Saat bayi lahir, tidak semua suami bisa langsung siap berperilaku dan memikul tanggung jawab sebagai ayah lho, Bun. Makanya, supaya sifat kebapakannya keluar, Bunda perlu membantunya dengan beberapa cara yang akan dibahas di artikel ini.
Sifat keibuan mungkin bisa dengan mudah muncul pada diri Bunda setelah hamil dan berjuang menghadapi persalinan. Namun, kedua hal tersebut tidak dilalui oleh suami, sehingga sifat kebapakannya mungkin saja tidak langsung muncul setelah bayi lahir.
Cara Membantu Suami Mengeluarkan Sifat Kebapakan
Perlu diingat, mengasuh anak bukan hanya tugas seorang ibu. Suami, sebagai ayah, juga perlu dilibatkan dalam hal ini. Jika hanya Bunda yang mengurus semuanya, suami bisa saja merasa tidak terlibat dalam mengasuh Si Kecil, sehingga mempersulit sifat kebapakannya untuk muncul.
Nah, untuk membantu mengeluarkan sifat kebapakannya, coba lakukan beberapa cara berikut ini:
1. Minta bantuan suami
Setelah melahirkan, tubuh Bunda tidak boleh terlalu diforsir untuk mengerjakan banyak hal karena masih dalam masa pemulihan. Jadi, kalau Bunda mengalami kesulitan saat melakukan pekerjaan sebagai seorang ibu, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada suami, ya.
Lebih baik lagi kalau Bunda meminta bantuan untuk mengasuh Si Kecil. Selain meringankan pekerjaan, hal ini juga bisa menjadi pengingat bagi suami bahwa Bunda tidak bisa menjalani semua hal seorang diri ketika mengurus Si Kecil.
2. Ajak suami menghabiskan waktu dengan anak
Supaya keterikatan emosional suami dan Si Kecil makin terbangun, Bunda juga bisa mengajak suami supaya lebih sering menghabiskan waktu dan melakukan skin to skin dengan Si Kecil. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti memandikan, menyuapi makanan, atau bermain bersama Si Kecil.
3. Biarkan suami melakukan dengan caranya
Pola asuh dan cara merawat Si Kecil yang dilakukan antara Bunda dan suami, seperti pemilihan pakaian atau cara mengganti popok bisa saja berbeda. Apabila Bunda melihat perbedaan tersebut, jangan dikomentari atau bahkan disalahkan.
Selagi hal tersebut tidak membahayakan Si Kecil, biarlah suami mengasuh Si Kecil dengan cara uniknya sendiri sebagai ayah.
4. Perlakukan suami sebagai pasangan
Ketika Bunda membutuhkan bantuan, jangan perlakukan suami sebagai seorang asisten ya, melainkan sebagai seorang ayah dan pasangan. Dengan memperlakukan suami seperti ini, ia akan merasa lebih memiliki tanggung jawab untuk mengurus Si Kecil.
5. Berikan kesempatan untuk suami mengurus bayi
Ketika bayi menangis, coba deh jangan langsung terburu-buru untuk menenangkannya. Sebaliknya, berikanlah kesempatan tersebut kepada suami, sehingga rasa percaya dirinya dan kepekaannya dalam mengurus Si Kecil bisa meningkat.
6. Berikan pujian untuk suami
Meski tugas yang dilakukan suami tidak sesempurna yang Bunda harapkan, tetapi usahakan untuk tetap mengatakan bahwa ia telah melakukan tugasnya dengan sangat baik.
Lontarkan kalimat pujian, seperti, “Wah, Bunda bangga deh sama Ayah. Ayah memang hebat!” Pujian-pujian seperti ini bisa membuat suami senang dan lebih bersemangat untuk mengasuh Si Kecil bersama-sama.
7. Biarkan suami belajar dari kesalahan
Semua orang pasti pernah berbuat kesalahan, tak terkecuali suami. Saat mengasuh Si Kecil, biarkan suami berbuat kesalahan dan beri ia kesempatan untuk belajar dari kesalahan tersebut.
Kalau suami tidak menyadari kesalahannya, sampaikan hal tersebut dengan jujur dan jangan menyalahkannya. Percaya deh, ketika ia belajar dari kesalahannya, sifat kebapakannya akan makin tumbuh.
Itulah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk membantu mengeluarkan sifat kebapakan sang suami. Saat melakukannya, jangan berharap suami bisa langsung menjadi ayah yang sempurna ya, Bun.
Bersabarlah dan terus beri dukungan kepadanya, serta ajari ia cara-cara mengasuh bayi yang benar. Dengan begitu, sifat kebapakannya pasti akan tumbuh seiring berjalannya waktu.
Bila ada yang kurang dimengerti atau ingin diketahui mengenai pengasuhan bayi baru lahir, Bunda atau Ayah bisa berkonsultasi kepada dokter lewat chat, lho.