Baby bouncer merupakan salah satu alat yang sering digunakan sehari-hari oleh orang tua dalam mengasuh bayi. Penggunaan alat ini dianggap dapat membuat bayi menjadi lebih tenang dan mudah tertidur. Namun, apakah Bunda sudah memahami bahaya baby bouncer?
Lahirnya bayi tentunya membawa kebahagiaan bagi orang tua. Namun, banyaknya kebutuhan Si Kecil dapat membuat Ayah dan Bunda kewalahan hingga merasa terlalu lelah, bahkan untuk sekedar menggendong atau menidurkannya. Untuk membantu menenangkan dan menidurkan bayi, diciptakanlah suatu alat yang dinamakan baby bouncer.
Bahaya Baby Bouncer
Dengan gerakan bergoyangnya, baby bouncer dipercaya dapat membantu menenangkan bayi. Meski praktis digunakan, Bunda tetap perlu mempertimbangkan berbagai risiko yang bisa timbul saat menggunakan alat ini, di antaranya adalah:
Cedera
Cedera dapat terjadi saat bayi terjatuh dari baby bouncer atau tertindih alat ini. Hal tersebut sering terjadi jika baby bouncer yang digunakan rusak. Cedera pada bayi akibat penggunaan baby bouncer dapat menimbulkan luka memar, tergores, bahkan patah tulang atau cedera kepala berat.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa penggunaan baby bouncer serta peralatan bayi lainnya, seperti baby walker, merupakan penyebab cedera kepala terbanyak pada bayi.
Kemampuan berjalan terhambat
Jika terlalu lama ditempatkan di baby bouncer, bayi mungkin akan mendapatkan stimulus atau rangsangan yang lebih sedikit untuk mengembangkan kemampuan motoriknya. Hal tersebut bisa menyebabkan kemampuan bayi untuk berjalan menjadi terhambat.
Sesak napas
Meskipun baby bouncer yang Bunda pilih sudah tersertifikasi aman, bahaya terjadinya hambatan jalan napas pada bayi tetap ada.
Bayi bisa saja mengubah posisinya hingga menjadi miring, tengkurap, tercekik tali pengaman, atau tertindih bantal dan boneka, sehingga jalan napas bayi tertutup. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera, bahkan kematian.
Risiko terjadinya hambatan jalan napas meningkat apabila bayi diletakkan di baby bouncer tanpa pengawasan orang dewasa.
Tips Memilih dan Menggunakan Baby Bouncer
Jika memutuskan untuk menggunakan baby bouncer, sebaiknya Bunda dan Ayah mengikuti petunjuk berikut ini:
- Pastikan baby bouncer tidak memiliki komponen yang cacat atau rusak, misalnya kaki bouncer tidak seimbang, tali pengaman macet, atau bantalan bouncer kurang stabil.
- Pastikan selalu ada orang dewasa yang mengawasi bayi saat ditempatkan di baby bouncer.
- Pasangkan sabuk pengaman pada bayi selama ditempatkan di baby Pastikan sabuk terpasang dengan tepat dan posisi Si Kecil tetap nyaman.
- Selalu tempatkan baby bouncer di atas lantai yang datar ketika Si Kecil berada di dalamnya. Jangan pernah menempatkan baby bouncer di tempat yang tinggi, seperti di atas meja atau tempat tidur.
- Hindari menempatkan terlalu banyak benda, seperti bantal, guling, mainan, dan boneka, di dalam baby bouncer.
- Hindari memindahkan atau mengangkat baby bouncer yang sedang ditempati bayi.
- Jangan memaksa untuk menempatkan Si Kecil di atas baby bouncer jika berat badannya sudah melebihi batas maksimal berat badan yang dapat ditopang oleh alat.
- Tetapkan batasan waktu Si Kecil di dalam baby bouncer, serta perbanyak waktu bermain di kasur atau di lantai sambil melatihnya mengambil atau menggenggam mainan.
- Pindahkan Si Kecil ke tempat tidurnya jika ia sudah tertidur di atas baby bouncer.
Nah, kini Bunda dan Ayah sudah tahu bahaya di balik penggunaan baby bouncer, ‘kan? Selalu waspada dan terapkan tips di atas agar Si Kecil terhindar dari risiko yang dapat membahayakan keselamatannya. Jika Si Kecil mengalami cedera akibat baby bouncer, segera periksakan ke dokter.
Ditulis oleh:
dr. Alya Hananti