Memastikan asupan asam folat terpenuhi dengan baik selama kehamilan menjadi hal yang penting. Pasalnya, kekurangan asam folat saat hamil dapat membawa dampak buruk terhadap kesehatan ibu dan janin.
Perempuan usia produktif setidaknya membutuhkan sekitar 400 mcg asam folat setiap harinya. Saat hamil, kebutuhan harian asam folat meningkat sesuai dengan usia kehamilan.
Dampak Kekurangan Asam Folat
Kekurangan asam folat bisa meningkatkan risiko terjadinya anemia bahkan menghambat serta mengganggu perkembangan janin. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa dampak kekurangan asam folat saat hamil yang perlu Bumil ketahui:
1. Meningkatkan risiko bayi lahir cacat
Sejak menjalani program kehamilan atau trimester pertama, Bumil harus memastikan bahwa asupan asam folat harian sudah cukup. Sebab pada 12 minggu pertama kehamilan, tulang belakang janin sedang mengalami perkembangan. Nah, asam folat memegang peranan penting dalam proses ini.
Asupan asam folat yang dianjurkan sekitar satu bulan sebelum hamil hingga 3 bulan pertama kehamilan adalah 400 mcg per hari. Sementara pada usia kehamilan 4–9 bulan, kebutuhan asupan ini meningkat menjadi 600 mcg per hari.
Jika selama masa tersebut kebutuhan asam folat harian tidak terpenuhi, maka risiko bayi menderita cacat tabung saraf akan semakin besar. Begitu juga dengan risiko cacat lahir lainnya, seperti bibir sumbing dan penyakit jantung bawaan juga akan meningkat.
2. Anemia
Asam folat memiliki peranan penting dalam pembentukan sel darah merah. Kalau kekurangan nutrisi ini, Bumil bisa mengalami anemia. Anemia saat hamil yang tidak diobati, berisiko menyebabkan persalinan prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
3. Preeklampsia
Risiko terjadinya preeklampsia dapat meningkat jika Bumil kekurangan asupan asam folat selama hamil. Preeklampsia merupakan kondisi yang perlu diwaspadai karena bisa mengancam jiwa Bumil dan buah hati, terlebih jika tidak mendapat penanganan hingga menjelang persalinan.
4. Menghambat perkembangan janin
Perkembangan janin bisa terhambat jika kebutuhan asam folat tidak dipenuhi. Soalnya, asam folat punya peran penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh serta memproduksi dan memperbaiki DNA pada janin.
5. Meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan keguguran
Kurangnya asupan asam folat saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Selain itu, penelitian juga menyebutkan kalau kekurangan asupan ini selama hamil dapat meningkatkan risiko keguguran.
Meski hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut, Bumil tetap dianjurkan untuk mencukupi asupan folat guna menghindari risiko tersebut, ya.
Ini Sumber Asupan Asam Folat
Asam folat bisa diperoleh dari konsumsi dari beberapa jenis makanan. Berikut ini adalah perkiraan jumlah asam folat yang terkandung dalam beberapa makanan:
- 30 gram kacang tanah panggang mengandung 40 mcg asam folat
- Satu buah jeruk (sekitar 150 gram) mengandung 50 mcg asam folat
- 60 gram asparagus rebus mengandung 90 mcg asam folat
- 95 gram bayam rebus mengandung 115 mcg asam folat
- 85 gram hati sapi mengandung 215 mcg asam folat
Selain didapat dari makanan, ibu hamil juga membutuhkan suplemen asam folat. Ini penting karena mungkin saja kandungan asam folat pada makanan hilang atau rusak saat proses memasak. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa suplemen asam folat cenderung lebih mudah diserap oleh tubuh.
Asupan asam folat menjadi bagian penting dalam menunjang kesehatan Bumil. Jadi, konsumsilah makanan kaya asam folat dan lengkapi dengan minum suplemennya, ya. Namun, sebaiknya, asam folat tidak dikonsumsi melebihi 1000 mcg setiap harinya, kecuali bila direkomendasikan oleh dokter.