Payudara terasa nyeri dan bengkak saat masa menyusui bisa menjadi tanda dari saluran ASI tersumbat. Kondisi ini sebenarnya cukup umum terjadi. Jadi, bila Busui mengalami hal ini, jangan terlalu khawatir, karena ada berbagai cara untuk mengatasinya.
Saluran ASI tersumbat pada dasarnya dapat terjadi jika ASI diproduksi lebih cepat daripada pengosongannya. Hal ini menyebabkan ASI menumpuk di salurannya, sehingga jaringan di sekitar saluran ASI menjadi bengkak, meradang, dan akhirnya menyumbat aliran ASI.
Penyebab dan Gejala Saluran ASI Tersumbat
Saluran ASI tersumbat umumnya terjadi karena ibu tidak sering menyusui bayi atau memerah ASI. Ini juga bisa terjadi jika bayi mengalami kondisi tertentu dan kemampuan menyusunya lemah.
Selain itu, ada juga beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan saluran ASI tersumbat, di antaranya:
- Pelekatan menyusui bayi kurang tepat, sehingga ASI yang keluar hanya sedikit-sedikit.
- Pompa ASI yang digunakan kurang kuat, sehingga pengosongan ASI tidak maksimal.
- Busui sedang sakit sehingga tidak dapat menyusui atau memompa ASI dengan maksimal.
- Saluran ASI tertekan karena bra menyusui yang terlalu ketat atau karena posisi tidur tengkurap.
- Busui sedang stres sehingga terjadi penurunan produksi hormon oksitosin yang membantu pelepasan susu dari payudara.
- Busui baru menjalani suatu tindakan medis atau operasi yang melibatkan jaringan payudara, seperti biopsi payudara.
Saluran ASI tersumbat biasanya terjadi pada salah satu payudara. Ada beberapa tanda dan gejala yang bisa Busui rasakan ketika mengalami hal ini, yaitu:
- Payudara tampak kemerahan
- Muncul benjolan keras yang terasa sakit saat disentuh
- Payudara terasa bengkak dan panas, tetapi terasa membaik setelah menyusui
Cara Mengatasi Saluran ASI Tersumbat
Gejala-gejala di atas tentunya tidak nyaman untuk Busui. Namun, tidak perlu khawatir. Ada beberapa cara yang bisa Busui lakukan untuk mengatasi saluran ASI tersumbat, antara lain:
1. Menyusui dan memompa ASI lebih sering
Cara yang paling utama untuk melancarkan saluran ASI tersumbat adalah dengan mencoba untuk terus menyusui bayi sesering mungkin, terutama di payudara yang terkena sumbatan.
Meski mungkin terasa berat atau menyakitkan, sebaiknya hal ini tetap diupayakan, karena isapan mulut bayi sangat efektif dalam mengaktifkan hormon oksitosin dan membantu kembali melancarkan saluran yang tersumbat. Jika payudara masih terasa berisi setelah menyusui bayi, Busui dapat memompa ASI.
2. Mengompres dan memijat payudara
Cobalah untuk rutin mengompres payudara dengan air hangat sambil memijat payudara sebelum menyusui. Mengompres payudara dengan air hangat dapat melancarkan aliran ASI, sementara memijitnya dapat membantu memperlebar saluran ASI yang tersumbat.
3. Memperhatikan pelekatan bayi saat menyusu
Pastikan pelekatan bayi saat menyusu di payudara yang terkena sumbatan dilakukan dengan benar. Dengan pelekatan yang benar, aliran ASI akan lebih deras dan sumbatan akan lebih mudah melebar. Bila perlu, mintalah bantuan konselor laktasi untuk membetulkan posisi menyusui.
4. Melakukan variasi posisi menyusui
Mengganti posisi bayi saat menyusu dapat memaksimalkan pengosongan payudara, termasuk pada saluran ASI yang tersumbat. Banyak ibu yang sangat terbantu dengan memosisikan dagu bayi tepat pada bagian payudara yang sakit. Posisi ini dapat mengarahkan isapan bayi langsung ke saluran ASI yang tersumbat.
5. Mencukupi kebutuhan cairan
Mengonsumsi lebih banyak air putih dapat membantu memperlancar aliran ASI, sehingga aliran ASI yang baru diproduksi dapat lebih mudah membebaskan saluran ASI yang tersumbat. Jika biasanya orang dewasa butuh 9 gelas per hari, Busui setidaknya perlu minum lebih dari 10 gelas air putih setiap harinya.
6. Memenuhi kebutuhan waktu tidur
Sesibuk apa pun, Busui perlu cukup istirahat. Jika Busui kelelahan, produksi ASI jadi sedikit. Hal ini tidak akan membantu melegakan saluran ASI yang tersumbat.
Maka dari itu, jangan sungkan untuk minta bantuan Ayah atau anggota keluarga lain untuk bergantian menjaga Si Kecil atau mengerjakan pekerjaan rumah agar Busui dapat istirahat.
7. Menghindari stres
Stres yang dialami ibu menyusui dapat menurunkan kadar hormon oksitosin yang berperan penting dalam produksi ASI. Untuk mencegah hal ini, luangkanlah waktu untuk melakukan berbagai hal yang menenangkan, seperti meditasi, membaca, atau olah raga untuk mengatasi stres.
Selain yang telah disebutkan di atas, ada juga beberapa cara untuk melancarkan sekaligus mencegah saluran ASI tersumbat lagi, di antaranya memakai bra menyusui dengan ukuran yang pas serta mengonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan kualitas ASI dan sistem kekebalan tubuh. Busui juga bisa mencoba mengonsumsi suplemen lecithin untuk melancarkan ASI.
Saluran ASI tersumbat biasanya bukanlah sesuatu yang serius dan bisa diatasi sendiri. Namun, jika hal ini terjadi lebih dari 2 hari, rasa sakit pada payudara tidak tertahankan, atau Busui mengalami demam, kemungkinan sudah terjadi infeksi payudara.
Infeksi payudara (mastitis) dapat diatasi dengan obat-obatan, tetapi Busui harus memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu untuk mendapatkannya. Busui tidak dianjurkan mengonsumsi obat yang dibeli sendiri karena dikhawatirkan bisa memengaruhi kesehatan bayi yang sedang menyusu.