Menikmati lelehan kuning telur setengah matang bersama roti atau nasi hangat memang sangat menggoda ya, Bumil? Eits, tunggu dulu! Sebelum mengonsumsinya, yuk simak terlebih dulu fakta di balik telur setengah matang untuk ibu hamil berikut ini.
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik dikonsumsi selama hamil. Kandungan kolin dalam telur diketahui dapat mendukung perkembangan otak janin di dalam kandungan. Namun , sisi lain, telur juga berisiko membahayakan bagi Bumil dan janin, khususnya jika telur yang dikonsumsi masih setengah matang.
Fakta Keamanan Makan Telur Setengah Matang Saat Hamil
Telur termasuk makanan yang mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Makanan favorit banyak orang ini bisa diolah dengan berbagai cara, misalnya digoreng ceplok, didadar, ataupun direbus. Tingkat kematangannya juga bisa dibuat sesuai selera, bisa matang sempurna atau setengah matang.
Jika Bumil sedang ngidam makan telur atau ingin memasukkan telur ke dalam menu makanan harian, sebaiknya hindari menyajikan telur setengah matang atau telur mentah, ya. Pasalnya, telur yang belum matang sempurna bisa saja mengandung bakteri Salmonella yang menyebabkan Bumil keracunan makanan.
Gejala yang akan muncul akibat infeksi bakteri ini adalah demam tinggi, muntah, sakit perut, sakit kepala, diare, dan dehidrasi. Pada beberapa kasus, tingkat keparahan gejala bisa sangat berat hingga menyebabkan persalinan prematur bahkan keguguran, lho.
Selain memperhatikan tingkat kematangan telur, sebaiknya Bumil juga segera mengonsumsi telur setelah dimasak untuk menghindari kontaminasi bakteri. Terlalu lama membiarkan makanan, terlebih yang tidak diolah dengan baik, dapat memicu tumbuhnya bakteri penyebab penyakit listeriosis.
Jika terjadi pada ibu hamil, infeksi ini berisiko tinggi menyebabkan keguguran bahkan bayi meninggal dalam kandungan atau stillbirth.
Tips Mengonsumsi Telur Saat Hamil
Selain baik untuk perkembangan otak janin, kandungan mineral lainnya dalam telur, seperti selenium, dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh janin dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi kehamilan. Selain itu, vitamin B2 pada telur juga dapat mendukung perkembangan mata serta menutrisi kulit janin.
Nah, untuk mendapatkan manfaat telur dan terhindar dari risiko buruk akibat bakteri Salmonella, telur harus diolah dengan cara yang baik dan benar ya, Bumil. Berikut ini adalah panduan memilih dan menyajikan telur yang perlu Bumil ketahui:
- Hindari membeli telur yang cangkangnya retak dan kotor
- Cuci telur sampai bersih dan keringkan cangkangnya
- Simpan telur dalam lemari es pada tempat yang terpisah dengan makanan lain
- Hindari konsumsi telur mentah atau setengah matang
- Sajikan telur dengan cara digoreng dan direbus sampai benar-benar matang
- Cuci tangan sebelum dan setelah memasak telur
- Bersihkan seluruh alat masak yang digunakan untuk memasak telur
Untuk memastikan telur sudah benar-benar matang, biarkan telur di dalam air mendidih hingga kira-kira 10–12 menit sewaktu Bumil merebus telur, atau bolak-balik kedua sisi telur jika Bumil membuat telur goreng atau telur dadar.
Telur sangat bermanfaat bagi perkembangan janin jika disajikan dengan cara yang baik dan benar. Oleh karena itu, pastikan Bumil mengonsumsi telur yang matang sempurna dan selalu menerapkan panduan yang telah dipaparkan di atas, ya.
Bila Bumil merasakan gejala infeksi bakteri Salmonella setelah mengonsumsi telur, segera periksakan diri ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan serta pengobatan yang tepat.