Plasenta atau lebih akrab disebut ari-ari dikenal sebagai teman saat bayi masih di dalam kandungan. Namun, Bunda tahu nggak fungsi plasenta itu bukan hanya sekadar menemani janin, lho. Organ ini memiliki peranan yang penting untuk menunjang perkembangan janin.
Plasenta terbentuk sejak awal kehamilan, kira-kira 7–10 hari setelah pembuahan. Organ ini mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, serta melindunginya dari penyakit. Dengan bentuknya yang bervariasi, plasenta umumnya menempel pada bagian atas, belakang, atau samping rahim.
Fungsi Plasenta Selama Kehamilan
Berikut ini adalah fungsi plasenta selama kehamilan yang perlu Bunda tahu:
1. Menyalurkan oksigen dan nutrisi pada janin
Janin membutuhkan oksigen dan nutrisi untuk bisa hidup serta berkembang selama di dalam kandungan. Namun, untuk mendapatkannya, bukan berarti janin bernapas melalui hidung atau makan melalui mulut, Bun. Oksigen dan nutrisi yang didapat oleh janin diperoleh dari tubuh Bunda.
Oksigen dan nutrisi dari tubuh Bunda akan dibawa oleh darah dan dialirkan ke dalam plasenta. Setelah itu, asupan tersebut akan ditransfer langsung ke janin melalui tali pusar yang terhubung dari plasenta ke janin.
2. Membuang zat sisa dari darah janin
Selain memasok oksigen dan nutrisi, plasenta juga berfungsi untuk membuang sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh janin. Zat sisa tersebut akan dialirkan kembali ke aliran darah Bunda dan kemudian dikeluarkan bersama sisa metabolisme yang Bunda hasilkan.
3. Memproduksi hormon pendukung kehamilan
Fungsi plasenta lainnya yang tidak kalah penting adalah memproduksi hormon kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon-hormon tersebut sangat penting dalam mendukung perkembangan janin dan menjaga kehamilan.
4. Melindungi janin dari infeksi bakteri
Plasenta juga berfungsi sebagai penghalang bagi bakteri yang mungkin ada pada tubuh Bunda. Jadi jika Bunda mengalami infeksi bakteri, plasenta akan melindungi janin agar tidak tertular infeksi tersebut.
5. Menyalurkan antibodi dari ibu ke janin
Plasenta menyalurkan antibodi yang Bunda miliki ke janin. Fungsi ini sudah ada sejak awal kehamilan. Antibodi dapat memberikan kekebalan tubuh untuk janin agar terhindar dari penyakit.
Melihat berbagai macam fungsi plasenta, organ ini bisa dibilang merupakan komponen yang sangat penting dalam kehamilan. Gangguan pada plasenta dapat berbahaya bagi kesehatan janin. Jadi, tidak heran jika setiap kali ibu hamil melakukan kontrol, dokter akan memeriksa kondisi plasenta.
Oleh karena itu, penting sekali bagi Bunda untuk melakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin selama kehamilan. Selain itu, Bunda juga perlu menjaga gaya hidup sehat agar kondisi kehamilan dan plasenta senantiasa baik.