Cara melatih anak untuk berbagi memang tidak mudah. Sebagian anak mungkin masih menolak untuk meminjamkan mainannya ke orang lain. Meski tergolong hal yang wajar, orang tua perlu melatih anak untuk berbagi di saat yang tepat dan mencegahnya dari sifat sekaligus perilaku yang buruk.
Cara melatih anak untuk berbagi bisa diajarkan sedini mungkin. Dengan menguasai keterampilan untuk berbagi, anak akan menjadi pribadi yang tidak pelit, memiliki rasa kepedulian dan empati, serta mampu membangun hubungan yang baik dengan orang lain hingga ia dewasa nanti.
Sederet Cara Melatih Anak untuk Berbagi
Cara melatih anak untuk berbagi sudah bisa diperkenalkan sejak usianya menginjak 3 tahun. Awalnya mungkin terasa sulit karena Si Kecil akan mengutamakan keinginannya. Oleh karena itu, Bunda perlu kesabaran ekstra saat melatihnya, ya.
Berikut ini adalah cara melatih Si Kecil untuk berbagi yang bisa Bunda terapkan:
1. Berikan anak pemahaman tentang berbagi
Bunda bisa mulai dengan memperagakan seperti apa berbagi itu. Misalnya, pinjamlah salah satu mainan favorit Si Kecil. Ketika ia menolak, katakan padanya bahwa Bunda akan sangat senang jika mainan itu dipinjamkan.
Katakan juga bahwa mainan itu akan dikembalikan kepadanya. Nah, untuk sementara waktu, Si Kecil bisa bermain dengan mainannya yang lain. Setelah Si Kecil setuju, tunggulah beberapa saat, kemudian tepatilah perkataan Bunda dengan mengembalikan mainan favoritnya.
Katakan bahwa ia bisa bermain lagi dengan mainan tersebut. Dengan begitu, ia bisa mengerti bahwa berbagi tidak berarti ia kehilangan mainannya selamanya.
2. Tumbuhkan sifat empati pada anak
Agar anak mengerti arti berbagi, Bunda juga perlu menumbuhkan sifat empati pada anak. Sebagai permulaan, kenali anak tentang berbagai emosi atau perasaan. Keterampilan dalam mengenali emosi bisa membuat anak untuk lebih berempati.
Untuk melatih empati Si Kecil, mintalah bantuannya untuk mengambilkan gantungan saat Bunda sedang menjemur pakaian. Katakan padanya jika perbuatan yang ia lakukan membuat Bunda merasa sangat terbantu dan senang. Bilang juga bahwa Si Kecil boleh meminta bantuan bila memang diperlukan.
Ketika berikutnya ia yang minta tolong, Bunda sigap membantunya dan bertanya bagaimana perasaan ia setelah diberi tolong. Dengan begitu, anak pun mulai mengerti apa makna emosi dan konsep empati.
3. Jadilah contoh yang baik untuk anak
Setiap anak biasanya akan meniru perbuatan atau sikap orang-orang di sekitarnya, terutama orang tuanya sendiri. Jadi, jika menginginkan Si Kecil untuk mau berbagi, Bunda juga perlu melakukan hal yang sama, ya.
Bunda bisa mencoba dengan sering menawarkan sesuatu kepada Si Kecil. Sebagai contoh, katakan kepadanya, “Bunda punya apel, nih. Kamu mau?” Dengan begitu, Si Kecil akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama.
4. Lakukan permainan yang melibatkan sikap berbagi
Cara melatih anak untuk berbagi selanjutnya adalah dengan melakukan permainan bersama anak yang melibatkan sikap berbagi, seperti permainan balok susun kayu.
Caranya, bagi dua kumpulan balok kayu secara acak untuk Bunda dan Si Kecil. Di tengah permainan, Bunda dan Si Kecil akan membutuhkan balok dengan bentuk tertentu dari satu sama lain. Jadi, otomatis kalian akan bertukar balok yang kalian miliki. Dengan begitu, Si Kecil bisa belajar berbagi dan saling membantu.
5. Berikan pujian saat anak bisa berbagi
Saat Si Kecil mau berbagi mainan atau makanan favoritnya, pastikan Bunda atau anggota keluarga lain memberinya pujian, seperti mengacungkan ibu jari dan tersenyum atau mengucapkan terima kasih.
Meski terlihat sepele, memuji apa yang anak lakukan akan membuatnya merasa berhasil mencapai sesuatu yang baik. Ini bisa membuat anak semakin mengerti makna dari berbagi.
6. Jangan terlalu memaksa anak
Cara melatih anak untuk berbagi yang terakhir adalah jangan memaksa atau bahkan memberi hukuman kepada Si Kecil jika ia belum mau berbagi. Alih-alih menurut, terlalu memaksa atau memarahinya justru akan membuatnya lebih sulit memahami arti berbagi dan tidak mau melakukannya, lho.
Keenam cara melatih anak untuk berbagi di atas bisa Bunda terapkan mulai dari sekarang. Agar cara tersebut berhasil, Bunda perlu lebih bersabar dalam prosesnya. Tidak usah terburu-buru dan berharap Si Kecil mengerti dengan cepat, ya. Soalnya, sebagian anak mungkin membutuhkan waktu lebih untuk memahami makna berbagi.
Namun, bila Bunda tetap merasa kesulitan saat melatih Si Kecil untuk berbagi atau sikapnya yang tidak mau berbagi mulai mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog guna mengetahui cara melatih Si Kecil yang cocok dan sesuai karakternya.