Brolucizumab adalah obat untuk menangani gangguan pada makula mata, seperti degenerasi makula, atau pembengkakan makula akibat diabetes (retinopati diabetik). Brolucizumab digunakan dengan cara disuntikkan langsung ke bola mata.

Makula merupakan bagian penting dari retina (jaringan saraf mata) yang memungkinkan seseorang untuk melihat dengan jelas. Gangguan pembuluh darah pada retina dapat menyebabkan masalah penglihatan dan bahkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik.

Broculizumab - Alodokter

Brolucizumab bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal, dan kebocoran pembuluh darah di mata yang menyebabkan pembengkakan. Dengan cara kerjanya, obat ini dapat membantu memperbaiki penglihatan dan mencegah terjadinya kebutaan.

Merek dagang brolucizumab: Pagenax

Apa Itu Brolucizumab

Golongan Obat resep
Kategori Anti VEGF (antivascular endothelial growth factor)
Manfaat Menangani degenerasi makula (tipe basah) dan retinopati diabetik
Digunakan oleh Dewasa
Brolucizumab untuk ibu hamil dan menyusui Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Belum diketahui apakah brolucizumab terserap ke dalam ASI atau tidak. Namun, karena berisiko menyebabkan efek samping pada bayi, obat ini tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui.
Bentuk obat Suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Brolucizumab

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan brolucizumab suntik adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Brolucizumab tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami infeksi atau peradangan pada mata atau area sekitarnya, yang bisa ditandai dengan nyeri mata, mata merah, mata berair, keluar banyak kotoran mata, atau kelopak mata bengkak.
  • Beri tahu dokter jika memiliki glaukoma atau katarak. Beri tahu juga jika Anda mengalami uveitis atau stroke mata dalam 12 bulan terakhir.
  • Informasikan jika Anda mengalami stroke atau serangan jantung dalam 3 bulan terakhir.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, mungkin hamil, atau menyusui. Brolucizumab tidak direkomendasikan untuk ibu hamil atau menyusui.
  • Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menggunakan brolucizumab sampai 1 bulan setelah pengobatan selesai, karena obat ini berisiko menyebabkan efek samping pada bayi atau cacat lahir jika Anda hamil.
  • Jangan menyusui selama menjalani terapi dengan brolucizumab sampai 1 bulan setelah pengobatan selesai.
  • Jangan berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan brolucizumab, karena obat ini dapat menyebabkan penglihatan buram untuk sementara waktu.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan brolucizumab suntik sebelum menjalani operasi atau tindakan medis apa pun.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan produk herbal, suplemen, atau obat tertentu, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera laporkan ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan brolucizumab suntik.

Dosis dan Aturan Pakai Brolucizumab

Brolucizumab diberikan melalui suntikan langsung ke dalam bola mata (suntikan intravitreal). Dosis brolucizumab ditentukan oleh dokter mata berdasarkan kondisi dan respons pasien terhadap obat.

Dosis brolucizumab suntik untuk orang dewasa berdasarkan kondisi yang ditangani adalah sebagai berikut:

Kondisi: Degenerasi makula (tipe basah)

  • Dosis 6 mg diberikan melalui suntikan intravitreal, 1 bulan sekali selama 3 bulan, kemudian dilanjutkan dengan dosis 6 mg tiap 2–3 bulan.

Kondisi: Edema makula diabetik

  • Dosis 6 mg diberikan melalui suntikan intravitreal, tiap 6 minggu untuk 5 dosis pertama, kemudian dilanjutkan dengan dosis 6 mg tiap 2–3 bulan.

Cara Menggunakan Brolucizumab dengan Benar

Brolucizumab suntik diberikan langsung oleh dokter mata atau petugas medis di bawah pengawasan dokter di rumah sakit. Obat disuntikkan ke dalam bola mata pasien, tepatnya di bagian tengah mata yang disebut rongga vitreous.

Sebelum menyuntikkan obat, dokter akan memberikan obat bius pada mata pasien untuk mengurangi sakit selama tindakan.

Pemberian brolucizumab umumnya tidak membutuhkan rawat inap. Namun, setelah tindakan, Anda akan diminta untuk menunggu beberapa saat di ruangan. Dokter akan memeriksa kondisi mata pasien setelah penyuntikan guna memantau efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan.

Ikuti anjuran dokter selama menjalani pengobatan dengan brolucizumab. Patuhi jadwal penyuntikan yang diberikan oleh dokter agar pengobatan efektif. Jangan menghentikan pengobatan tanpa arahan dari dokter. Segera hubungi dokter jika Anda lupa atau melewatkan pengobatan.

Interaksi Brolucizumab dengan Obat Lain

Belum diketahui efek interaksi yang bisa terjadi jika brolucizumab suntik digunakan bersama obat lain. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan bahwa obat ini bisa berinteraksi dengan obat atau zat aktif tertentu.

Untuk mengantisipasi interaksi obat, beri tahu dokter semua obat yang sedang Anda gunakan sebelum menjalani tindakan pemberian brolucizumab.

Efek Samping dan Bahaya Brolucizumab

Penggunaan brolucizumab dapat menimbulkan efek samping berikut:

  • Nyeri di area yang disuntik
  • Mata kemerahan atau berair
  • Silau saat melihat cahaya
  • Penglihatan buram
  • Rasa mengganjal di mata

Beri tahu dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau makin parah. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Kelopak mata membengkak
  • Keluar kotoran atau darah dari mata
  • Melihat titik-titik yang melayang di depan mata (floaters)
  • Penyempitan lapang pandang (seperti melihat terowongan) atau muncul lingkaran pelangi saat melihat lampu
  • Lemah otot atau mati rasa di satu sisi tubuh, bicara cadel, atau gangguan keseimbangan yang timbul tiba-tiba
  • Gangguan irama jantung, seperti jantung berdebar, denyut jantung tidak beraturan, jantung seperti bergetar, pusing berputar mendadak, dan kepala terasa ringan seperti akan pingsan