Guna mendukung proses tumbuh kembang Si Kecil, Bunda dan Ayah dianjurkan untuk rutin memberikan stimulasi kepada Si Kecil. Menstimulasi bayi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yuk, simak beberapa cara mudah stimulasi bayi yang dapat Bunda dan Ayah lakukan sendiri di rumah.
Saat bayi lahir, indra pendengaran dan peraba bayi sebenarnya sudah berkembang sepenuhnya. Sementara itu, ketiga indra lainnya, yaitu indra penglihatan, penciuman, dan perasa, memerlukan waktu beberapa bulan untuk bisa berfungsi dengan sempurna. Salah satu cara agar ketiga indra tersebut mampu berkembang secara optimal adalah dengan memberikan stimulasi pada setiap indra bayi.
Cara Menstimulasi Bayi yang Baik
Berikut ini adalah beberapa cara stimulasi bayi yang dapat Bunda coba lakukan:
Penglihatan
Saat baru dilahirkan, kemampuan bayi untuk melihat masih sangat terbatas. Ia hanya mampu melihat sesuatu dengan jarak pandang sekitar 20–30 cm. Selain itu, bayi juga belum mampu membedakan warna, sehingga yang terlihat hanyalah warna hitam dan putih. Meski demikian, ia sudah dapat melihat wajah orang-orang terdekatnya.
Ketika usianya memasuki 4 bulan, bayi mulai mampu membedakan berbagai warna. Untuk menstimulasi penglihatan Si Kecil, Bunda dan Ayah dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
- Mendekorasi kamar bayi dengan warna yang cerah dan pola yang menarik.
- Berbicara dengan Si Kecil meski ia belum memahami maksud perkataan Bunda atau Ayah. Hal ini dapat merangsang kemampuan Si Kecil dalam mendeteksi perubahan ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya.
- Bermain cilukba, terutama saat Si Kecil mulai berusia 4 bulan. Hal ini berguna untuk membantu koordinasi gerakan mata dan tangannya.
Ada berbagai permainan bayi yang dapat melatih indra penglihatan, pendengaran, dan peraba seperti mainan bertekstur, mainan yang dilengkapi musik, atau pun cermin antipecah. Untuk merangsang indra penglihatannya, Bunda dan Ayah dapat memilih mainan dengan motif dan warna kontras.
Pendengaran
Bayi sebenarnya sudah dapat mendengar sejak masih berada di dalam kandungan. Saat masih di dalam rahim, Si Kecil sudah bisa mendengar suara detak jantung ibu, suara pergerakan saluran cerna, dan juga suara ibu dan ayah.
Saat lahir, Si Kecil mungkin saja sudah mengenal suara Bunda dan Ayah yang pernah ia dengar sebelumnya saat masih di dalam kandungan.
Untuk menstimulasi pendengaran Si Kecil, Bunda dapat mengajaknya berbicara, bernyanyi, atau menceritakan sebuah dongeng. Bunda juga dapat memutar musik dengan irama yang lembut dan menenangkan.
Aktivitas tersebut mampu melatih kemampuan Si Kecil dalam merespons suara dan meningkatkan kosakatanya kelak saat ia mulai belajar berbicara. Lakukan setidaknya 10 menit setiap harinya.
Peraba
Bunda dan Ayah dapat menstimulasi indra peraba Si Kecil dengan memeluk atau menggendongnya. Bunda dan Ayah juga bisa mencoba metode kanguru. Selain membuatnya merasa nyaman, metode tersebut juga dapat memperkuat ikatan antara Bunda dan Ayah dengan Si Kecil.
Tak hanya dengan sering memeluk atau menggendong Si Kecil, Bunda juga bisa memberikan Si Kecil mainan atau buku yang dilengkapi dengan gambar timbul dan bertekstur halus untuk ia sentuh.
Penciuman
Kemampuan bayi untuk mencium aroma sebenarnya juga sudah cukup berkembang sejak ia lahir. Bayi mampu mengenali aroma ASI dan aroma tubuh ibunya. Aroma-aroma tersebut bahkan bisa membuat bayi merasa nyaman dan aman.
Untuk merangsang indra penciuman Si Kecil, Bunda bisa menggunakan aromaterapi dengan wangi yang lembut, seperti lavender, daun mint, minyak telon, dan minyak almond. Selain menstimulasi penciuman bayi, aroma ini juga dapat membuat bayi lebih tenang.
Saat berusia 6 bulan, bayi mulai menggunakan indra penciumannya untuk menentukan jenis makanan yang ia suka atau tidak. Pada tahap ini, Bunda dapat memberikan makanan yang bervariasi setiap hari.
Meski demikian, ketika hendak memberikan stimulasi pada indra penciuman Si Kecil, Bunda sebaiknya tidak memberikan aroma yang terlalu tajam, seperti parfum atau pewangi ruangan. Hindari juga pemberian aromaterapi yang membuat Si Kecil tampak rewel dan merasa tidak nyaman.
Perasa
Saat bayi baru lahir, cara paling mudah untuk menstimulasi indra perasa bayi adalah rutin memberikan ASI eksklusif.
Bunda dapat mengonsumsi berbagai makanan dengan rasa yang berbeda selama masa menyusui. Hal ini dikarenakan nutrisi dan rasa makanan yang Bunda konsumsi dapat diserap oleh ASI sehingga Si Kecil juga dapat merasakannya.
Saat Si Kecil memasuki usia 6 bulan, Bunda dapat mengenalkannya dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
Untuk membiasakan Si Kecil mengonsumsi berbagai jenis makanan sekaligus menstimulasi indra perasanya, Bunda bisa memberikannya berbagai jenis makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda, seperti rasa manis dari buah-buahan atau ubi yang ditumbuk, rasa asin dan gurih dari keju atau sup ayam, serta rasa asam dari yoghurt.
Bunda juga bisa memberikan puding dengan berbagai macam rasa buah. Namun, hindari memberikan jenis makanan yang memiliki cita rasa pedas atau berbau tajam.
Selain untuk menstimulasi indra perasa bayi, memberikan makanan dengan berbagai jenis rasa juga mampu mencegah bayi menjadi pemilih makanan atau picky eater nantinya.
Selama 1 bulan atau 2 bulan pertama kelahirannya, bayi akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Bunda dapat memberikan stimulasi saat Si Kecil terbangun. Namun, perlu diingat bahwa bayi bisa rewel jika mengalami overstimulasi.
Pada dasarnya, tahap perkembangan setiap bayi unik dan berbeda-beda. Jadi Bunda dan Ayah tidak perlu khawatir jika Si Kecil belum bereaksi seperti yang diharapkan saat ia baru pertama kali menerima stimulasi tumbuh kembangnya.
Namun, jika laju tumbuh kembang Si Kecil tampak jauh berbeda dengan bayi lain seusianya atau jika ia memiliki masalah kesehatan tertentu, Bunda dan Ayah bisa berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan apakah tumbuh kembang Si Kecil normal atau terlambat dan apa penyebabnya.