Naik kereta api untuk menempuh perjalanan jauh relatif lebih aman bagi ibu hamil. Sayangnya, naik kereta bisa memakan waktu lebih lama sehingga membuat Bumil kelelahan. Untuk mengantisipasinya, yuk, cari tahu apa saja yang perlu dipertimbangkan ibu hamil sebelum bepergian naik kereta.
Kereta api bisa disebut sebagai salah satu alat transportasi yang aman dan nyaman saat hamil. Pergerakan kereta yang lurus mengikuti rel membuat Bumil terhindar dari pusing dan mual serta macet. Ditambah lagi, pemandangan di sepanjang jalan yang indah bisa Bumil nikmati.
Meski demikian, ada beberapa hal yang tetap patut Bumil perhatikan sebelum bepergian naik kereta api, agar perjalanan menjadi lebih nyaman dan aman.
Mengetahui Usia Kehamilan yang Aman untuk Naik Kereta
Untuk melakukan perjalanan jarak jauh, PT Kereta Api Indonesia mengharuskan ibu hamil sudah memasuki usia kehamilan 14–28 minggu (trimester kedua). Selain itu, ibu hamil juga harus dipastikan dalam kondisi sehat dan tidak ada kelainan.
Ibu hamil dengan usia kehamilan kurang dari 14 minggu atau lebih dari 28 minggu diwajibkan melampirkan surat keterangan dokter yang menyatakan kehamilan dalam kondisi sehat.
Ibu hamil juga wajib didampingi oleh minimal 1 penumpang dewasa untuk berjaga-jaga jika ada sesuatu yang terjadi, serta untuk membantu ibu hamil membawa barang bawaan saat porter tidak tersedia.
Jika Bumil mengandung anak kembar, sebaiknya tidak bepergian setelah usia kehamilan 20 minggu. Bumil juga perlu menunda perjalanan jika mengalami perdarahan, nyeri atau kram perut, bengkak, sakit kepala, gangguan penglihatan, atau gangguan lain pada kehamilan.
Panduan Naik Kereta Saat Hamil
Bumil harus pintar-pintar memilih jenis kereta api yang bisa membuat Bumil nyaman. Kereta eksekutif mungkin akan lebih nyaman bagi ibu hamil dibandingkan kereta konomi atau bisnis. Di kereta eksekutif, Bumil bisa lebih mudah meregangkan kaki dan mendapatkan fasilitas selimut dan bantal.
Terlepas dari jenis kereta api yang Bumil pilih, simak beberapa panduan di bawah ini agar Bumil bisa nyaman dan aman selama perjalanan:
1. Pilih tempat yang nyaman
Meski kursi di dekat lorong lebih memudahkan Bumil untuk berdiri dan berjalan, memilih kursi di dekat jendela akan mengurangi risiko Bumil terkena paparan kuman dari kursi yang cenderung lebih banyak disentuh orang saat berjalan di lorong.
Selain itu, kursi di dekat jendela akan jauh lebih nyaman karena Bumil bisa melihat pemandangan di sepanjang perjalanan. Sebaiknya, pesanlah tiket secara online agar Bumil bisa memilih posisi tempat duduk yang Bumil sukai.
2. Duduk dan tidur dalam posisi nyaman selama perjalanan
Jika Bumil naik kereta ekonomi, tidak apa-apa untuk meminta dan membayar bantal tambahan demi kenyamanan Bumil. Selain itu, usahakan untuk berjalan kaki setidaknya tiap 1 jam guna melancarkan sirkulasi darah pada kaki. Saat tidur, Bumil bisa meluruskan dan sedikit menaikkan kaki menggunakan tas sebagai tumpuan.
3. Hindari jarak tempuh yang terlalu panjang
Perkirakan seberapa lama Bumil akan duduk di dalam kereta api. Disarankan agar perjalanan ibu hamil naik kereta tidak lebih dari 5–6 jam.
4. Bawa minuman atau makanan
Jangan lupa untuk membawa air minum, makanan berat, dan makanan ringan sendiri agar Bumil aman dari kontaminasi bakteri. Sebaiknya, pilihlah makanan kering yang bergizi dan dapat bertahan lama selama dalam perjalanan, misalnya biskuit gandum atau kacang-kacangan.
Bumil juga perlu mengonsumsi cukup air mineral selama perjalanan. Hindari minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau minuman bersoda. Selain dapat membuat Bumil lebih cepat haus, minuman ini bisa membuat Bumil lebih sering buang air kecil.
5. Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman
Pilihlah pakaian dan alas kaki yang nyaman dan memudahkan Bumil dalam menjaga keseimbangan saat berjalan di dalam kereta. Selain itu, pertimbangkan juga suhu kereta yang bisa sangat dingin atau sangat panas.
6. Bawa obat, suplemen, dan nomor kontak dokter
Jangan lupa membawa obat-obatan atau suplemen yang biasa dikonsumsi dalam tempat khusus yang mudah diraih. Selain itu, pastikan Bumil menyimpan nomor telepon dokter kandungan yang biasa menangani Bumil agar dapat dikontak sewaktu-waktu.
Ada baiknya juga Bumil membawa catatan informasi pemeriksaan kandungan. Ini akan sangat membantu jika Bumil mungkin perlu memeriksakan diri di tempat tujuan. Bumil juga disarankan untuk tidak membawa barang bawaan berat sendirian guna menghindari risiko cidera.
Agar terhindar dari paparan bakteri atau virus di toilet, sediakanlah selalu disinfektan, handsanitizer, tisu basah, dan tisu kering untuk memudahkan Bumil membersihkan diri.
Dengan memperhatikan panduan naik kereta untuk ibu hamil, diharapkan perjalanan Bumil bisa berjalan lancar dan aman. Sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya Bumil berkonsultasi ke dokter kandungan terlebih dahulu.
Hal ini penting, terutama jika perjalanannya jauh atau Bumil memiliki komplikasi dalam kehamilan, seperti diabetes, hipertensi, gangguan plasenta, atau pernah mengalami persalinan prematur.
Selamat bepergian naik kereta, ya, Bumil!