Sama seperti orang dewasa, anak juga bisa saja merasa bosan dengan menu makanan yang itu-itu saja. Nah, bila Si Kecil mulai tidak melirik nasi atau bahkan mogok makan, mungkin sudah saatnya Bunda memperkenalkan pasta kepadanya.
Selain nasi, pasta bisa menjadi salah satu alternatif sumber karbohidrat untuk anak. Sajian yang terbuat dari gandum utuh, telur, dan air ini tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga mengandung nutrisi penting untuk tubuh anak, seperti karbohidrat, serat, lemak, protein, asam folat, mangan, dan selenium.
Waktu Terbaik Memperkenalkan Pasta kepada Anak
Bunda sudah bisa memperkenalkan pasta kepada buah hati saat ia mulai mendapatkan MPASI atau usia 6 bulan. Ketika baru mulai MPASI, Bunda bisa memberikan mi pasta berukuran kecil, seperti vermicelli atau makaroni.
Pastikan tekstur yang Bunda berikan sesuai dengan usia Si Kecil agar ia tidak tersedak. Bila perlu, lumatkan pasta agar ukurannya menjadi lebih kecil dan mudah ditelan.
Agar anak mendapat asupan nutrisi terbaik, pilihlah pasta yang terbuat dari gandum utuh. Jenis pasta ini lebih rendah kalori dan karbohidrat, tetapi tinggi serat sehingga baik untuk pencernaan buah hati.
Selain itu, pilih juga topping pasta yang kaya nutrisi. Bunda tidak perlu bingung, karena pasta cocok untuk dicampur dengan banyak bahan makanan sehat lainnya, seperti ayam, ikan, daging, brokoli, telur, keju, dan minyak zaitun, yang bisa meningkatkan nafsu makan anak.
Setelah mengetahui informasi di atas, kini Bunda tidak perlu ragu lagi untuk memberikan pasta kepada Si Kecil. Karena pasta cukup mudah diolah, Bunda bisa mengajak Si Kecil masak bersama agar ia juga bisa lebih cepat menerima menu baru ini.
Selain menyenangkan dan dapat melatih keterampilan Si Kecil, ikut memasak makanan yang akan ia konsumsi bisa membuatnya lebih menghargai setiap makanan yang Bunda sajikan untuknya. Namun, pastikan keamanannya terjaga selama ia berada di dapur ya, Bun.
Meski mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh anak, sebagian besar pasta juga mengandung gluten, yaitu salah satu jenis protein yang terkandung di dalam gandum.
Kebanyakan anak biasanya tidak akan merasakan keluhan ketika mengonsumsi pasta yang mengandung gluten. Namun, bagi anak yang memiliki alergi gluten atau penyakit celiac, konsumsi pasta bisa menimbulkan masalah pencernaan, seperti diare, nyeri perut, dan kembung.
Bila Si Kecil mengalami berbagai gejala seperti di atas setelah mengonsumsi pasta, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Bunda juga perlu berkonsultasi mengenai makanan apa saja yang perlu dihindari dan apa saja yang bisa dikonsumsi Si Kecil dengan aman.