Minum soda saat berbuka puasa memang menyegarkan. Namun, sebenarnya bolehkah buka puasa dengan soda? Soalnya, minuman ini dikhawatirkan dapat berdampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi sebagai menu berbuka.  

Minuman bersoda adalah minuman manis dengan tambahan karbon dioksida yang memberi sensasi menggelitik di lidah. Rasa manis dalam minuman ini berasal dari gula atau sirup jagung dengan fruktosa tinggi. Selain tinggi gula, beberapa minuman bersoda juga mengandung kafein.

Bolehkah Minum Soda Saat Buka Puasa? Simak Faktanya - Alodokter

Karena kandungan gula yang tinggi, banyak yang meyakini bahwa minuman bersoda bisa mengembalikan energi tubuh dengan cepat setelah berbuka puasa. Jadi, bolehkah minum soda saat buka puasa? Sebenarnya boleh, tapi sebaiknya dibatasi ya. 

Hindari Konsumsi Minuman Bersoda Saat Berbuka 

Mengapa perlu membatasi minuman bersoda saat berbuka puasa? Berikut adalah beberapa alasannya:

Memicu kenaikan berat badan dan kadar gula darah

Minuman bersoda tinggi akan kalori dan gula yang dapat memicu lonjakan gula darah yang drastis dan kenaikan berat badan jika dikonsumsi berlebihan. 

Dalam 1 kaleng minuman bersoda ukuran 350 ml saja sudah mengandung sekitar 156 kalori dan 39 gram gula. Ini artinya, dengan mengonsumsi sekaleng soda kamu sudah memenuhi lebih dari ½ konsumsi gula harian yang disarankan, yakni 50 gram per hari. 

Belum lagi selama buka puasa, konsumsi gula tidak hanya dari minuman kan? Kamu juga mengonsumsi takjil, seperti kurma, buah-buahan, atau kudapan manis. Hal ini otomatis meningkatkan asupan gula dan kalori ke dalam tubuh, yang imbasnya dapat meningkatkan kadar gula darah serta kenaikan berat badan dan lemak perut. 

Peningkatan lemak perut sendiri dikaitkan dengan risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. 

Menimbulkan rasa haus

Selain kenaikan berat badan dan gula darah, konsumsi minuman bersoda saat berbuka puasa juga bikin kamu merasa lebih haus. Kok bisa?

Jadi, ketika gula berlebih masuk ke dalam darah, tubuh akan menarik air dari sel untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Akibatnya, sel-sel tubuh jadi kehilangan cairan sehingga kamu lebih cepat haus. 

Tidak hanya itu, minuman bersoda juga mengandung kafein yang bersifat diuretik. Hal ini membuat tubuh memproduksi urine lebih banyak. Imbasnya, kamu akan jadi sering buang air kecil dan berpotensi kehilangan cairan setelah berbuka puasa. 

Jadi, yang seharusnya bisa melepas dahaga dan menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa, minuman bersoda justru membuatmu merasa lebih haus dan kekurangan cairan tubuh jika dikonsumsi terlalu banyak. 

Memicu gejala penyakit asam lambung

Karbon dioksida dalam minuman bersoda dapat menyebabkan perut kembung. Nah, saat perut kembung, tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah (LES) meningkat dan menimbulkan refluks asam. Bagi penderita GERD, hal ini bisa menyebabkan gejala penyakit asam lambung.    

Kafein dalam minuman bersoda juga dapat melemahkan LES yang memperburuk kondisi orang dengan penyakit asam lambung. 

Itulah beberapa alasan mengapa sebaiknya kamu membatasi minuman bersoda saat berbuka puasa. Selain tinggi gula dan kafein, minuman ini juga bisa memicu naiknya asam lambung pada penderita GERD. 

Kalau ingin minum soda saat buka puasa, cukup ½ kaleng saja dan perhatikan asupan gula dari makanan yang masuk ke tubuh. Daripada minum soda saat berbuka, pilihlah minuman yang lebih sehat dan rendah gula, seperti jus buah tanpa gula, susu, atau air kelapa. 

Selain minuman bersoda, kamu juga perlu membatasi makanan manis saat buka puasa. Sebagai pilihan yang lebih sehat untuk berbuka puasa, konsumsilah buah dan sayur. Sumber karbohidrat kompleks, seperti kentang, ubi cilembu, atau kacang hijau, serta sumber protein, contohnya daging, telur, dan keju rendah lemak, juga baik dikonumsi saat berbuka.   

Jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu dan ingin mengetahui bolehkah minum soda saat buka puasa, jangan ragu untuk Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan jawaban yang tepat ya.