Tak hanya sebagai pembungkus makanan biasa, aluminium foil juga dapat digunakan untuk memasak dan menyimpan makanan agar tahan lebih lama. Namun, agar tetap aman, yuk ketahui cara tepat menggunakan aluminium foil untuk makanan.
Aluminium foil adalah lembaran logam yang memiliki ketebalan rata-rata sekitar 0,2 mm. Karena sangat tipis, aluminium foil mudah dilipat dan digulung, sehingga sering digunakan sebagai pembungkus makanan.
Selain sebagai pembungkus makanan, dalam skala lebih besar, aluminium foil juga digunakan sebagai pembungkus dalam industri produk kosmetik dan bahan kimia tertentu.
Kegunaan Aluminium Foil untuk Makanan
Tak sedikit orang yang menggunakan aluminium foil sebagai pembungkus makanan karena harganya relatif murah dan praktis digunakan. Namun, bukan hanya sebagai pembungkus makanan biasa, aluminium foil juga bisa dimanfaatkan untuk memasak dan menyimpan makanan agar kualitasnya tahan lebih lama.
Dalam kegiatan memasak, aluminium foil umumnya digunakan untuk membukus makanan yang akan dipanggang atau dibakar. Cara ini mampu menjaga kelembaban bahan makanan selama proses memasak.
Sementara itu, jika digunakan untuk menyimpan makanan, misalnya di dalam lemari pendingin, aluminium foil dapat menghalangi masuknya oksigen, cahaya, bau, dan kuman ke dalam makanan tersebut, sehingga kualitasnya terjaga lebih lama.
Bahkan, aluminium foil juga mampu berfungsi sebagai insulator. Hal ini artinya aluminium foil mampu menjaga suhu makanan, baik panas maupun dingin, agar tidak cepat berubah.
Sebagai contoh, bila Anda ingin membawa makanan dalam perjalanan yang cukup jauh, Anda bisa membungkus makanan tersebut menggunakan aluminium foil agar suhu dan kualitasnya tetap terjaga dengan baik.
Tips Menggunakan Aluminium Foil untuk Makanan
Meski terbilang aman untuk mengolah maupun menyimpan makanan, Anda tetap perlu menggunakan aluminium foil secara bijak. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti agar penggunaan aluminium foil untuk makanan tetap aman:
- Hindari memasak makanan di dalam aluminium foil dengan suhu terlalu tinggi guna mencegah masuknya aluminium dalam makanan
- Hindari memasak makanan yang mengandung asam, seperti tomat dan lemon, menggunakan aluminium foil, karena dapat meningkatkan risiko aluminium larut ke dalam makanan
- Jangan memasak makanan di microwave dengan aluminium foil, karena gelombang elektromagnetik microwave tidak dapat menembus aluminium, sehingga makanan berisiko matang secara tidak merata
Selain itu, jika Anda memanggang kentang menggunakan aluminium foil, Anda disarankan menjaganya tetap panas, setidaknya pada suhu 60˚C hingga siap disajikan. Anda juga dapat langsung mendinginkannya di dalam lemari pendingin dengan sedikit membuka bungkusan aluminium foil kentang tersebut.
Hal ini penting dilakukan karena kondisi tidak adanya paparan oksigen pada kentang yang dipanggang menggunakan aluminium foil justru dapat mempercepat pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum, yaitu bakteri penyebab terjadinya botulisme.
Meski cukup jarang terjadi, botulisme adalah kondisi keracunan makanan yang cukup serius. Kondisi ini dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.
Anda perlu segera mengunjungi dokter jika mengalami gejala botulisme, seperti mulut kering, sulit menelan, penglihatan kabur, hingga bahkan sulit menggerakkan badan, setelah mengonsumsi kentang yang dimasak atau disimpan menggunakan aluminium foil.