Bunda dan Ayah, menyimak setiap cerita Si Kecil dengan baik sangatlah penting, lho. Ini merupakan wujud empati dan kasih sayang orang tua yang akan membuat anak merasa dimengerti dan dihargai. Namun, meski terkesan simpel, tak sedikit orang tua yang kesulitan untuk melakukan hal ini.
Bagi beberapa orang tua, menjadi pendengar yang baik untuk anaknya mungkin bukan perkara yang mudah. Cerita anak yang itu-itu saja dan terkesan sepele kadang kala bisa membuat orang tua bosan atau malas mendengarkannya.
Hal tersebut bisa mengganggu komunikasi antara anak dan orang tua, lho. Ketika anak merasa tidak didengar dengan baik, ia mungkin akan menjadi enggan bercerita lagi.
Tips Menjadi Pendengar yang Baik untuk Anak
Agar hubungan dengan Si Kecil semakin erat dan akrab, Bunda dan Ayah perlu melatih diri untuk menjadi pendengar yang baik. Berikut ini adalah tipsnya:
1. Hentikan aktivitas dan perhatikan anak bercerita
Ketika Si Kecil mulai bercerita, sebisa mungkin hentikan aktivitas yang sedang Bunda atau Ayah lakukan. Jika memungkinkan, jauhkan ponsel, laptop, atau gadget lainnya, agar perhatian kalian tidak teralihkan dan tetap fokus mendengar perkataan Si Kecil.
2. Berikan respons yang baik
Menjadi pendengar bukan berarti hanya diam saja. Bunda dan Ayah bisa memberikan respons yang sesuai dengan cerita Si Kecil. Misalnya, tersenyum atau tertawa jika hal yang diceritakannya terdengar lucu, atau memberikan pujian dan pelukan ketika Si Kecil menceritakan keberhasilannya.
Jika dia mengadukan hal yang kurang menyenangkan, misalnya kehilangan benda, tunjukkanlah rasa empati dengan berkata, “Pensil kesayanganmu hilang. Bunda tahu itu membuatmu sedih. Tidak apa-apa, nanti kita beli lagi, ya.”
3. Hindari menghakimi anak
Dalam merespons cerita Si Kecil, pastikan Bunda dan Ayah tidak menghakiminya, ya. Sebisa mungkin cobalah untuk tidak membuat respons atau tanggapan yang membuat Si Kecil merasa dituntut, dikekang, dan tidak didukung.
Contoh ucapan menghakimi adalah, “Pensilmu hilang karena kesalahanmu. Harusnya kamu bisa menjaganya dengan baik.”
Selain itu, jangan membanding-bandingkan keluhan Si Kecil dengan masalah lain. Ini bisa membuatnya merasa kurang dihargai. Jika ingin memberikan teguran atau saran, cobalah sampaikan dengan nada yang lembut ketika anak sudah selesai bercerita.
4. Sabar dalam mendengarkan
Anak-anak biasanya masih belum mampu menyampaikan ceritanya dengan baik. Kadang kala, ia menggunakan kalimat-kalimat yang sulit dimengerti atau mengulang-ulang cerita. Namun, Bunda dan Ayah harus sabar, ya.
Nah, itulah berbagai cara menjadi pendengar yang baik untuk anak. Sebetulnya, hal ini tidak terlalu sulit dilakukan, tapi Bunda dan Ayah memang membutuhkan konsentrasi, kesabaran, dan perhatian yang ekstra.
Dengan menerapkan cara di atas, secara tidak langsung Bunda dan Ayah juga mengajari Si Kecil untuk bisa menjadi pendengar yang baik. Ini tentu akan bermanfaat dalam melatih kemampuan sosial dan komunikasinya dengan orang lain.
Jika masih memiliki pertanyaan terkait cara menjadi pendengar yang baik untuk anak atau seputar kesehatan dan tumbuh kembang anak, Bunda dan Ayah juga bisa berkonsultasi dengan psikolog atau dokter.