Budesma adalah obat untuk mencegah serangan asma. Obat dalam sediaan cair ini digunakan dengan nebulizer. Budesma hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter.
Budesma mengandung budesonide, yang bekerja dengan cara meredakan peradangan di saluran pernapasan. Dengan begitu, pernapasan menjadi lebih lega dan kambuhnya asma bisa dicegah.
Obat ini digunakan dengan nebulizer, yang mengubah cairan obat menjadi uap untuk dihirup. Cara penggunaan Budesma akan membuat kandungan obat lebih mudah masuk ke jalur napas yang menyempit akibat peradangan, seperti asma atau PPOK.
Apa Itu Budesma
Bahan aktif | 0,5 mg budesonide per ml |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Kortikosteroid untuk nebulisasi |
Manfaat | Mengobati asma atau PPOK |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia >3 tahun |
Budesma untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Penggunaan Budesma tidak membahayakan kehamilan dan janin. Meski begitu, konsultasikan ke dokter terkait dosis dan aturan pakai obat yang tepat. | |
Budesma untuk ibu menyusui | Budesma tidak menimbulkan efek samping pada bayi yang menyusu. Namun, diskusikan dengan dokter sebelum memakai Budesma agar dosisnya tepat. |
Bentuk obat | Suspensi |
Peringatan sebelum Menggunakan Budesma
Budesma harus digunakan sesuai aturan pakai dan saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Budesma tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap budesonide atau protein susu.
- Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita glaukoma, katarak, gangguan sistem imun, penyakit liver, maupun tulang lemah akibat osteopenia atau osteoporosis.
- Beri tahu dokter jika sedang mengalami penyakit infeksi, misalnya herpes mata, tuberkulosis, campak, cacar air, atau infeksi jamur.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Budesma.
Dosis dan Aturan Pakai Budesma
Dosis dan aturan pakai Budesma ditentukan oleh dokter sesuai kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis penggunaan Budesma:
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: dosis awal 1–2 mg, 2 kali sehari. Setelah itu, dosis menjadi 0,5–1 mg, 2 kali sehari.
- Anak usia 3–12 tahun: dosis awal 0,5–1 mg, 2 kali sehari. Setelah itu, dosis menjadi 0,25–0,5 mg, 2 kali sehari.
Cara Menggunakan Budesma dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan Budesma. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Budesma berikut ini:
- Jangan gunakan Budesma saat terjadi serangan asma.
- Pelajari cara memakai nebulizer dan pastikan alat ini bersih dan kering sebelum digunakan.
- Kocok ampul obat sebelum digunakan, lalu masukkan cairan Budesma ke cangkir nebulizer. Pastikan dosisnya sudah sesuai anjuran atau resep dokter. Jangan mencampur cairan obat ini dengan obat lain.
- Letakkan masker ke mulut dan pastikan tidak ada celah agar uap obat dapat terhirup maksimal dan tidak mengenai mata.
- Setelah alat siap dan obat sudah dimasukkan, nyalakan kompresor. Nebulizer akan mengeluarkan uap berisi Budesma untuk dihirup.
- Setelah nebulisasi selesai, cucilah wajah dengan air dan sabun pembersih wajah untuk mencegah iritasi kulit akibat paparan obat. Berkumurlah dengan air untuk mencegah iritasi tenggorokan dan infeksi mulut.
- Jika uap obat mengenai mata dan menimbulkan rasa perih, segera bilas mata dengan air untuk mengurangi risiko iritasi.
- Obat ini dapat melemahkan daya tahan tubuh. Sebaiknya, batasi jarak kontak fisik dengan orang yang sedang sakit, terutama infeksi cacar air atau campak.
- Simpan Budesma di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Budesma dengan Obat Lain
Budesonide dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obat tertentu. Efek samping Budesma dapat makin berat bila obat ini digunakan bersama obat-obat berikut:
- Antivirus, seperti ritonavir
- Antibiotik, misalnya clarithromycin atau erythromycin
- Antijamur, contohnya itraconazole, ketoconazole, atau voriconazole
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Budesma bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Budesma
Efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan Budesma antara lain:
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual
- Batuk
- Bersin-bersin
- Hidung meler atau tersumbat
- Mulut kering
- Suara serak
- Sakit tenggorokan
- Mata merah, gatal, berair
Berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan di atas.
Meski jarang, Budesma dapat menimbulkan reaksi alergi atau efek samping yang serius, antara lain:
- Ruam, sesak napas, serta bengkak pada wajah, mata, atau mulut
- Bercak putih di dalam mulut
- Pandangan kabur, bisa disertai mata nyeri
- Nyeri, kebas, dan kesemutan di tangan atau kaki
- Demam menggigil disertai nyeri telinga dan muntah-muntah
Bila hal tersebut terjadi, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis secepatnya.