Normalnya, berat badan bayi akan naik secara stabil setiap bulannya selama ia menyusu dengan baik. Namun, jika hal ini tidak terjadi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu menaikkan berat badan bayi, sehingga tumbuh kembangnya tetap berada pada rentang yang sesuai dengan usianya.
Umumnya, berat badan bayi yang berusia 0–6 bulan akan bertambah 560–800 gram setiap bulannya. Sedangkan pada usia 6–12 bulan, berat badan bayi akan bertambah 340–560 gram setiap bulannya.
Jika berat Si Kecil tidak naik, hal ini bisa disebabkan oleh kekurangan nutrisi akibat frekuensi menyusu yang kurang, jumlah ASI yang tidak memadai, atau pemberian MPASI yang tidak tepat.
Penyebab Kurangnya Berat Badan Bayi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan tidak naiknya berat badan bayi, yaitu:
- Posisi menyusu yang tidak benar, sehingga bayi lelah dan akhirnya malas menyusu
- Durasi dan frekuensi menyusu yang kurang
- Jumlah dan volume ASI yang kurang
- Bayi mengalami luka atau sariawan di mulut, sehingga ia malas bahkan tidak mau makan dan menyusu
- Tongue tie pada bayi yang menyebabkannya kesulitan mengisap ASI
- Pemberian MPASI yang kurang adekuat
Selain itu, kurangnya berat badan bayi juga bisa disebabkan oleh adanya kondisi kesehatan tertentu, misalnya alergi makanan atau penyakit celiac. Hal ini akan menyebabkan asupan nutrisi yang masuk tidak terserap secara maksimal.
Cara Menaikkan Berat Badan Bayi
Jika pertambahan berat badan Si Kecil kurang dari normalnya, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk membantu menaikkan berat badannya, yaitu:
1. Susui bayi lebih sering
Hal pertama yang bisa Bunda lakukan untuk membantu menaikkan berat badan Si Kecil adalah dengan lebih sering menyusui. Bila memungkinkan, Bunda bisa menyusui Si Kecil setiap 2–3 jam dengan durasi setiap menyusui 20 menit.
Bila Si Kecil terlihat mengantuk atau berhenti menyusu sebelum 20 menit, Bunda disarankan untuk mengganti posisi menyusui, membantunya untuk bersendawa terlebih dahulu, atau menggelitik kaki Si Kecil untuk membuatnya menyusu kembali.
2. Berikan makanan bergizi
Jika Si Kecil sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), berikanlah ia menu makanan bergizi yang kaya akan kalori, protein, serat, dan lemak baik, seperti pisang, alpukat, keju, dan yoghurt. Bunda juga dapat mencampurkan minyak zaitun ke berbagai makanan yang akan dimakan Si Kecil, misalnya bubur bayi.
Selama memberikan MPASI, Bunda tidak boleh lupa untuk tetap menyusui Si Kecil. Bila perlu, Bunda juga bisa memberikan Si Kecil susu formula untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.
3. Konsumsi makanan bergizi
Bila kurangnya berat badan Si Kecil disebabkan oleh produksi ASI yang menurun, maka Bunda perlu melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan produksi ASI, seperti susui Si Kecil sesering mungkin, kelola stres, konsumsi makanan bergizi, khususnya makanan yang dapat memperbanyak ASI, seperti gandum dan wortel.
Jangan lupa juga untuk beristirahat yang cukup, mencukupi kebutuhan cairan, dan memijat payudara untuk membantu meningkatkan produksi ASI ya, Bun.
4. Temui konsultan laktasi
Jika jumlah ASI masih saja sedikit padahal Bunda sudah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan produksi ASI, sebaiknya konsultasikan dengan konsultan laktasi. Bunda akan diajarkan cara-cara untuk meningkatkan produksi ASI yang tepat, termasuk posisi yang nyaman saat menyusui.
5. Pertimbangkan tindakan operasi untuk tongue-tie
Apabila Si Kecil sulit menyusu akibat tongue-tie, maka untuk mengatasinya dokter dapat menyarankan frenotomy, yaitu tindakan operasi untuk memotong jaringan tipis di bawah lidah. Dengan tindakan ini, lidah Si Kecil akan bisa bergerak bebas dan mampu mengisap ASI dengan baik.
Cara untuk menaikkan berat badan bayi perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Jika Bunda tidak tahu mengapa berat badan Si Kecil tidak bertambah seperti seharusnya, bawalah ia ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan.