Proses melahirkan selalu menjadi momen mendebarkan bagi setiap ibu. Jika tidak ada komplikasi kehamilan, persalinan umumnya dilakukan melalui vagina. Namun, tidak sedikit ibu hamil yang menghindari jenis persalinan tersebut dan lebih memilih melahirkan melalui operasi caesar.
Pada dasarnya, pasien berhak memilih jenis persalinan yang akan dilakukan sesuai keinginan. Secara medis dan etis, dokter kandungan boleh saja melakukan operasi caesar atas permintaan pasien, walau tanpa indikasi, selama pasien sudah diberi penjelasan mengenai manfaat dan risiko prosedur ini.
Jenis Persalinan Harus Sesuai Kondisi Pasien
Meski pasien berhak terlibat secara aktif dalam memilih metode persalinannya, dokter tetap akan memeriksa kondisi pasien secara keseluruhan sebelum menentukan jenis persalinan. Dokter juga akan mempertimbangkan besarnya manfaat dan risiko yang mungkin terjadi dari jenis persalinan yang dipilih.
Jika dokter tidak menemukan adanya indikasi khusus yang mengharuskan pasien menjalani operasi caesar dan persalinan melalui vagina dirasa aman untuk dilakukan, dokter harus merekomendasikan persalinan normal. Operasi caesar tetap dapat dilakukan jika pasien meminta dan kondisi pasien memungkinkan.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dokter dalam menentukan metode persalinan untuk pasien, yaitu:
- Kondisi kesehatan pasien
- Indeks massa tubuh pasien
- Rencana kehamilan pasien selanjutnya
- Pengalaman persalinan sebelumnya
- Riwayat operasi sebelumnya
- Pandangan dan perasaan pasien tentang persalinan
Selain beberapa hal di atas, dokter juga harus mengetahui motivasi pasien di balik keputusannya memilih operasi caesar. Dokter harus memastikan bahwa metode persalinan yang dipilih benar-benar berasal dari keinginan pasien, bukan karena tekanan atau desakan dari anggota keluarga.
Manfaat dan Risiko Operasi Caesar atas Permintaan Pasien
Pada banyak kasus, pasien lebih memilih melahirkan dengan operasi caesar karena takut akan rasa sakit, proses dan komplikasi dari persalinan normal, serta memiliki trauma akibat pengalaman buruk pada persalinan melalui vagina sebelumnya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, operasi caesar atas permintaan pasien dapat dilakukan jika dokter menilai manfaatnya lebih besar dibandingkan risikonya. Ada beberapa keuntungan yang dapat dirasakan dari operasi caesar atas permintaan pasien, yaitu:
- Waktu persalinan lebih pasti
- Terhindar dari kelahiran lewat bulan (postterm birth)
- Risiko diperlukannya operasi darurat (tidak direncanakan) lebih rendah
- Risiko kelahiran mati lebih rendah
- Risiko cedera dasar panggul lebih rendah
Meski memiliki sejumlah keuntungan, operasi caesar juga memiliki beberapa risiko, yaitu:
- Perlekatan plasenta
- Rahim robek (ruptur uterus)
- Komplikasi akibat pembiusan
- Masa pemulihan setelah persalinan lebih lama
- Infeksi pada luka atau lapisan rahim
- Gangguan pernapasan pada bayi
Namun, berbagai risiko tersebut dapat diminimalkan dengan pemeriksaan kesehatan dan persiapan yang baik sebelum operasi caesar dilakukan.
Terlepas dari boleh tidaknya operasi caesar atas permintaan pasien, pastikan Anda rutin memeriksakan kehamilan Anda ke dokter setidaknya 1 bulan sekali. Tanyakan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko yang mungkin terjadi bila Anda melahirkan dengan operasi caesar.
Jika kondisi kehamilan Anda dinilai sehat dan tidak ditemukan adanya risiko komplikasi, dokter dapat menjadwalkan operasi caesar pada usia kehamilan 39 minggu. Pada waktu tersebut, risiko komplikasi pada janin relatif lebih kecil, kondisi janin juga dianggap sudah matang dan siap untuk dilahirkan.