Membedong bayi diyakini dapat membuatnya tidur lebih nyenyak. Namun, proses ini harus dilakukan dengan tepat, Bun. Jika tidak, bedong justru dapat mengganggu perkembangan Si Kecil, lho.
Membedong bayi sudah menjadi kebiasaan sejak abad ke-18 sebagai cara untuk menenangkan bayi dengan membuatnya merasa seperti saat berada di dalam rahim ibunya.
Selain itu, bedong dapat membuat bayi baru lahir tidur lebih nyenyak, karena bedong dapat menghindarkannya dari gangguan refleks kejut yang sering membangunkannya saat tidur.
Seputar Bedong Bayi yang Perlu Diketahui
Untuk menjaga bedong bayi tetap aman, Bunda perlu pengetahuan dan keterampilan khusus. Yuk Bunda, apa saja yang perlu diketahui dalam membedong bayi:
1. Kapan saat yang tepat untuk membedong bayi?
Membedong sebaiknya dilakukan pada bayi baru lahir. Jangan membedong bayi setelah berusia 3–4 bulan, karena pada usia ini bayi sudah bisa menggulingkan diri ke samping. Hal ini dapat membuat bayi tengkurap dalam keadaan dibedong dan meningkatkan risiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS).
2. Mengapa bayi seperti menolak dibedong?
Sebenarnya bayi bukan menolak dibedong, Bun. Hanya saja, saat di dalam rahim dia terbiasa menaikkan tangannya menutupi wajah, sehingga ketika tangannya diluruskan untuk dibedong, dia terkesan seperti menolak.
3. Kain seperti apa yang paling baik untuk membedong bayi?
Hindari menggunakan kain yang terlalu tebal untuk membedong Si Kecil, karena ini bisa membuatnya kepanasan dan berkeringat saat tidur. Sebaliknya, Bunda bisa memilih kain katun yang tipis. Selain itu, saat ini sudah ada juga bedong bayi instan yang tinggal ditutup dengan resleting atau velcro.
4. Apakah ada sisi negatif membedong bayi?
Salah satu risiko membedong bayi adalah terjadinya SIDS, terutama jika ada kesalahan dalam teknik membedong. Oleh karena itu, penting untuk selalu menempatkan bayi berbaring telentang, bukan tengkurap selama dibedong.
Selain itu, hindari membedong bayi terlalu kencang terutama pada bagian kaki, karena ini justru dapat mengganggu perkembangannya.
Tips Membedong Bayi yang Aman
Setelah memahami berbagai hal seputar bedong bayi, selanjutnya Bunda perlu tahu tips aman dalam membedong bayi, di antaranya:
- Pastikan kain bedong tidak melebihi bahu Si Kecil, apalagi sampai menyentuh dagunya. Hal ini karena bayi bisa mengira kain itu payudara untuk menyusu.
- Hindari memasang bedong terlalu ketat. Pastikan tangan dan kaki Si Kecil masih dapat bergerak di dalamnya.
- Periksa suhu badan Si Kecil secara teratur dengan tangan Bunda untuk memastikan ia tidak kepanasan di dalam kain bedong.
- Hindari membedong Si Kecil jika ia sedang tidur bersama Bunda, karena ini berisiko menyebabkan ia merasa kepanasan dan tidak bisa bergerak ketika tidak sengaja tertimpa badan Bunda.
Untuk memastikan kapan waktu bayi perlu dilepas dari bedong, Bunda dapat mencoba untuk membedong Si Kecil dengan satu tangan tidak ikut dibedong. Jika dalam waktu 1 minggu ia bisa tidur dengan tenang dalam posisi ini, berarti ia siap untuk peralihan ke masa tidak lagi dibedong. Namun, jika belum, berarti ia masih perlu dibedong.
Nah, sekarang Bunda tidak perlu bingung dan khawatir lagi. Dengan teknik yang tepat, bedong bisa membantu bayi tidur nyenyak. Ingat juga untuk membawa Si Kecil ke dokter secara berkala agar kesehatan dan perkembangannya selalu terpantau. Jika perlu, Bunda bisa berkonsultasi mengenai pemasangan bedong bayi ke dokter.