Infeksi jamur vagina adalah infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur berlebih pada vagina. Infeksi jamur vagina saat hamil biasanya paling banyak dialami pada trimester kedua kehamilan. Yuk Bumil, cari tahu cara menangani dan mencegahnya.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan infeksi jamur vagina saat hamil, di antaranya perubahan kadar hormon dan perubahan komposisi cairan vagina yang memang terjadi saat hamil. Selain itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh hubungan seksual, konsumsi obat-obatan tertentu, serta penggunaan produk pembersih vagina.
Penanganan Infeksi Jamur Vagina Saat Hamil yang Tepat
Infeksi jamur perlu segera ditangani, karena jika tidak, penyakit ini dapat menular ke mulut bayi selama proses persalinan. Berikut adalah gejala infeksi jamur vagina:
- Rasa gatal pada vagina
- Rasa terbakar pada vagina
- Keputihan atau keluarnya cairan vagina berwarna putih kekuningan, dengan tekstur seperti gumpalan susu
- Nyeri vagina saat berhubungan seksual
Jika Bumil merasakan gejala-gejala di atas, ada baiknya Bumil segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah Bumil benar-benar mengalami infeksi. Hindari langsung minum obat bebas sebelum konsultasi ke dokter, ya.
Jika Bumil benar mengalami infeksi jamur vagina, dokter bisa memberikan pengobatan dengan antijamur dalam bentuk tablet vagina, misalnya nystatin ovula atau clotrimazole vaginal. Setelah diobati, infeksi ini biasanya akan mereda dalam 10–14 hari. Dokter mungkin juga akan memberikan bedak khusus yang dapat digunakan untuk mencegah jamur datang lagi.
Jika Bumil tidak bisa segera ke dokter, sementara Bumil bisa menggunakan kompres dingin atau berendam dalam air dingin untuk meredakan rasa gatal. Namun, ini tidak bisa mengobati infeksi jamurnya. Jadi, Bumil tetap perlu memeriksakan diri ke dokter saat ada kesempatan.
Tips Mencegah Infeksi Jamur Vagina Saat Hamil
Bumil bisa melakukan cara-cara sederhana berikut ini untuk mencegah terjadinya infeksi jamur vagina:
- Hindari mengenakan pakaian dalam yang ketat, terutama yang terbuat dari serat sintetis.
- Kenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
- Cobalah untuk tidur tanpa celana dalam. Ini bisa meningkatkan sirkulasi udara pada bagian genital.
- Hindari duduk terlalu lama dalam pakaian basah atau berkeringat. Segera ganti baju dan pakaian dalam jika pakaian basah, misalnya sehabis berenang dan berolahraga.
- Hindari menggunakan produk-produk beraroma, seperti deterjen, sabun, tisu toilet, dan pembalut.
- Hindari menggunakan produk pembersih vagina.
- Dahulukan membersihkan bagian bibir kemaluan dan vagina sebelum membersihkan anus setiap selesai buang air.
- Konsumsi yoghurt atau makanan yang mengandung probiotik, seperti Lactobacillus acidophilus, untuk menjaga kesehatan vagina.
- Batasi konsumsi gula karena dapat mempercepat tumbuhnya jamur.
Nah, jangan sampai infeksi jamur mengganggu kenyamanan Bumil, ya. Segera periksakan diri ke dokter kandungan jika mengalami gejala-gejala infeksi jamur vagina agar mendapat penanganan yang tepat.
Selain itu, Bumil juga perlu mewaspadai kondisi dengan gejala yang mirip dengan infeksi jamur vagina. Kemungkinan gejala ini disebabkan penyakit menular seksual, seperti klamidia atau vaginosis bakterialis yang memerlukan penanganan berbeda.