Canakinumab adalah obat untuk mengobati sindrom periodik terkait cryopyrin (CAPS), sindrom periodik terkait reseptor faktor nekrosis tumor (TRAPS), sindrom hyperimmunoglobulin D (HIDS) atau defisiensi mevalonate kinase (MKD), dan familial mediterranean fever (FMF).
Canakinumab bekerja dengan cara menghambat protein interleukin-1 beta di dalam tubuh. Cara kerja tersebut meredakan gejala peradangan, seperti ruam, nyeri otot, demam, mata merah, dan kelelahan. Canakinumab juga digunakan untuk mengobati systemic juvenile idiopathic arthritis (SJIA) atau Still’s disease.
Merek dagang canakinumab: -
Apa Itu Canakinumab
Golongan | Penghambat interleukin-1 beta |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Menangani sindrom demam periodik |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia 2 tahun ke atas |
Canakinumab untuk ibu hamil | Kategori N: Belum dikategorikan. |
Canakinumab untuk ibu menyusui | Belum diketahui apakah canakinumab terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa seizin dokter. |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Canakinumab
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan canakinumab:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Canakinumab tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita TBC, leukopenia, infeksi kronis, HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C, atau kanker.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami penyakit infeksi yang bisa ditandai dengan gejala tertentu, seperti demam, mengigil, kelelahan, batuk, sesak napas, diare, atau penurunan berat badan drastis yang tiba-tiba.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menjalani vaksinasi selama menggunakan canakinumab. Obat ini dapat menyebabkan penurunan efektivitas vaksin, terutama vaksin yang menggunakan bakteri hidup.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama menjalani pengobatan dengan canakinumab, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami overdosis, reaksi alergi obat, atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan canakinumab.
Dosis dan Aturan Pakai Canakinumab
Canakinumab akan diberikan melalui suntikan di bawah kulit (subkutan/SC) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Berikut adalah pembagian dosis canakinumab berdasarkan kondisi yang ingin ditangani dan berat badan (BB) pasien:
Kondisi: Sindrom periodik terkait cryopyrin (cryopyrin associated periodic syndrome/CAPS)
- Dewasa dan anak-anak dengan BB >40 kg: 150 mg tiap 8 minggu.
- Dewasa dan anak-anak dengan BB ≤15 kg–40 mg: 2 mg/kgBB tiap 8 minggu.
Kondisi: Sindrom periodik terkait reseptor faktor nekrosis tumor (tumor necrosis factor receptor associated periodic fever syndrome/TRAPS), sindrom hyperimmunoglobulin D (HIDS) atau defisiensi mevalonate kinase (MKD)
- Dewasa dengan BB ≤40 kg: 2mg/kgBB tiap 4 minggu.
- Dewasa dengan BB >40 kg: 150 mg tiap 4 minggu.
- Anak-anak dengan BB 7,5–≤40 kg: 2 mg/kgBB tiap 4 minggu.
- Anak-anak dengan BB >40 kg: 150 mg tiap 4 minggu.
Kondisi: Familial mediterranean fever (FMF)
- Dewasa dengan BB ≤40 kg: 2 mg/kgBB tiap 4 minggu. Pengobatan akan dikombinasikan dengan colchicine.
- Dewasa dengan BB >40 kg: 150 mg tiap 4 minggu. Pengobatan akan dikombinasikan dengan colchicine.
- Anak-anak dengan BB 7,5–≤40 kg: 2 mg/kgBB tiap 4 minggu. Pengobatan akan dikombinasikan dengan colchicine.
- Anak-anak dengan BB >40 kg: 150 mg tiap 4 minggu. Pengobatan akan dikombinasikan dengan colchicine.
Kondisi: Adult-onset still's disease (AOSD) atau systemic juvenile idiopathic arthritis (SJIA)
- Dewasa: 4 mg/kgBB tiap 4 minggu, sebagai pengobatan tunggal atau dikombinasikan dengan methrotrexate. Dosis maksimal adalah 300 mg.
Cara Menggunakan Canakinumab dengan Benar
Canakinumab akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Ikuti saran dan anjuran dokter selama Anda menjalani terapi dengan canakinumab.
Pastikan untuk melakukan kontrol rutin sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter. Selama menjalani pengobatan dengan canakinumab, Anda perlu melakukan pemeriksaan darah lengkap secara rutin.
Interaksi Canakinumab dengan Obat Lain
Penggunaan canakinumab bersamaan dengan obat-obatan lain bisa menyebabkan beberapa interaksi berikut ini:
- Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin BCG
- Peningkatan risiko terjadinya infeksi yang serius jika digunakan dengan obat golongan penghambat faktor nekrosis tumor, seperti certolizumab atau adalimumab
Efek Samping dan Bahaya Canakinumab
Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan canakinumab adalah:
- Gatal, kemerahan, bengkak, atau hangat di tempat suntikan
- Pusing atau sakit kepala
- Mual atau muntah
- Diare
- Berat badan bertambah
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat, yang bisa ditandai dengan munculnya ruam gatal di kulit, bengkak di mata atau bibir, atau kesulitan bernapas.
Selain itu, penggunaan canakinumab juga bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit infeksi, seperti radang paru (pneumonia), radang sinus (sinusitis), atau infeksi tulang dan sendi. Segera ke dokter jika muncul gejala infeksi, seperti:
- Demam, meriang, menggigil, yang berlangsung lebih dari 3 hari
- Diare yang disertai nyeri perut
- Batuk atau sesak napas
- Nyeri dan munculnya rasa terbakar saat buang air kecil
- Muncul luka yang tidak kunjung sembuh