Cara membersihkan telinga karena penumpukan kotoran bisa dengan penggunaan air hangat, obat tetes, hingga penanganan medis. Cara-cara ini akan disesuaikan dengan seberapa parah kotoran yang menumpuk di dalam telinga.
Tidak sedikit orang yang menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga. Padahal, penggunaan cotton bud justru dapat menyebabkan kotoran makin masuk ke dalam telinga. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beragam cara membersihkan telinga yang tepat.
Kotoran telinga atau serumen umumnya berupa gumpalan lunak yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di saluran telinga. Kotoran ini sebenarnya adalah pembersih alami telinga yang berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati, debu, atau kotoran dari dalam telinga agar tidak merusak dan menginfeksi gendang telinga.
Namun, jika menumpuk dan makin terdorong ke bagian telinga lebih dalam, kotoran bisa menyumbat dan menyebabkan telinga gatal, nyeri, berdenging, atau pendengaran menurun. Kondisi yang disebut serumen prop ini perlu segera ditangani dengan cara yang tepat.
Berbagai Cara Membersihkan Telinga
Agar tetap aman saat mengeluarkan kotoran telinga yang menumpuk, berikut ini adalah beberapa cara membersihkan telinga yang bisa Anda lakukan:
Penggunaan air hangat dan sabun berbahan aktif ringan
Cara membersihkan telinga yang bisa dilakukan sendiri di rumah adalah dengan menggunakan air hangat dan sabun berbahan aktif ringan. Caranya, sekalah daun telinga secara perlahan menggunakan waslap yang telah dibasahi air hangat dan sabun, lalu bilas hingga bersih.
Membersihkan telinga bagian luar akan membantu mendorong kotoran keluar dari saluran telinga dengan sendirinya.
Hindari membersihkan telinga menggunakan benda-benda yang justru bisa membahayakan telinga, seperti cotton bud. Alih-alih berhasil dikeluarkan, kotoran telinga justru bisa makin mengendap di saluran telinga dan menyebabkan peradangan.
Penting untuk diketahui bahwa Anda tidak perlu membersihkan telinga terlalu sering. Terlalu sering membersihkan telinga justru bisa mengiritasi saluran telinga atau menyebabkan penyumbatan yang lebih parah bila dilakukan dengan cara yang kurang tepat.
Penggunaan obat tetes telinga
Menggunakan obat tetes telinga yang dijual bebas di apotek bisa menjadi salah satu cara membersihkan telinga yang tepat. Beberapa contoh obatnya adalah minyak mineral, gliserin, atau hidrogen peroksida. Obat ini bekerja dengan cara melunakkan kotoran di telinga sehingga mudah dikeluarkan.
Ikutilah aturan atau petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan obat. Jangan lupa untuk membilas telinga dengan air hangat setelah menggunakan obat tetes telinga.
Jangan menggunakan obat tetes telinga jika telinga Anda mengalami infeksi atau pernah menjalani operasi telinga. Metode ini pun juga bisa membuat kotoran telinga yang lunak masuk lebih dalam ke saluran telinga. Oleh karena itu, jika kotoran telinga tidak berkurang, segera periksakan telinga Anda ke dokter.
Penanganan secara medis
Jika kotoran telinga sudah menumpuk dan sulit dikeluarkan dengan beragam cara membersihkan telinga di atas, Anda disarankan untuk pergi ke dokter. Biasanya, dokter akan menggunakan alat khusus untuk mengeluarkan kotoran telinga atau memakai alat penyedot (suction).
Langkah lain yang dapat direkomendasikan oleh dokter adalah prosedur irigasi telinga. Prosedur ini dilakukan dengan cara mengalirkan air hangat untuk mengeluarkan kotoran telinga.
Jika penumpukan kotoran telinga terus berulang, dokter bisa merekomendasikan cara membersihkan telinga menggunakan obat-obatan resep, seperti peroksida karbamida.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, terutama jika Anda mengalami nyeri telinga yang tidak kunjung sembuh, gangguan pendengaran, pusing, gatal, keluar cairan atau darah dari telinga, atau bau tidak sedap dari telinga.