Di balik manisnya minuman yang dikonsumsi anak-anak, ada bahaya gula berlebih yang bisa mengintai mereka, lho. Untuk mencegahnya, Bunda harus mengawasi konsumsi jenis minuman ini pada anak.
Banyak orang tua sudah membatasi takaran gula pada masakan yang dibuat di rumah. Namun, sebenarnya itu saja belum cukup. Masih ada asupan gula pada anak yang sering kali tidak disadari jumlahnya, yaitu gula pada minuman yang biasa ia konsumsi. Bila dibiarkan, hal tersebut bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan buah hati.
Ketahui Kandungan Gula dalam Minuman Anak
Para ahli menyarankan agar anak mengonsumsi tidak lebih dari 24 gram atau sekitar (5–6 sendok teh) gula dalam sehari. Namun, pada kenyataannya ada banyak minuman yang mengandung gula lebih dari batas ini. Bahkan, tidak sedikit dari minuman tersebut digemari oleh anak-anak karena rasanya yang enak dan manis.
Berikut ini adalah gambaran umum jumlah kandungan gula yang terdapat dalam minuman-minuman favorit anak:
- 1 cangkir minuman cokelat ukuran 200 ml bisa mengandung sekitar 18 gram gula
- 1 jus buah kemasan ukuran 250 ml bisa mengandung 35 gram gula
- 1 kotak teh manis kemasan ukuran 250 ml bisa mengandung 22 gram gula
- 1 kotak susu kemasan ukuran 250 ml bisa mengandung 24 gram gula
- 1 gelas milkshake ukuran 300 ml bisa mengandung 50 gram gula
Hampir semua minuman ini mendekati atau sudah melewati batas asupan gula anak per hari. Padahal, anak-anak tidak hanya mendapatkan asupan gula dari satu minuman manis saja, tetapi dari makanan lain yang dikonsumsinya dalam sehari. Makanya, besar kemungkinan Si Buah Hati sudah mengonsumsi lebih dari jatah gula hariannya.
Jadi, Bunda harus benar-benar mengawasi minuman manis yang dikonsumsi Si Kecil, ya. Perhatikan label kemasan minuman yang suka ia beli dan baca berapa kandungan gulanya. Tidak perlu langsung membatasinya untuk tak mengonsumsi makanan manis, Bunda hanya perlu membatasi jumlahnya agar sesuai dengan gula yang dianjurkan.
Dalam membaca label kemasan, Bunda juga perlu lebih cermat karena gula dalam minuman anak-anak tidak selalu ditulis sebagai “gula”. Bunda dapat menemukan berbagai nama lain, seperti gula jagung, brown sugar, sirup jagung, fruktosa, glukosa, dextrose, madu, laktosa, sirup malt, maltose, molasses, gula mentah, atau sukrosa.
Ini Bahaya Gula Berlebih pada Minuman Anak
Membatasi minuman manis penting dilakukan karena ada bahaya konsumsi gula berlebih yang bisa terjadi. Di bawah ini adalah beberapa efek buruk yang dapat terjadi bila anak mengonsumsi minuman manis secara berlebihan:
- Peningkatan berat badan yang tidak terkendali yang bisa menyebabkan berat badan berlebih hingga obesitas
- Peningkatan risiko terjadinya gigi busuk atau gigi berlubang
- Peningkatan risiko menjadi pemilih makanan (picky eater) yang pada akhirnya bisa menyebabkan kurangnya asupan nutrisi untuk tumbuh kembang anak
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan pencernaan, seperti sembelit akibat kurangnya asupan serat
- Peningkatan risiko terjadinya penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit jantung di kemudian hari
Mengingat banyaknya efek negatif gula dalam minuman seperti di atas, kini saatnya Bunda untuk membiasakan buah hati untuk mengonsumsi minuman yang lebih rendah gula dan memiliki kandungan gizi yang lebih baik, ya.
Menghindari Bahaya Gula dengan Minuman Sehat
Jika anak sudah terbiasa mengonsumsi minuman manis, Bunda perlu mengubah kebiasaan ini secara perlahan, misalnya dengan mengganti jenis minuman yang ada di kulkas dan di rumah dengan minuman yang lebih sehat.
Beberapa jenis minuman sehat yang bisa Bunda siapkan dan berikan kepada Si Kecil adalah sebagai berikut:
- Susu full cream
- Jus buah tanpa gula tambahan
- Air kelapa
- Infused water
- Teh herbal, seperti teh chamomile
Untuk bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, pemberian minuman lain selain ASI belum diperbolehkan ya, Bun.
Nah, selain mengonsumsi minuman sehat, Bunda juga perlu membiasakan Si Kecil makan sayur dan buah. Selain kaya akan serat, buah dan sayur dapat membantu membangun pola makan yang sehat pada anak.
Agar Si Kecil bisa mengurangi minuman manis, Bunda juga harus menjadi contoh yang baik dalam mempraktikkan kebiasaan makan dan minuman sehat setiap harinya. Jika Bunda mengalami kesulitan dalam membatasi asupan gula Si Kecil, terutama jika ia menunjukkan tanda-tanda bahaya gula berlebih, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter guna mendapatkan solusi yang tepat.