Melatih disiplin anak penting dilakukan sejak dini. Hal ini bisa membentuk budi pekerti anak dalam kehidupannya kelak. Meski begitu, cara melatih disiplin pada anak tentu harus disesuaikan dengan usianya.
Pada dasarnya, melatih disiplin anak bukan hanya sekadar mengajarkan Si Kecil mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dengan kata lain, disiplin juga berarti mendidik anak untuk mengikuti dan menghargai peraturan yang berlaku.
Manfaat penerapan disiplin pada anak sangat beragam, mulai dari melatih rasa tanggung jawab anak dalam segala hal, melatih anak menentukan pilihan yang baik bagi dirinya sendiri, hingga membantu anak mengelola kecemasan dan emosi.
Berbagai Cara Melatih Disiplin pada Anak
Cara melatih disiplin pada anak tergantung pada tahap perkembangannya. Jika Si Kecil sudah berusia 3 tahun ke atas, ada beberapa cara yang bisa Bunda dan Ayah terapkan dalam melatih disiplinnya, yaitu:
1. Terapkan peraturan atau rutinitas harian
Sebagai langkah awal, Bunda bisa menerapkan aturan atau rutinitas harian yang harus dijalankan oleh Si Kecil di rumah. Salah satu contohnya adalah memintanya untuk membereskan mainan dan merapikan tempat tidur.
Dengan menerapkan peraturan, anak akan belajar mengenai rasa tanggung jawab dan keterampilan manajemen diri.
2. Berikan konsekuensi yang sesuai
Ketika Si Kecil melakukan kesalahan atau melanggar peraturan yang berlaku, berikan konsekuensi yang sesuai. Tidak mudah memang bagi orang tua melihat Si Kecil sedih. Namun, hal ini bertujuan agar Si Kecil tidak mengulangi lagi pelanggaran atau kesalahan yang telah diperbuat.
Ingat ya, Bun. Jangan pernah memberikan hukuman fisik sebagai konsekuensi. Hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan mental Si Kecil dan dapat menyebabkan gangguan perilaku.
3. Berikan hadiah
Ketika Si Kecil menaati aturan yang Bunda terapkan, berikanlah kejutan kepadanya dalam bentuk hadiah. Pemberian hadiah ini bertujuan agar anak merasa bahwa apa yang dilakukannya selama ini tidak sia-sia. Dengan begitu, Si Kecil makin terbiasa dan senang menerapkan aturan yang berlaku kapan dan di mana saja.
4. Ajarkan anak untuk bersikap empati
Ketika buah hati melakukan kesalahan, cobalah untuk melatih empati pada anak ketimbang langsung memberinya hukuman. Misalnya, bila Si Kecil mengambil mainan milik temannya, nasihati ia bahwa temannya pasti akan sedih karena mainannya diambil.
Jika rasa empati anak telah tumbuh, ia bisa memahami perasaan orang lain yang telah dirugikannya dan memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu sebelum melakukan hal yang tidak baik.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menerapkan Disiplin
Sebelum menerapkan disiplin pada anak, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan, di antaranya:
Bersikap konsisten
Sikap konsisten adalah hal terpenting dalam menerapkan disiplin pada anak. Upayakan agar Ayah dan Bunda memberikan aturan yang sama agar Si Kecil tidak bingung dan merasa serba salah.
Jadilah teladan yang baik
Berusahalah agar menjadi orang tua yang selalu memberikan contoh baik untuk anak, karena Si Kecil akan lebih meniru perilaku dibandingkan kata-kata yang Bunda atau Ayah sampaikan.
Berikan apresiasi
Ucapkan kata-kata pujian ketika Si Kecil berhasil melakukan suatu pekerjaan dengan baik, misalnya, “Terima kasih karena sudah membersihkan tempat tidur ya, Nak.” Bunda juga bisa menyampaikan kalimat yang membangkitkan semangatnya saat Si Kecil sedang mengerjakan tugasnya, seperti, “Kamu baik sekali membantu Bunda mencuci piring setelah makan.”
Menerapkan disiplin pada anak merupakan proses yang berkelanjutan karena perilaku anak tidak bisa berubah dalam waktu yang singkat. Begitu juga bila anak melakukan kesalahan. Hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dibesar-besarkan. Kesalahan anak merupakan proses untuk menjadikannya lebih baik lagi.
Jadi, memang diperlukan kesabaran saat mencoba menerapkan disiplin pada anak. Bunda dan Ayah jangan patah semangat, ya. Bila perlu, mintalah bantuan psikolog untuk menentukan cara melatih disiplin pada Si Kecil sesuai dengan karakternya.