Bromifar Plus adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan batuk berdahak. Obat ini dapat mengencerkan dan memecah dahak yang kental dan menumpuk di saluran pernapasan sehingga dahak bisa lebih mudah dikeluarkan. Bromifar Plus dijual bebas dalam sediaan tablet dan sirop.

Bahan-bahan aktif yang terkandung di dalam Bromifar Plus adalah bromhexine dan guaifenesin. Kedua obat ini dapat membuat dahak mudah dikeluarkan, terutama dahak yang kental dan lengket. Bromifar Plus biasanya digunakan untuk batuk berdahak akut, misalnya akibat flu, bronkitis, atau batuk pilek.

Bromifar Plus

Produk Bromifar Plus

Terdapat dua produk Bromifar Plus yang dijual di Indonesia, yaitu:

Apa Itu Bromifar Plus

Bahan aktif  Bromhexine dan guaifenesin
Golongan Obat bebas terbatas
Kategori Kombinasi mukolitik (bromhexine) dan ekspektoran (guaifenesin)
Manfaat Meringankan batuk berdahak
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥6 tahun
Bromifar Plus untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Bromifar Plus untuk ibu menyusui Ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai obat lain yang aman digunakan selama menyusui, terutama bila bayi lahir prematur atau bayi belum mencapai usia 1 bulan.
Bentuk obat Tablet dan sirop

Peringatan sebelum Mengonsumsi Bromifar Plus

Perhatikanlah beberapa hal berikut ini sebelum mengonsumsi Bromifar Plus:

  • Jangan mengonsumsi Bromifar Plus jika Anda alergi terhadap bahan yang terkandung dalam obat ini. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki sebelum menggunakan Bromifar Plus.
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Bromifar Plus jika Anda mengalami batuk dengan dahak yang sangat banyak atau batuk berdarah. 
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki gangguan pernapasan kronis, seperti emfisema, bronkitis kronis, asma, atau batuk perokok. Obat ini mungkin tidak cocok untuk kondisi Anda.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, diabetes, fenilketonuria, tukak lambung, atau penyakit ginjal. 
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Bromifar Plus jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Bromifar Plus. Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Bromifar Plus jika direncanakan untuk menjalani operasi atau tindakan medis apa pun, misalnya tes urine.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk produk herbal dan suplemen. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi Bromifar Plus.

Dosis dan Aturan Pakai Bromifar Plus

Berikut ini adalah dosis Bromifar Plus berdasarkan sediaan obatnya:

Bromifar Plus tablet

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet, 3 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: ½ tablet, 3 kali sehari.

Bromifar Plus sirop

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 10 ml, 3 kali sehari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 5 ml, 3 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Bromifar Plus dengan Benar

Gunakan Bromifar Plus sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar pengobatan menjadi efektif, ikuti panduan penggunaan Bromifar Plus yang benar berikut ini:

  • Konsumsilah Bromifar Plus tablet bersama makanan untuk mencegah sakit maag. Telan obat ini secara utuh dengan bantuan air putih.
  • Kocok botol Bromifar Plus sirop setiap kali akan diminum. Gunakan sendok atau gelas takar yang tersedia dalam kemasan agar dosisnya tepat.
  • Pastikan untuk banyak minum air putih selama menggunakan Bromifar Plus, baik bentuk tablet maupun sirop. Hal ini dapat membantu melegakan tenggorokan dan mempercepat penyembuhan. 
  • Bila Anda lupa mengonsumsi Bromifar Plus, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
  • Penggunaan obat ini dapat dihentikan setelah batuk berdahak sudah membaik.
  • Lakukan pemeriksaan ke dokter jika gejala yang Anda atau anak Anda alami tidak kunjung membaik setelah 7 hari minum Bromifar Plus, atau timbul keluhan baru, seperti demam, ruam, atau sakit kepala berat.
  • Simpan Bromifar Plus di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Bromifar Plus dengan Obat Lain

Obat batuk berdahak yang mengandung bromhexine, seperti Bromifar Plus dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersama-obat-obatan tertentu. Interaksi tersebut dapat berupa peningkatan risiko terjadinya efek samping dari antibiotik, seperti amoxicillin, erythromycin, atau cefuroxime. 

Di samping itu, tidak tertutup kemungkinan Bromifar Plus bisa berinteraksi dengan obat selain antibiotik. Agar terhindar dari efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Bromifar Plus akan digunakan bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Bila menginginkan jawaban yang cepat, Anda bisa berkonsultasi secara online melalui Chat Bersama Dokter.

Efek Samping dan Bahaya Bromifar Plus

Meski jarang, Bromifar Plus dapat menyebabkan efek samping, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, atau sakit perut
  • Ruam kulit

Efek samping di atas biasanya akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari pengobatan. Jika efek samping tidak kunjung mereda atau makin mengganggu, Anda bisa melakukan konsultasi online bersama dokter. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan saran dan pengobatan untuk meredakan efek samping.