Si Kecil susah makan atau cuma mau mengonsumsi makanan yang itu-itu saja? Bisa jadi ia adalah picky eater atau suka pilah-pilih makanan, Bun. Hal ini tentu bisa membuat Bunda khawatir akan asupan nutrisinya, ya. Supaya tahu apa penyebabnya dan cara menghadapinya, simak artikel ini yuk, Bun!
Gejala anak picky eater sebenarnya mudah sekali dikenali, mulai dari menutup mulut atau memberontak saat diberi makan, hingga sering menyingkirkan jenis makanan tertentu di piringnya, misalnya sayuran dan buah-buahan.
Kondisi ini sebenarnya umum terjadi pada anak usia 2–5 tahun, tapi bisa juga terjadi pada bayi yang baru diberikan MPASI. Meski begitu, kebiasaan picky eater ini tentu harus diatasi, karena anak harus mendapatkan asupan gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembangnya yang optimal.
Alasan Anak Pilih-Pilih Makanan
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa anak bisa menjadi picky eater atau pilih-pilih makanan:
1. Pola makan tidak teratur
Sebagian besar anak picky eater biasanya memiliki pola makan yang tidak teratur. Misalnya, anak lebih sering mengonsumsi makanan ringan daripada makanan utama setiap harinya. Oleh sebab itu, mulailah menyusun pola makan dengan 3 waktu makan utama, yang diselingi 2 kali camilan sehat.
2. Makanan terasa aneh di lidah anak
Anak memiliki lebih banyak papila pengecap pada lidahnya dibandingkan orang dewasa. Oleh karena itu, anak memang lebih sensitif terhadap rasa makanan. Ditambah lagi, ia telah terbiasa dengan rasa ASI atau susu formula yang cenderung manis.
Jadi ketika ia diberikan makanan dengan aneka rasa baru, ia bisa langsung menolaknya. Selain itu, picky eater yang dialami oleh Si kecil juga dapat terjadi karena pencernaannya yang tidak nyaman. Akibatnya, ia menolak atau tidak mau memakan makanan yang Bunda berikan.
3. Anak tidak lapar atau masih kenyang
Layaknya orang dewasa, anak kecil juga tidak akan mau makan ketika ia tidak lapar atau masih kenyang. Kemungkinan lain ia mau makan, tapi hanya makanan tertentu yang ia sukai. Itulah sebabnya ia terlihat seperti picky eater.
Untuk kasus ini, Bunda tidak perlu terlalu khawatir, apalagi jika pertumbuhannya masih tergolong normal. Buatkan ia jadwal makan yang teratur dengan porsi makan yang cukup, supaya ia merasa lapar dan ingin makan setiap waktu makan tiba.
4. Makanan yang disajikan tidak menarik
Tanpa disadari, salah satu alasan anak menjadi picky eater bisa jadi karena orang tua selalu menyajikan makanan dengan tampilan yang biasa saja. Padahal, sebuah studi menunjukkan bahwa sayuran dan buah-buahan yang disajikan dengan tampilan menarik bisa sangat meningkatkan selera makan anak, lho.
Tips Mengatasi Anak Picky Eater
Menghadapi anak picky eater memang tidak mudah. Namun, Bunda jangan terlalu khawatir karena ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak picky eater, di antaranya:
1. Hindari memaksa anak untuk makan
Saat Si Kecil menolak mengonsumsi makanan tertentu, tetap sabar dan jangan memaksanya ya, Bun. Hal ini justru bisa membuat Si Kecil tidak nyaman dan malah akan terus menolak mengonsumsi makanan tersebut. Ingat, umumnya dibutuhkan setidaknya 10–15 percobaan hingga anak terbiasa dan mau memakan suatu makanan.
2. Sajikan makan dengan variasi yang menarik
Cobalah sajikan menu makanan dengan tampilan yang menarik, mulai dari bentuk, susunan, atau warna yang berbeda. Bila perlu, Bunda bisa berikan nama yang unik, misalnya ‘makanan jagoan’, untuk menarik perhatian Si Kecil, sehingga ia mau mengonsumsi makanan tersebut.
Bunda memang harus memberikan makanan yang menarik, tetapi perhatikan pula bahwa makanan yang diberikan ramah di perut Si Kecil. Makanan dan susu pertumbuhan yang tinggi serta misalnya, baik untuk diberikan karena nyaman di pencernaan Si Kecil.
3. Perbolehkan anak menyentuh makanannya
Seperti halnya orang dewasa, anak kecil bisa saja enggan memakan sesuatu yang belum benar-benar dikenalnya. Nah, Bunda bisa mengatasi masalah ini dengan menghilangkan rasa penasarannya. Caranya, beri kesempatan Si Kecil untuk menyentuh langsung dan mengenali makanannya sebelum menyuapinya.
4. Buat suasana makan jadi menyenangkan
Buatlah suasana makan menjadi menyenangkan, misalnya dengan menyajikan makanan dengan tempat makan yang lucu atau dengan menyertakan makanan yang paling disukai Si Kecil. Bunda bisa memulai suapan dengan makanan yang tak terlalu disukainya dan memberikan makanan kesukaannya di bagian akhir.
5. Berikan contoh
Anak adalah pecontoh yang baik. Oleh karena itu, untuk membuat Si Kecil tertarik dengan makanan barunya, cobalah untuk mengonsumsi makanan tersebut di depannya sesering mungkin. Kemudian, ungkapkan kepada Si Kecil bahwa makanan tersebut enak sehingga ia tertarik untuk mencobanya.
Dengan beragam cara di atas, diharapkan anak picky eater perlahan-lahan terbuka akan berbagai jenis makanan dan tidak pilih-pilih lagi. Bila tips di atas kurang membantu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran mengenai asupan nutrisinya.