Hidung tersumbat karena alergi terjadi ketika tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap alergen, yaitu zat atau benda pemicu alergi. Banyak yang menganggap kondisi ini merupakan gejala pilek biasa akibat virus. Alhasil, kondisi hidung tersumbat akibat alergi tidak tertangani dengan benar.
Pilek yang disertai dengan hidung tersumbat memang sering disebabkan oleh infeksi virus. , bukan berarti semua hidung tersumbat pasti disebabkan oleh infeksi, ya. Hidung tersumbat juga bisa terjadi akibat paparan alergen, seperti debu atau bulu hewan. Paparan alergen ini memicu peradangan di rongga hidung yang kemudian bisa menyebabkan hidung menjadi tersumbat.
Membedakan Pilek Akibat Virus dan Alergi
Hidung tersumbat akibat infeksi virus dan alergi memiliki gejala yang serupa, sehingga agak sulit untuk dibedakan. Namun, ada beberapa hal yang bisa kamu amati untuk membedakan kedua kondisi ini, yaitu:
1. Waktu terjadinya hidung tersumbat dan pilek
Jika disebabkan oleh infeksi virus, hidung tersumbat dan pilek umumnya akan lebih cepat berkembang ketika musim hujan. Gejala pilek juga biasanya baru muncul beberapa hari setelah terinfeksi oleh virus.
Sedangkan jika disebabkan oleh alergi, biasanya gejala akan langsung muncul setelah tubuh terpapar alergen. Hidung tersumbat akibat alergi umumnya juga disertai dengan gejala lain, seperti hidung meler, bersin-bersin, serta mata terasa gatal atau berair.
2. Lama waktu terjadinya hidung tersumbat
Pilek dan hidung tersumbat akibat infeksi virus umumnya akan berlangsung selama 3–14 hari. Sedangkan lama terjadinya hidung tersumbat karena alergi cenderung bervariasi. Ada yang langsung mereda saat paparan alergennya dijauhkan, tapi ada juga yang berlangsung lebih lama, bahkan hingga berminggu-minggu.
3. Demam
Jika disebabkan oleh infeksi virus, hidung tersumbat dapat disertai dengan demam. Peningkatan suhu tubuh ini merupakan respons tubuh dalam melawan virus. Berbeda dengan alergi. Pada hidung tersumbat karena alergi, umumnya tidak disertai dengan demam.
4. Warna cairan hidung
Ketika kamu mengalami pilek dan hidung tersumbat akibat infeksi virus, lendir yang keluar dari hidung biasanya akan berwarna kekuningan atau kehijauan. Namun, lendir yang dihasilkan bila kamu mengalami alergi tidak berwarna atau jernih.
Cara Mengatasi Hidung Tersumbat
Anda dapat menerapkan cara mengatasi hidung tersumbat dengan pijatan sebagai pertolongan pertama. Namun, karena penyebab hidung tersumbat akibat infeksi virus dan alergi jelas berbeda, cara mengatasinya pun tidaklah sama.
Untuk pilek dan hidung tersumbat yang disebabkan oleh infeksi virus, jika tidak disertai dengan gejala yang berat dan penderitanya tidak memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuh, penanganannya cukup dengan cara:
- Perbanyak minum air putih.
- Istirahat yang cukup.
- Berkumur dengan air garam.
- Gunakan obat semprot hidung atau tetes dengan kandungan dekongestan, seperti ephedrine, atau kortikosteroid, seperti fluticasone.
Hindari penggunaan antibiotik untuk mengobati pilek akibat infeksi virus, sebab antibiotik hanya diberikan untuk menangani penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Sementara, pada kasus pilek dan hidung tersumbat akibat alergi, penanganannya dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
- Hindari paparan pemicunya. Jika pemicunya adalah debu, maka hindarilah paparannya dengan menggunakan masker dan rutin membersihkan rumah.
- Gunakan obat semprot hidung oxymetazoline untuk membantu melegakan hidung yang tersumbat.
- Pada kondisi yang lebih berat, gunakan obat semprot hidung oxymetazoline dengan obat tetes hidung golongan kortikosteroid. Namun, penggunaan obat ini perlu anjuran dokter.
Jadi, pilek dan hidung tersumbat perlu ditangani sesuai dengan penyebabnya, ya. Jika hidung tersumbat akibat alergi yang kamu alami tidak kunjung mereda setelah melakukan cara-cara di atas, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.