menjadi salah satu pilihan menu MPASI yang baik untuk kesehatan bayi. Akan tetapi, pastikan juga Bunda tetap memberikan Si Kecil makanan sehat lainnya dan ASI agar kebutuhan gizinya tercukupi.

Selain itu, perlu diketahui bahwa jamur bisa memicu alergi pada sebagian anak. Jika setelah mengonsumsi jamur Si Kecil mengalami gejala alergi, seperti ruam, gatal-gatal, bibir dan wajah bengkak, batuk, diare, hingga sulit bernapas, segeralah bawa ia ke dokter ya, Bun.