Buah zakar adalah organ yang berfungsi untuk menghasilkan sperma dan hormon pada pria. Mengingat fungsinya yang sangat vital dalam sistem reproduksi, penting untuk mengenali kelainan pada buah zakar guna mencegah, mendeteksi, dan mengobati masalah kesehatan yang mungkin terjadi.
Buah zakar, atau yang juga dikenal sebagai testis, adalah salah satu organ dalam sistem reproduksi pria. Buah zakar normalnya berjumlah dua buah dan terletak di bawah penis, serta terbungkus dalam sebuah kantong kulit yang disebut skrotum.
Meskipun Anda tidak bisa melihat bentuknya secara langsung, buah zakar memiliki bentuk yang mirip dengan buah zaitun. Buah zakar juga tidak memiliki ukuran yang pasti, tetapi biasanya sebesar telur puyuh hingga telur ayam kecil.
Buah Zakar dan Fungsinya
Dalam sistem reproduksi pria, buah zakar memiliki dua fungsi penting, yakni untuk menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Berikut ini adalah penjelasannya:
Menghasilkan sperma
Buah zakar memiliki suhu yang lebih rendah 2°C daripada bagian tubuh lainnya. Kondisi ini menjadikan buah zakar sebagai tempat yang ideal untuk memproduksi sperma. Di dalam buah zakar, proses produksi sperma (spermatogenesis) akan dilakukan di dalam saluran yang disebut tubulus seminiferus.
Proses produksi sperma di dalam buah zakar akan memakan waktu sekitar 74 hari hingga sel sperma matang. Setelah matang, sperma didorong dan disimpan di epididimis, yakni sebuah saluran yang menempel di bagian belakang testis.
Saat ejakulasi, barulah sperma yang tersimpan di epididimis tadi disalurkan melalui vas deferens untuk menuju penis.
Menghasilkan hormon testosteron
Selain menghasilkan sperma, buah zakar juga berfungsi untuk menghasilkan hormon testosteron. Hormon inilah yang membuat suara pria menjadi lebih berat, otot menjadi lebih kuat, dan bulu tumbuh lebat, saat memasuki masa pubertas. Selain testosteron, buah zakar juga menghasilkan beberapa hormon lain, seperti:
- Inhibin B, yang berfungsi dalam mengatur volume sperma
- Anti-mullerian, sebagai pengatur perkembangan organ reproduksi internal pria
- INSL3 atau insulin-like factor 3, berfungsi untuk membantu testis turun ke skrotum
- Estradiol, berfungsi untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi dan membantu produksi sel sperma
Buah Zakar dan Kelainan yang Dapat Terjadi
Buah zakar juga memiliki beberapa kondisi atau kelainan yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi dari buah zakar itu sendiri, bahkan sistem reproduksi. Berikut ini adalah beberapa kelainan yang dapat terjadi pada buah zakar:
1. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah kelainan pada buah zakar yang menyebabkan organ ini tidak mampu menghasilkan hormon testosteron dalam jumlah yang cukup. Hipogonadisme bisa disebabkan oleh hipogonadisme primer dan sekunder.
Pada hipogonadisme primer, buah zakar tidak berfungsi dengan baik karena ada suatu masalah pada buah zakar itu sendiri. Penyebabnya pun beragam, seperti tidak memiliki testis sejak lahir, testis tidak turun ke skrotum, kelainan genetik, infeksi, radiasi, tumor, dan cedera.
Sementara itu, pada hipogonadisme sekunder, buah zakar tidak berfungsi dengan baik karena kondisi yang dipengaruhi oleh hipotalamus dan kelenjar pituitari (bagian tengah otak yang mengontrol gonad). Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pendarahan di daerah hipofisis, penggunaan obat-obatan tertentu, kelainan genetik, kekurangan gizi, radiasi, dan cedera.
2. Hidrokel
Hidrokel adalah pembengkakan yang terjadi di skrotum karena adanya penumpukan cairan di sekitar buah zakar. Hal ini bisa muncul sejak lahir ataupun disebabkan oleh cedera maupun peradangan.
Hidrokel umumnya tidak memerlukan penanganan, kecuali ukurannya besar dan menimbulkan nyeri. Pada kasus yang sangat parah, dokter mungkin akan menyarankan tindakan operasi untuk mengatasi penumpukan cairan.
3. Torsio testis
Kelainan pada buah zakar selanjutnya adalah torsio testis atau testis terpuntir. Kondisi ini dapat merusak tali sperma, memutus suplai darah, dan mengganggu fungsi saraf.
Torsio testis sendiri bisa disebabkan beberapa hal, seperti cedera pada skrotum, olahraga yang terlalu lama dan berat, dan terpapar suhu dingin.
Kondisi ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri pada kantung buah zakar yang parah, pembengkakan testis, nyeri perut bagian bawah, mual, dan muntah.
4. Orkitis
Orkitis adalah pembengkakan buah zakar yang terjadi akibat infeksi virus atau bakteri. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor risiko, seperti bergonta-ganti pasangan dan melakukan hubungan seks tanpa kondom, penyakit autoimun, atau pernah mengalami epididimitis.
Gejala orkitis antara lain nyeri dan bengkak pada buah zakar, demam, mual, dan muntah. Untuk mengatasi kondisi ini, dokter biasanya akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) disertai kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri. Kondisi ini dapat membaik dan sembuh dalam waktu 7–10 hari.
5. Kanker buah zakar
Kanker buah zakar terjadi ketika sel-sel buah zakar berkembang secara tidak normal, terlalu pesat, dan tidak terkendali. Penyebab kanker buah zakar sendiri tidak diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini sering kali terjadi karena adanya mutasi DNA buah zakar.
Orang yang menderita kanker buah zakar biasanya akan mengeluhkan gejala, seperti benjolan di buah zakar, nyeri, adanya cairan di skrotum, dan sakit di perut atau punggung.
Untuk mengatasi kondisi ini, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat memastikan seberapa pesat perkembangan sel kanker serta menentukan tindakan apa yang harus diambil.
Dokter bisa saja menyarankan beberapa tindakan, seperti operasi pengangkatan jaringan kanker ataupun mengangkat seluruh buah zakar. Selain itu, dokter mungkin juga akan menyarankan terapi radiasi atau kemoterapi untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang tersisa setelah operasi.
Itulah fungsi dan kelainan pada buah zakar yang perlu Anda ketahui. Mengingat fungsinya yang sangat vital dalam sistem reproduksi, sebaiknya Anda selalu mewaspadai gejala-gejala yang tidak biasa pada buah zakar.
Jika Anda mengalami keluhan pada buah zakar, seperti bengkak dan nyeri pada buah zakar atau skrotum, perubahan warna kulit pada skrotum, darah di air mani, dan nyeri di perut bagian bawah, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Hal ini dapat membantu Anda mendapatkan penanganan yang lebih cepat serta mencegah komplikasi.