Selain susu formula, tidak sedikit lho orang tua yang mulai beralih dan memberikan susu UHT kepada bayinya. Dipercaya, susu UHT bukan hanya aman untuk bayi, tapi juga memiliki manfaat yang sama baik seperti susu formula bahkan ASI. Benarkah demikian?
Susu UHT atau susu ultra-heat treatment adalah susu yang telah dipanaskan pada suhu lebih dari 135° Celsius selama beberapa detik. Walau diolah dengan suhu tinggi, susu jenis ini tetap mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, mulai dari kalsium, kalium, protein, fosfor, hingga beberapa jenis vitamin.
Selain itu, proses pengolahan tersebut juga membuat susu UHT memiliki umur yang lebih lama, sehingga bisa disimpan untuk waktu yang cukup panjang.
Fakta Pemberian Susu UHT kepada Bayi
Semua orang tua tentu menginginkan segala yang terbaik untuk anaknya. Selain memberikan menu makanan bergizi setiap hari, sebagian orang tua juga mulai tertarik untuk memberikan susu UHT kepada sang buah hati.
Pemberian susu UHT sedari dini pun bukan dilakukan tanpa alasan. Sebagian orang tua menilai bahwa selain bernutrisi, susu jenis ini juga dianggap bisa mendukung tumbuh kembang bayi.
Sebenarnya, anggapan tersebut tidak sepenuhnya keliru, Bun. Faktanya, susu UHT memang mengandung cukup banyak gizi. Hanya saja, pemberian susu UHT harus sangat diperhatikan, karena susu UHT tidak diperuntukkan untuk segala usia, khususnya bayi.
Perlu Bunda ketahui, sejak bayi baru lahir hingga usianya 6 bulan, ia hanya membutuhkan nutrisi yang berasal dari ASI atau susu formula saja, tanpa tambahan dari susu UHT, air putih, atau minuman lainnya.
Susu UHT pun tidak boleh diberikan secara langsung atau menjadi minuman utama bayi yang belum genap berusia satu tahun. Alasannya, karena kandungan susu UHT tidak begitu lengkap bila dibandingkan ASI atau susu formula.
Kandungan zat besi pada susu UHT pun cukup rendah. Padahal, zat besi memiliki peranan penting pada kesehatan bayi, seperti mencegah terjadinya anemia dan menjaga kesehatan sel-sel tubuhnya.
Alasan lain mengapa susu UHT sebaiknya tidak diberikan kepada bayi adalah karena saluran pencernaan bayi usia di bawah satu tahun dianggap belum mampu menyerap protein sapi dalam jumlah besar.
Susu UHT Boleh Diolah Menjadi Menu Makanan Bayi
Susu UHT memang tidak dianjurkan untuk diberikan secara langsung kepada bayi baru lahir hingga ia berusia satu tahun. Namun, bagi bayi yang sudah mendapatkan MPASI, Bunda boleh kok mencampurkan susu UHT ke dalam menu makannya.
Pemberian susu UHT dalam jumlah kecil yang dicampurkan ke dalam makanan dianggap lebih aman untuk bayi berusia 6 bulan ke atas. Susu jenis ini bisa Bunda campur ke beberapa menu MPASI Si Kecil, seperti puding, telur orak-arik, sereal, atau mashed potato.
Kendati demikian, tetap perhatikan kondisi bayi setelah memberikannya susu UHT ya, Bun. Pasalnya, sebagian bayi dapat mengalami alergi setelah mengonsumsi susu UHT atau olahannya. Oleh karena itu, segera hentikan pemberian susu UHT atau olahannya bila muncul ruam pada kulit bayi atau bayi mengalami muntah dan diare.
Nah, dengan mengetahui informasi di atas, kini Bunda sudah tahu ya kalau susu UHT tidak dianjurkan diberikan untuk bayi sebagai minuman utama. Bila Bunda ingin memberikan susu jenis ini, sebaiknya tunggu buah hati berusia di atas 1 tahun.
Bila masih ragu atau punya pertanyaan terkait pemberian susu UHT kepada Si Kecil, Bunda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter di rumah sakit terdekat atau melalui layanan telemedisin chat bersama dokter di aplikasi Alodokter.