Di Indonesia, tidak sedikit ibu yang mengikuti pola menu MPASI 4 bintang. Namun, apakah menu ini sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi? Kalau Bunda mau tahu jawabannya, simak ulasan berikut ini.
Sejak bayi memasuki usia 6 bulan nutrisi dalam ASI saja akan kurang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Itulah sebabnya pemberian MPASI diperlukan sejak bayi menginjak usia ini.
Karena tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhkan nutrisi, MPASI idealnya harus melengkapi kebutuhan energi dan nutrisi yang tidak sepenuhnya bisa didapatkan dari ASI. Nah, bagaimana dengan MPASI 4 bintang?
Fakta Tentang MPASI 4 Bintang
MPASI 4 Bintang dikenal sebagai menu makanan pendamping ASI yang terdiri dari 4 unsur gizi, yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran. Keempat gizi ini memang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya. Namun, sebenarnya kebutuhan gizi bayi tidak terbatas pada 4 kandungan itu saja.
Sampai saat ini, belum ada penelitian atau studi yang membahas mengenai keefektifan menggunakan MPASI 4 bintang sebagai panduan memberikan MPASI untuk anak. Selain itu, baik WHO maupun IDAI juga tidak menyarankan MPASI 4 bintang sebagai menu yang diberikan pada bayi.
Untuk memastikan kecukupan gizi Si Kecil, Bunda perlu tahu mengenai aturan pemberian MPASI yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Jika MPASI diberikan dalam jumlah dan komposisi yang tidak tepat, bukan tidak mungkin bayi mengalami kekurangan gizi hingga tumbuh kembangnya jadi terganggu.
Nutrisi Pelengkap MPASI 4 Bintang
MPASI yang disarankan IDAI adalah makanan pendamping yang mengandung makronutrien, yaitu karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi, protein hewani dan nabati, serta mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral berupa zat besi, kalsium, zinc, vitamin C, vitamin A, dan folat.
Nah, kandungan dalam MPASI 4 bintang hanya memenuhi 4 unsur nutrisi saja. Padahal sumber lemak, vitamin, dan mineral juga penting untuk dimasukkan ke dalam MPASI. Tidak hanya untuk tumbuh kembang Si Kecil, kandungan nutrisi ini juga berguna untuk mencegah berbagai penyakit.
Berikut ini adalah contoh makanan yang baik untuk dimasukkan ke dalam menu makanan atau camilan MPASI anak:
- Nasi, gandum, atau oatmeal sebagai sumber karbohidrat
- Daging ayam, sapi, atau ikan tanpa tulang, putih telur sebagai sumber protein hewani
- Tahu, tempe, dan kacang merah sebagai sumber protein nabati
- Alpukat, minyak zaitun, kuning telur, chia seed sebagai sumber lemak sehat
- Hati sapi atau hati ayam, dan sayuran berdaun hijau gelap sebagai sumber zat besi
- Susu dan produk susu, seperti keju dan yogurt tanpa pemanis sebagai sumber kalsium
- Kacang merah dan selai kacang almond sebagai sumber zinc
- Jagung, ubi jalar, dan pisang raja sebagai sumber vitamin A
- Tomat, jeruk, wortel, labu, mangga, pepaya, brokoli, dan bayam sebagai sumber vitamin C
- Sayuran berdaun hijau gelap, pisang, melon, dan jeruk sebagai sumber folat
Pemberian MPASI dilakukan secara bertahap sesuai usia bayi, baik dari tekstur, jumlah, dan waktu pemberian. Misalnya, tekstur MPASI dimulai dari makanan lumat yang berbentuk seperti bubur cair. Setelah itu, secara bertahap tekstur naik menjadi makanan saring, makanan cacahan, hingga makanan keluarga.
Jumlah makanan pun akan bertambah seiring pertumbuhan bayi. Pada usia 6–9 bulan, 1 porsi makanan bayi hanyalah 3 sendok makan. Jumlah ini akan bertambah hingga 1 mangkuk berukuran 250 ml saat usianya 2 tahun.
Walaupun nutrisi dalam menu MPASI 4 bintang sebenarnya sudah baik, Bunda harus memastikan makanan yang ada pada menu MPASI Si Kecil dalam sehari sudah benar-benar mencukupi semua nutrisi yang ia butuhkan. Pastikan juga bahwa Bunda tetap memberikan Si Kecil ASI paling tidak sampai usianya menginjak 2 tahun, ya.
Bila Bunda masih memiliki pertanyaan mengenai menu MPASI 4 bintang atau bingung memilih menu MPASI yang sesuai untuk Si Kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.