Liburan ke pantai menjadi salah satu tujuan berlibur yang menyenangkan, termasuk untuk babymoon sebelum Si Kecil lahir. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu Bumil perhatikan agar liburan ke pantai tetap aman.
Kondisi tubuh saat hamil berbeda dari sebelum hamil, misalnya kulit yang lebih sensitif atau bahkan suhu tubuh yang lebih cepat naik. Oleh karena itu, agar berlibur ke pantai tetap dapat dinikmati tanpa membahayakan Bumil dan Si Kecil dalam kandungan, Bumil perlu lebih berhati-hati.
Panduan Bumil untuk Bersantai di Pantai
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Bumil lakukan agar liburan di pantai tetap aman dan menyenangkan:
1. Oleskan tabir surya
Saat hamil, kulit menjadi lebih mudah terbakar dan lebih berisiko mengalami ruam, gatal-gatal, hingga bercak-bercak hitam maupun chloasma. Guna mencegahnya, Bumil disarankan untuk mengoleskan tabir surya dengan SPF minimal 30. Usahakan untuk mengaplikasikan ulang setiap 2 jam atau setelah kulit terkena air.
2. Batasi paparan sinar matahari
Perlu diingat bahwa suhu tubuh ibu hamil cenderung lebih mudah naik sehingga rentan mengalami dehidrasi yang dapat membahayakan janin. Selain itu, paparan sinar UV yang tinggi diketahui dapat mengganggu perkembangan sistem saraf janin, terutama di trimester pertama dan kedua kehamilan.
Oleh karena itu, hindari paparan sinar matari yang terik dan terlalu lama. Jika memungkinkan, ada baiknya Bumil memanfaatkan tenda atau payung di pantai. Bumil juga bisa membawa kipas angin elektrik portable untuk membantu mendinginkan badan selama di pantai.
3. Minum air yang cukup
Pastikan Bumil minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Sebaiknya, Bumil membawa botol air ke mana pun Bumil pergi. Sesekali Bumil juga bisa minum jus, susu, atau minuman elektrolit untuk membantu mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Hindari minuman yang justru dapat membuat dehidrasi, seperti kafein.
4. Siapkan kompres dingin
Untuk menjaga suhu tubuh tetap normal setelah terkena sinar matahari yang terik, Bumil bisa menempatkan kompres dingin atau waslap basah pada tengkuk, dahi, atau kepala.
5. Pilih waktu yang tepat untuk berenang
Bagi ibu hamil, berenang tidak hanya dapat menurunkan suhu tubuh, tetapi juga dapat meringankan nyeri pinggul bawah yang kerap terjadi ketika bobot bayi semakin besar.
Pakailah baju yang nyaman saat berenang di pantai dan hindari memakai kaos yang memberatkan ketika basah. Selain itu, pilih waktu pagi atau sore hari saat suhu sedang tidak terlalu panas, dan pastikan ombak juga tidak sedang tinggi untuk menghindari risiko tenggelam.
6. Kenakan pakaian yang nyaman
Udara pantai bisa saja melembapkan dan membuat Bumil mudah berkeringat. Jadi, kenakan pakaian yang longgar, tipis, menyerap keringat, tapi tetap menutupi kulit, supaya Bumil tidak kepanasan. Hal ini juga dapat mengurangi risiko munculnya biang keringat.
Jangan lupa juga memakai topi yang lebar dan kacamata hitam untuk melindungi wajah.
7. Gunakan alas kaki yang nyaman
Demi keamanan dan kenyamanan Bumil, sebaiknya gunakan sandal saja sebagai alas kaki. Selain itu, hindari tempat-tempat yang meningkatkan risiko jatuh, misalnya area berbatu atau tebing di pantai.
Selain menerapkan panduan di atas, Bumil juga perlu memperhatikan kondisi tubuh saat berada di pantai. Segera menepi ke tempat teduh atau ruangan dengan AC jika Bumil merasa lelah, mual, pusing, atau haus berlebihan.
Akan lebih baik bila Bumil mengunjungi dokter kandungan sebelum berlibur. Dengan begitu, Bumil bisa memastikan bahwa kondisi Bumil serta janin baik dan aman untuk pergi berlibur ke pantai.