Bayi dan anak-anak kerap memperhatikan dan meniru apa yang dikonsumsi orang tuanya. Lalu, bagaimana bila Bunda suka makanan pedas? Apakah boleh Si Kecil diperkenalkan dengan makanan ini sejak dini ataukah ada batasan usianya? Yuk, ketahui jawabannya di sini.
Hidangan Indonesia kaya akan rempah, seperti cabai, lada, bawang putih, jahe, dan kunyit. Selain sebagai penambah rasa pada makanan, rempah juga memiliki manfaat bagi kesehatan, contohnya jahe yang diketahui dapat mengurangi pusing, kram saat menstruasi, serta mual dan muntah.
Walau bermanfaat bagi kesehatan, bahan rempah biasanya meninggalkan rasa pedas di mulut. Orang dewasa, sih, mungkin sudah terbiasa mengonsumsi makanan pedas, tetapi tidak bagi anak. Lantas, pada usia berapakah makanan pedas dan berempah sebaiknya mulai dikenalkan kepada Si Kecil?
Waktu yang Tepat untuk Mengenalkan Makanan Pedas kepada Anak
Ketika Bunda mengonsumsi makanan pedas atau berempah saat masa menyusui, sebenarnya Si Kecil juga turut merasakan rasa makanan tersebut melalui ASI yang diminumnya, lho.
Namun, kalau untuk pemberian makanan pedas secara langsung kepada bayi, Bunda perlu mempertimbangkannya lagi. Agar lebih aman, Bunda sebaiknya mulai mengenalkan Si Kecil dengan makanan pedas ketika ia sudah memasuki usia berikut ini:
Usia 8 atau 10 bulan
Bunda dianjurkan untuk menunggu anak hingga berusia 8 atau 10 bulan, bila ingin mengenalkan rasa pedas secara langsung. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan atau alergi yang mungkin dialami Si Kecil.
Untuk mengenalkan rasa pedas, Bunda bisa mulai memasukkan sedikit bahan rempah dengan cita rasa pedas yang bersifat ringan ke dalam makanannya, misalnya kayu manis dan pala.
Usia di atas 12 bulan
Setelah anak berusia di atas 12 bulan dan sudah terbiasa dengan makanan berempah yang memiliki rasa sedikit pedas, Bunda bisa memperkenalkan rempah lain yang rasa pedasnya lebih kuat, seperti cabai atau lada hitam, dalam jumlah sedikit.
Namun, Bunda sebaiknya berhati-hati saat memberikan cabai segar atau bubuk kepada Si Kecil. Soalnya, tingkat kepedasan cabai cenderung lebih tinggi dari rempah lainnya, sehingga berpotensi membuatnya merasa kepedasan dan bisa berdampak pada kondisi kesehatannya.
Cara Mengenalkan Makanan Pedas pada Si Kecil
Bila ingin mengenalkan rasa pedas dan berempah, Bunda disarankan untuk melakukannya secara bertahap. Pertama-tama, masukkan satu jenis rempah ke dalam makanan Si Kecil dengan jumlah yang sedikit. Hindari memasukkan beberapa jenis rempah pedas dalam satu makanan ya, Bun.
Tunggu sekitar 4 hari sebelum mengenalkan rempah atau jenis makanan dengan rasa pedas yang baru. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah Si Kecil menyukai rasa dan aroma makanan tersebut, serta memantau kemungkinan munculnya reaksi alergi setelah mengonsumsi rempah atau makanan pedas yang diberikan.
Bunda dapat memasukkan rempah-rempah ke dalam makanan Si Kecil dengan beberapa cara berikut ini:
- Memarut sedikit jahe atau satu siung bawang putih, kemudian ditambahkan ke dalam makanan Si Kecil
- Menambahkan bubuk kunyit, jintan, dan ketumbar ke dalam masakan yang berkuah
- Menambahkan bubuk kayu manis, pala, atau kapulaga ke dalam makanan manis, seperti puding atau oatmeal
- Meletakkan daun mint atau ketumbar sebagai hiasan pada menu makan Si Kecil
Menambah bahan rempah, seperti kayu manis, ke dalam makanan Si Kecil merupakan cara alami untuk mengenalkannya pada variasi rasa makanan tanpa harus menambahkan gula dan garam.
Asupan gula dan garam yang berlebihan pada bayi atau anak di bawah usia 1 tahun dapat membuat ginjalnya bekerja terlalu berat dan bisa menimbulkan gangguan kesehatan ketika ia besar nanti.
Jadi, sudah jelas, ya, kapan waktu terbaik untuk mengenalkan makanan pedas pada anak? Namun, keputusan untuk memberikan makanan pedas pada anak dikembalikan lagi ke orang tua. Jika masih merasa ragu apakah pemberian makanan pedas aman bagi Si Kecil, Bunda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak.