Hampir semua ibu menyusui mungkin pernah merasakan produksi air susu ibu (ASI) berkurang atau tidak sebanyak biasanya. Untuk bisa mengatasinya dengan efektif, Bunda perlu tahu dulu kemungkinan penyebabnya. Yuk, Bun, cari tahu selengkapnya di sini.
Produksi ASI yang menurun tentu memicu kekhawatiran ibu menyusui. Hal ini karena asupan ASI yang kurang berpengaruh langsung terhadap kecukupan asupan cairan dan nutrisi bayi, terutama bagi bayi yang hanya mengonsumsi ASI. Oleh karena itu, mari cari tahu apa saja penyebab ASI berkurang sekaligus cara mengatasinya.
Faktor-Faktor yang Dapat Menyebabkan ASI Berkurang
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan produksi ASI menjadi berkurang:
1. Pelekatan yang tidak tepat
Pelekatan mulut bayi yang tidak tepat saat menyusu membuat bayi tidak mengisap ASI dengan optimal. Akibatnya, rangsangan pada tubuh untuk memproduksi ASI jadi berkurang, sehingga otomatis produksi ASI jadi sedikit.
2. Tidak cukup sering menyusui
Semakin sering menyusui dan memerah ASI, semakin banyak pula produksi ASI oleh payudara. Begitu juga sebaliknya. Si Kecil perlu diberi ASI setiap kali ia menginginkannya. Jika Bunda menunda-nunda pemberian ASI atau tidak rutin memerah ASI, payudara jadi tidak akan aktif memproduksi ASI.
3. Dehidrasi
Air memiliki peran yang sangat penting dalam banyak fungsi tubuh. Telah diketahui pula bahwa kekurangan air dapat menurunkan fungsi tubuh secara menyeluruh. Pada ibu menyusui, ini bisa menurunkan produksi ASI.
4. Gangguan fungsi tiroid
Ibu menyusui yang mengalami hipotiroidisme atau berkurangnya fungsi tiroid juga berisiko mengalami penurunan produksi ASI. Hal ini dikarenakan hormon tiroid memiliki peran penting dalam mengatur kerja hormon menyusui, yaitu oksitosin dan prolaktin.
5. Konsumsi obat atau kontrasepsi
Ibu menyusui memang perlu hati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan. Hal ini karena ada beberapa jenis obat yang dapat membuat produksi ASI berkurang, seperti pil KB serta obat demam dan alergi yang mengandung pseudoephedrine.
Selain berbagai faktor penyebab di atas, pasokan ASI yang berkurang juga dapat dialami pada ibu yang pernah menjalani operasi payudara, memiliki berat badan berlebih atau obesitas, mengalami perdarahan setelah melahirkan, dan mengalami hipertensi saat hamil, serta diabetes yang tidak ditangani dengan baik.
Umumnya, penurunan pasokan ASI tidak akan langsung membahayakan bayi. Namun, kondisi ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama, Bun, karena bisa menyebabkan Si Kecil mengalami kekurangan gizi, terutama jika ia masih berusia di bawah 6 bulan.
Apa yang Harus Dilakukan jika Produksi ASI Berkurang?
Bila produksi ASI Bunda berkurang, jangan terlalu panik. Ada banyak cara yang bisa Bunda lakukan untuk kembali meningkatkan produksi ASI, di antaranya:
1. Terus menyusui
Pada dasarnya, tubuh Bunda akan menyesuaikan produksi ASI dengan kebutuhan Si Kecil. Jadi, jangan berhenti dan lebih sering menyusui.
2. Memompa ASI
Jika Bunda tidak dapat menyusui secara langsung karena bekerja, pastikan untuk memompa ASI secara teratur. Rajin memompa ASI juga dapat membantu menjaga tingkat produksi ASI.
3. Memeriksa pelekatan
Periksa apakah mulut Si Kecil sudah melekat sempurna pada payudara Bunda. Jika belum, mungkin Bunda dapat berkonsultasi ke dokter atau konselor laktasi.
4. Menghindari alkohol dan rokok
Selama masa menyusui, sebaiknya Bunda tidak mengonsumsi minuman keras dan merokok, ya. Keduanya dapat mengurangi produksi serta kualitas ASI.
5. Memilih alat kontrasepsi untuk ibu menyusui
Jika Bunda ingin menggunakan kontrasepsi, pilihlah pil KB yang hanya mengandung progestin, dan jangan mengonsumsi pil KB kombinasi karena dapat mengganggu suplai ASI. Bila perlu, konsultasikan pilihan KB yang tepat pada dokter.
6. Menghindari pemberian susu formula
Sebaiknya, hindari memberikan susu formula pada Si Kecil, kecuali atas indikasi medis. Hal ini karena ia bisa jadi akan lebih menyukai susu formula, sehingga lebih jarang menyusu dan lama-kelamaan produksi ASI Bunda akan berkurang.
Hal yang juga penting untuk Bunda lakukan adalah mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan selama masa menyusui. Dengan tubuh yang sehat, aktivitas Bunda saat menyusui Si Kecil juga terasa optimal.
Selain itu, sebisa mungkin hindari perasaan cemas tidak bisa memenuhi kebutuhan Si Kecil, ya, Bun. Overthinking mengenai produksi ASI bisa membuat Bunda merasa ASI Bunda kurang, padahal tidak. Terkadang, hal ini bisa dipicu dari komentar dan cerita-cerita orang lain yang Bunda dengarkan, misalnya di media sosial.
Selama Si Kecil menunjukkan tanda-tanda cukup ASI, seperti berat badan bertambah, buang air kecilnya normal, serta sehat dan aktif, Bunda tidak perlu terlalu khawatir.
Namun, jika yang Bunda khawatirkan memang berdampak pada Si Kecil dan ASI dirasa masih kurang meksipun sudah menjalani berbagai cara seperti di atas, Bunda dapat memeriksakan diri ke dokter atau memanfaatkan layanan konsultasi laktasi. Tetap semangat memberikan ASI, ya, Bun!