Cara menghitung IMT (indeks massa tubuh) adalah dengan mengukur berat badan dalam satuan kilogram (kg) dibagi dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. Nilai IMT ini dapat menjadi indikator status gizi tubuh dan menunjukkan gangguan kesehatan, seperti obesitas atau gizi buruk.

Indeks massa tubuh adalah metode perhitungan untuk memperkirakan status gizi seseorang dengan menentukan proporsi jaringan lemak di dalam tubuh. Nilai perhitungan ini didapatkan dengan membandingkan berat badan seseorang dengan tinggi badannya.

Cara Menghitung IMT dan Perannya dalam Status Gizi - Alodokter
Jika Anda ingin mengetahui apakah berat badan dalam kategori normal atau tidak, cara menghitung IMT adalah salah satu cara terbaik dan sederhana yang bisa dicoba. Melalui perhitungan ini, Anda bisa mengetahui apakah berat badan tergolong kurang, normal, berlebihan, atau justru obesitas.

Cara Menghitung IMT dan Kategorinya

Tidak hanya untuk mengetahui apakah berat badan Anda masuk dalam kategori normal atau tidak. Indeks massa tubuh juga bisa menjadi petunjuk awal bagi seseorang untuk mengetahui risiko terkena gangguan kesehatan.

Hal ini karena orang yang memiliki berat badan terlalu rendah atau justru terlalu tinggi (obesitas), cenderung lebih rentan terkena berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghitung indeks massa tubuh. Perhitungan IMT dilakukan dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.

Berikut ini adalah cara menghitung IMT sesuai standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m)²

Sebagai contoh, Anda memiliki berat badan 65 kg dengan tinggi 1,60 m (160 cm). Berikut cara menggunakan rumus IMT adalah:

  • Pertama, kalikan tinggi badan Anda dalam satuan meter yang dikuadratkan 1,60 m x 1,60 m = 2,56 m².
  • Langkah berikutnya, bagi angka berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan Anda 65 kg : 2,56 m². = 25,4 kg/m².
  • Maka, nilai IMT Anda adalah 25,4 kg/m².

Berdasarkan hasil perhitungan IMT tersebut, Anda bisa mengetahui status gizi Anda berdasarkan 4 kategori, yaitu:

  • Berat badan kurang (underweight): ≤ 18,49 kg/m².
  • Berat badan normal (ideal): 18,5–24,9 kg/m².
  • Berat badan berlebih (overweight): > 25–27 kg/m².
  • Obesitas: > 27 kg/m².

Menentukan Status Gizi dengan Nilai Indeks Massa Tubuh

Setelah mengetahui cara menghitung indeks massa tubuh, Anda dapat menggunakan hasilnya sebagai salah satu cara untuk mengevaluasi status gizi tubuh. Berikut ini adalah penjelasan mengenai nilai IMT dan kategori status gizi:

1. Berat badan kurang (underweight)

Seseorang dikategorikan memiliki berat badan kurang jika nilai IMT-nya kurang dari 18,5 kg/m2. Orang dalam kategori underweight atau kurang gizi ini perlu menambah asupan makanan yang tinggi akan protein, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral. Asupan nutrisi ini juga penting untuk mencegah dan mengatasi malnutrisi.

Dengan perbaikan pola makan dan asupan gizi yang lebih seimbang, berat badan diharapkan bisa meningkat secara bertahap sehingga nilai IMT bisa bertambah dan tergolong dalam kategori berat badan normal.

2. Berat badan normal

Jika nilai IMT berkisar diantara 18,5 kg/m2 –25 kg/m2, berat badan Anda tergolong ideal atau normal. Pastikan Anda selalu menjaga pola makan sehat dan berolahraga secara rutin untuk menjaga berat badan Anda tetap ideal dan berada dalam rentang yang normal.

3. Berat badan berlebih (overweight)

Seseorang dikatakan memiliki berat badan berlebih bila memiliki IMT antara 25 kg/m2–27 kg/m2. Mengubah gaya hidup, seperti menjalani pola makan sehat serta rutin berolahraga, dapat membantu berat badan Anda turun. Jika berat badan turun, nilai IMT juga akan turun.

4. Obesitas

Seseorang tergolong obesitas jika hasil perhitungan IMT-nya melebihi angka 27 kg/m2. Sama seperti overweight, penanganan untuk kategori obesitas berfokus pada penurunan berat badan dan mengurangi risiko terjadinya penyakit tertentu karena obesitas, seperti diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung.

Mengetahui cara menghitung IMT dapat menjadi pengingat agar Anda selalu menjaga berat badan. Selain itu, IMT juga menjadi alat untuk mendeteksi dini adanya risiko penyakit yang terkait dengan berat badan, seperti kelebihan atau bahkan kekurangan berat badan.

Jika nilai IMT Anda jatuh pada kategori kurang (underweight), berlebih (overweight), atau bahkan obesitas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.