Imunisasi memang penting untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya. Akan tetapi, ada kondisi tertentu pada anak yang membuat pemberian imunisasi sebaiknya ditunda. Yuk, Bun, cari tahu apa saja syarat menunda imunisasi anak!
Ada anggapan bahwa imunisasi sebaiknya ditunda pada anak yang sedang sakit. Namun, sebenarnya Bunda perlu mengenali dulu apakah sakit yang diderita Si Kecil cukup parah sehingga perlu menunda imunisasi, ataukah sakitnya tergolong ringan dan masih boleh diimunisasi.
Sakit Ringan yang Masih Diperbolehkan Imunisasi
Anak yang sakit ringan sebenarnya masih diperbolehkan mendapat imunisasi. Hal ini karena sakit ringan yang dialami anak tidak akan memengaruhi respons tubuh terhadap imunisasi. Pemberian imunisasi justru membangun perlindungan terhadap penyakit pada anak yang sakit ringan seperti halnya pada anak yang sehat.
Umumnya, anak dengan kondisi berikut ini masih boleh mendapat imunisasi:
- Demam ringan, kurang dari 38 derajat Celcius
- Infeksi telinga atau otitis media
- Diare ringan
- Batuk atau pilek
- Sedang mengonsumsi antibiotik
Meski pemberian imunisasi bisa menyebabkan efek samping, seperti demam atau nyeri di tempat suntikan, imunisasi tidak memperburuk kondisi anak yang sakit ringan. Namun, jika ragu, Bunda sebaiknya memeriksakan Si Kecil dulu ke dokter sebelum memperoleh imunisasi.
Tunda Imunisasi Anak jika Mengalami Kondisi Ini
Anak yang sakit ringan masih diperbolehkan mendapat imunisasi. Namun, jika anak menderita sakit yang cukup serius, baik disertai demam atau tidak, imunisasi tentunya harus ditunda sampai anak dalam keadaan baik.
Beberapa kondisi yang membuat imunisasi pada anak harus ditunda antara lain:
1. Sakit kronis
Tunda dulu imunisasi anak jika Si Kecil menderita penyakit kronis, seperti kanker. Hal ini karena reaksi imunisasi, seperti demam, dapat menyulitkan diagnosis dan penanganan terhadap penyakit kronis. Misalnya, gejala penyakit dapat disalahartikan sebagai gejala dari reaksi tubuh terhadap imunisasi.
2. Alergi parah
Sebaiknya, tunda imunisasi anak jika Si Kecil pernah mengalami reaksi alergi akibat imunisasi. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi ini sebelum membuat jadwal ulang untuk imunisasi.
3. Demam tinggi
Jika Si Kecil mengalami demam tinggi, yaitu lebih dari 38,3 derajat Celcius, Bunda perlu menunda jadwal imunisasi, terutama bagi si Kecil yang memiliki riwayat kejang demam. Pasalnya, demam tinggi dapat membuat dokter kesulitan mendeteksi jika terjadi reaksi tertentu setelah anak diimunisasi.
4. Melemahnya sistem kekebalan tubuh
Menurunnya sistem kekebalan tubuh biasanya dialami anak yang menjalani kemoterapi atau pengobatan tertentu setelah transplantasi.
Meski imunisasi aman diberikan, jika diberikan pada anak yang kekebalan tubuhnya sedang rendah, imunisasi tidak dapat bekerja optimal sebagaimana pada anak sehat. Sebagian imunisasi bahkan dapat memicu penyakit pada anak dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Ingat, ya, Bun. Menunda imunisasi anak bukan berarti Si Kecil tidak membutuhkan vaksin. Jadi, jangan lupa untuk menjadwalkan ulang imunisasi, agar ia tidak terlalu lama terlambat mendapatkan imunisasi. Bunda bisa konsultasi ke dokter anak untuk memastikan waktu yang aman bagi Si Kecil untuk mendapatkan imunisasi.