Ikan asin merupakan jenis makanan yang cukup digemari oleh sebagian orang, termasuk ibu hamil. Sebagian Bumil mungkin jadi ngidam ikan asin selama hamil. Namun, karena kandungan garamnya cukup tinggi, muncul banyak pertanyaan tentang keamanan mengonsumsi lauk ini saat hamil.
Ikan yang diawetkan dengan menambahkan garam yang cukup banyak ini memang punya cita rasa asin gurih. Ada beragam jenis ikan yang bisa diasinkan, misalnya ikan teri medan, cumi, peda, rebon, layang, atau bilih. Selain bisa bertahan lama, ikan asin bisa diolah dengan cara digoreng, disambal, atau dicampurkan ke dalam jenis makanan lain, misal tumis sayur ikan asin.
Fakta Keamanan Ikan Asin untuk Ibu Hamil
Selama hamil, Bumil perlu memahami bahwa ada janin yang membutuhkan asupan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang, Inilah sebabnya, Bumil perlu memilah-milih jenis panganan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi selama hamil.
Mengonsumsi ikan asin saat hamil bukanlah hal yang dilarang, ya. Ibu hamil boleh kok mengonsumsinya. Selain enak, ikan asin ini juga aman dan memiliki gizi yang dibutuhkan oleh Bumil dan janin, seperti kalsium, fosfor, dan sedikit protein.
Jika diawetkan dengan garam beryodium, mengonsumsi ikan asin juga diketahui juga baik untuk menjaga kesehatan kelenjar tiroid, bahkan bisa mendukung perkembangan otak dan sistem saraf janin.
Namun, ada beberapa fakta penting nih yang harus Bumil ketahui. Misalnya, ikan asin melewati proses pengawetan dengan menggunakan garam yang cukup banyak. Padahal kebutuhan garam Bumil hanya sekitar 1 sendok teh setiap harinya.
Jika Bumil tidak hati-hati dan mengonsumsi ikan asin berlebihan, maka kelebihan garam di dalam tubuh bisa meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah selama hamil (hipertensi gestasional) dan penyakit jantung.
Bahkan, jika konsumsi garam tidak dibatasi, apalagi Bumil sudah menderita hipertensi, gangguan ginjal, atau penyakit jantung, risiko terjadinya komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia yang bisa berbahaya untuk Bumil dan janin, juga akan meningkat.
Belum lagi kandungan purin yang cukup tinggi pada ikan asin yang bisa meningkatkan risiko terbentuknya batu di saluran kemih atau menyebabkan peningkatan asam urat. Jika muncul batu saluran kemih atau kambuhnya asam urat saat hamil, hal ini akan mengganggu kehamilan yang sedang Bumil jalani.
Tips Aman Mengonsumsi Ikan Asin untuk Ibu Hamil
Berdasarkan informasi di atas, ikan asin boleh-boleh saja dikonsumsi asalkan tidak berlebihan. Supaya lebih aman, Bumil bisa mengikuti beberapa tips berikut saat mengonsumsi ikan asin:
Rendam ikan asin
Rendam ikan asin ke dalam air hangat beberapa menit sebelum mengolahnya. Tujuannya agar kadar garam pada ikan ini sedikit berkurang.
Konsumsi secukupnya
Karena kandungan garam yang cukup tinggi, sebaiknya ikan asin hanya dikonsumsi sedikit atau secukupnya saja, misal 1–2 potong kecil.
Imbangi dengan makan sayuran segar
Saat hamil, jangan lupa mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, ya. Bumil bisa mengombinasikan ikan asin dengan sayur-sayuran segar dan matang, seperti wortel dan brokoli.
Dengan begitu, asupan nutrisi Bumil juga tetap terpenuhi dan kandungan fenolik dalam sayuran diharapkan bisa membantu mencegah kerusakan jantung dan pembuluh darah.
Itulah informasi tentang anjuran makan ikan asin pada ibu hamil. Walau diperbolehkan, alangkah baiknya bila Bumil memilih untuk makan ikan segar. Soalnya, selain lebih aman, kandungan nutrisi pada ikan segar lebih banyak daripada ikan asin.
Jika Bumil sangat ingin makan ikan asin, tetapi masih ragu, apalagi memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsinya, ya.