Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) adalah gangguan pada telinga bagian dalam yang menjadi penyebab tersering vertigo. Gejalanya bisa ringan hingga berat, yang dipicu oleh perubahan posisi kepala.
Pada penderita BPPV, perubahan posisi kepala secara tiba-tiba, seperti menoleh, mendongak, berguling di tempat tidur, atau menunduk, dapat menyebabkan vertigo. Vertigo akibat BPPV bisa mengganggu aktivitas atau bahkan menyebabkan jatuh, terutama pada orang lanjut usia.
Penyebab BPPV
Di telinga bagian dalam, terdapat saluran berisi cairan yang berfungsi mengirimkan sinyal ke otak ketika posisi kepala berubah. Otak kemudian mengatur agar tubuh seimbang dan tidak terjatuh.
BPPV terjadi ketika kristal-kristal (otoconia) dari area lain di telinga bagian dalam terlepas dan masuk ke cairan tersebut. Kristal-kristal ini membuat saraf lebih sensitif dengan perubahan posisi kepala sehingga menyebabkan vertigo.
Penyebab BPPV tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada kemungkinan kondisi ini diturunkan di dalam keluarga. BPPV juga lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun.
Selain diturunkan, BPPV bisa terjadi karena beberapa kondisi berikut:
- Cedera kepala
- Gangguan saraf telinga, seperti peradangan saraf telinga (neuritis vestibular) dan penyakit Meniere
- Migrain
- Gangguan pembuluh darah di telinga atau otak
Gejala BPPV
Gejala utama BPPV adalah sensasi yang membuat penderita atau kondisi di sekitarnya seperti berputar (vertigo). Vertigo tersebut berintensitas ringan hingga berat, serta bisa berlangsung beberapa detik hingga 1 menit.
Selain vertigo, penderita BPPV bisa mengalami gejala berikut:
- Pusing atau terasa melayang
- Mual dan muntah
- Hilang keseimbangan
- Penglihatan kabur
- Gerakan mata yang tidak terkendali (nistagmus)
Gejala BPPV biasanya bersifat hilang-timbul. Artinya, gejala kondisi ini timbul mendadak dan mereda, kemudian suatu saat kambuh lagi.
Kapan harus ke dokter
Perlu diketahui bahwa BPPV dapat disebabkan oleh kondisi lain yang serius. Oleh karena itu, pengobatan oleh dokter perlu segera dilakukan jika Anda mengalami vertigo, terutama yang muncul secara tiba-tiba, berulang, atau tidak diketahui penyebabnya.
Pemeriksaan juga perlu dilakukan jika vertigo terjadi setelah cedera kepala, infeksi telinga, maupun stroke, serta jika sedang menderita diabetes atau hipertensi.
Penanganan medis di IGD perlu dilakukan pada penderita vertigo dengan kondisi berikut:
- Pusing atau sakit kepala makin parah
- Demam
- Muntah parah
- Lemas
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Gangguan pendengaran
- Sulit berbicara
- Sulit berjalan
- Lemah atau lumpuh di lengan atau kaki
- Kesemutan atau mati rasa
- Penurunan kesadaran
Diagnosis BPPV
Untuk mendiagnosis BPPV, dokter akan menanyakan gejala serta riwayat kesehatan pasien dan keluarga, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan fisik, dokter juga akan memegang dan menahan kepala pasien sambil meminta pasien untuk segera berbaring. Setelahnya, dokter akan bertanya apakah ada sensasi berputar, serta menilai gerakan tidak normal pada mata pasien. Tes ini bernama tes Dix-Hallpike.
Agar diagnosis dapat lebih dipastikan, dokter akan melakukan pemeriksaan saraf dan beberapa tes penunjang berikut:
- Tes dengan menyemprotkan air dingin dan hangat ke liang telinga, untuk melihat gerakan mata yang biasanya menjadi tidak normal pada penderita BPPV
- MRI kepala, untuk menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh perdarahan, stroke, atau kanker
- MRA kepala, untuk memeriksa kondisi pembuluh darah kepala secara lebih detail
- Tes pendengaran, untuk mendeteksi gangguan di telinga yang dapat menyebabkan BPPV
- Rekam gelombang otak atau electroencephalography (EEG), untuk melihat aktivitas listrik di otak dengan menempelkan elektroda ke kulit kepala
- Elektronistagmografi, untuk merekam gerakan bola mata ketika posisi kepala berubah
Pengobatan BPPV
Pengobatan BPPV dilakukan untuk meredakan gejala. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi BPPV, yaitu:
Manuver Epley
Gerakan pada manuver Epley bertujuan untuk mengeluarkan dan mengembalikan kristal-kristal dari cairan telinga bagian dalam ke posisinya semula. Manuver ini awalnya akan diajarkan oleh dokter. Selanjutnya, pasien bisa melakukannya secara mandiri.
Tahap-tahap gerakan manuver Epley yang dapat dilakukan adalah:
- Duduklah di tempat tidur dengan posisi kaki diluruskan, serta miringkan kepala hingga 45 derajat ke sisi yang mengalami vertigo.
- Letakkan bantal di punggung atas sehingga posisi kepala sedikit menengadah ketika Anda berbaring.
- Berbaringlah secara hati-hati dengan kepala masih dalam posisi miring 45 derajat. Pertahankan posisi tersebut selama 30−60 detik, atau hingga pusing mereda.
- Masih dalam keadaan berbaring, posisikan kepala 90 derajat ke arah berlawanan dan tahan selama 30−60 detik hingga pusing mereda.
- Sambil tetap mempertahankan posisi kepala, hadapkan tubuh ke sisi kepala yang miring.
- Bila pusing sudah mereda, Anda bisa kembali duduk secara perlahan.
Setelah melakukan manuver Epley, pasien disarankan untuk menggunakan bantal yang lebih tinggi untuk memastikan kristal-kristal pada cairan telinga bagian dalam benar-benar kembali ke posisinya dan mencegah gejala kambuh.
Obat-obatan
Obat-obatan yang dapat diresepkan oleh dokter untuk meredakan gejala BPPV antara lain:
- Obat antimual dan muntah, seperti domperidone atau ondansetron
- Obat pereda vertigo, seperti cinnarizine dan betahistine (Betaserc)
- Obat penenang, seperti benzodiazepine
Operasi
Operasi dilakukan sebagai pilihan terakhir jika manuver Epley dan obat-obatan tidak dapat meredakan gejala. Tindakan ini dilakukan dengan cara mengebor tulang telinga bagian belakang (mastoid) dan memperbaiki saluran cairan telinga bagian dalam.
Komplikasi BPPV
BPPV bisa menyebabkan komplikasi berikut:
- Jatuh dan cedera
- Kecelakaan
- Sulit tidur
- Gangguan cemas.
Pencegahan BPPV
Tidak ada cara pasti untuk mencegah BPPV. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan guna menurunkan risiko terjadinya kondisi ini, yaitu:
- Kenakan alat pelindung diri ketika berkendara untuk menghindari cedera akibat kecelakaan.
- Pasang pegangan di dinding kamar mandi atau di dekat toilet.
- Jaga kesehatan telinga, misalnya dengan tidak mengorek kuping terlalu dalam.
- Lakukan latihan rutin untuk BPPV.
- Lakukan olahraga rutin, minimal 30 menit setiap hari.
- Terapkan pola hidup sehat, serta istirahat dan tidur yang cukup.
- Hindari mengubah posisi kepala secara mendadak dan jangan menolehkan kepala pada satu sisi dengan terlalu lama.