Memiliki warna kulit putih dan cerah merupakan dambaan setiap orang. Berbagai cara memutihkan kulit pun dilakukan untuk mewujudkannya. Namun, sebelum Anda hendak mencoba cara tersebut, ada beberapa risiko yang perlu Anda ketahui dan waspadai.
Melanin adalah pigmen atau zat warna alami yang memberi warna pada mata, rambut, dan kulit seseorang. Orang yang berkulit gelap memiliki kadar melanin lebih tinggi dibanding yang berkulit terang.
Melanin sendiri sebenarnya berperan sebagai pelindung kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Namun, sayangnya, banyak orang yang merasa kurang percaya diri bila memiliki kulit gelap, misalnya di lutut dan siku sehingga mencoba berbagai cara untuk mencerahkan atau memutihkan kulitnya.
Berbagai Produk dan Bahan Alami Pemutih Kulit
Saat ini, banyak beredar produk pemutih kulit yang mengandung bahan-bahan alami, seperti gandum, minyak kelapa, lidah buaya, dan teh hijau. Meski produk-produk tersebut mengklaim dapat membuat kulit menjadi lebih terang, tetapi efektivitasnya masih belum terbukti hingga saat ini.
Oleh karena itu, agar lebih aman digunakan, Anda sebaiknya mencermati bahan yang terkandung di dalam produk tersebut terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa bahan yang umumnya terdapat di dalam produk pemutih dan relatif aman digunakan:
1. Asam azelaic
Asam azelaic berasal dari spesies jamur Pityrosporum yang dapat menghambat pembentukan sel melanin dan melawan radikal bebas. Oleh karena itu, zat ini kerap digunakan untuk mengatasi masalah kulit akibat kelebihan pigmen atau melanin, misalnya kulit yang menghitam akibat bekas jerawat dan melasma.
2. Asam kojic
Asam kojic adalah zat pemutih alami kulit yang berasal dari ekstrak jamur Aspergillus. Di berbagai negara, misalnya Jepang, bahan ini telah banyak digunakan sebagai produk perawatan kulit.
Bahan ini tergolong aman digunakan. Namun, di sisi lain, ada penelitian yang menyebutkan bahwa bahan ini dapat berpotensi menyebabkan reaksi iritasi pada kulit dermatitis kontak. Reaksi ini lebih berisiko muncul pada orang yang memiliki kulit sensitif.
3. Arbutin
Arbutin adalah bahan yang berasal dari tanaman dan banyak digunakan untuk menangani kondisi hiperpigmentasi kulit. Namun, jika digunakan secara tidak tepat atau dosisnya tidak sesuai, arbutin berisiko menyebabkan peningkatan pigmen dan justru membuat kulit terlihat lebih gelap.
4. Hidrokinon
Hidrokinon kerap digunakan di dalam produk kosmetik karena berfungsi untuk mencerahkan bagian kulit yang gelap. Hidrokinon juga sering dipakai untuk memutihkan kulit yang menghitam karena bekas luka, gangguan hormon, atau efek samping obat-obatan, misalnya pil KB.
Meski demikian, bahan pemutih kulit ini dapat menyebabkan efek samping, seperti kemerahan, bengkak, dan gatal-gatal di kulit.
Bagi Anda yang menggunakan produk dengan kandungan hidrokinon, disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari dan melakukan metode penggelapan kulit, seperti tanning.
Selain berbagai bahan-bahan di atas, terdapat dua zat lain yang diklaim dapat memutihkan kulit dalam waktu singkat, yaitu merkuri dan steroid. Namun, perlu diingat bahwa kedua bahan ini bisa berbahaya jika digunakan sembarangan.
Pemakaian merkuri dan steroid sebagai pemutih kulit, apalagi jika dosisnya tidak tepat atau terlalu lama, bisa menimbulkan berbagai masalah pada organ tubuh, seperti otak, hati, dan saluran cerna. Pemakaian merkuri yang tidak tepat juga berisiko menimbulkan keracunan merkuri.
Sementara itu, steroid juga diketahui dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti sindrom Cushing, glaukoma, penipisan kulit, dan melemahnya daya tahan tubuh.
Walau banyak dijual bebas, tidak semua bahan di atas aman untuk digunakan sebagai cara memutihkan kulit. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan produk pemutih kulit apa pun.
Cara Memutihkan Kulit yang Dapat Dilakukan oleh Dokter
Selain menggunakan produk pemutih kulit, cara memutihkan kulit juga dapat dilakukan oleh dokter dengan berbagai metode berikut ini:
Peeling
Peeling dilakukan dengan mengaplikasikan cairan berbahan kimia untuk mengangkat sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru, sehingga bintik hitam pada kulit akan berkurang.
Agar lebih aman, pastikan untuk melakukan peeling kulit di tempat praktik dokter yang memiliki izin resmi. Walau dikerjakan oleh dokter yang kompeten, terkadang prosedur peeling juga dapat menimbulkan efek samping, seperti nyeri dan iritasi pada kulit, serta risiko infeksi pada kulit.
Setelah perawatan, Anda dianjurkan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari selama setidaknya satu bulan.
Terapi laser
Terapi laser sebagai pemutih kulit bekerja dengan mengangkat lapisan paling atas sel kulit mati yang memproduksi melanin. Tingkat keberhasilan dari terapi ini tergantung pada jenis kulit yang dimiliki. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter terkait efektivitas prosedur ini untuk kulit Anda.
Selain harganya yang relatif tak murah, laser pemutih umumnya mendatangkan efek samping setelah pemakaian, yaitu kemerahan, memar, dan kulit mengeras. Pada kasus tertentu, dapat terjadi komplikasi seperti infeksi kulit, luka jaringan parut, hingga kulit menjadi lebih gelap atau terlalu putih.
Sebelum menjalani perawatan, pastikan Anda mendapat informasi jelas tentang berbagai risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi serta apa yang harus dilakukan untuk menanganinya.
Tips Menjaga Kulit agar Tetap Sehat
Daripada mendambakan kulit yang lebih putih, lebih baik menjaga kulit tetap sehat. Ada banyak cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kulit sehat tanpa merogoh kocek terlalu dalam. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Hindari berada di luar ruangan antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Bila Anda harus beraktivitas di luar rumah, pastikan Anda menggunakan celana panjang dan pakaian berlengan panjang.
- Gunakan selalu tabir surya dengan SPF 15 atau lebih setidaknya 30 menit sebelum ke luar rumah. Pilih tabir surya yang dapat melindungi dari paparan UVA dan UVB. Oleskan ulang setiap 2–3 jam, terlebih jika Anda sedang berolahraga di luar ruangan dan berenang.
- Oleskan lip balm untuk melindungi bibir dari risiko terbakar akibat paparan sinar matahari.
ada akhirnya, penentu warna kulit Anda adalah melanin, bukan produk pemutih kulit yang digunakan. Pertimbangkan kembali bila Anda memutuskan untuk mengurangi kadar melanin pada kulit karena justru bisa membahayakan kulit.
Konsultasikan ke dokter kulit terkait cara memutihkan kulit dan perawatan yang sesuai jenis kulit Anda. Yang perlu Anda ingat, jika kesehatan kulit terus terjaga, jenis dan warna kulit apa pun dapat terlihat menarik dan membuat Anda lebih percaya diri.