Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi
Berapa Biaya Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi?
Biaya operasi usus buntu dengan laparoskopi bervariasi, tergantung kepada kondisi Anda dan rumah sakit yang menyelanggarakannya. Biaya operasi usus buntu dengan laparoskopi di rumah sakit swasta di Indonesia dapat dimulai dari Rp 8.500.000 hingga lebih dari Rp 45.000.000. Dianjurkan untuk mempersiapkan dana lebih guna kebutuhan tambahan yang tidak terduga, yaitu sekitar 20-30% dari biaya yang diperkirakan.
Apa Itu Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi?
Operasi usus buntu (apendektomi) dengan laparoskopi adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat usus buntu atau apendiks yang mengalami infeksi dengan menggunakan metode laparoskopi.
Apa Kelebihan Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi dibandingkan Operasi Biasa (Terbuka)?
Rasa nyeri lebih ringan, Anda tidak perlu telalu lama menjalani rawat inap di rumah sakit, proses penyembuhan lebih cepat, bekas luka lebih kecil, dan Anda dapat lebih cepat kembali ke aktivitas normal.
Kondisi Apa yang Menyebabkan Saya Harus Menjalani Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi?
Operasi usus buntu dengan laparoskopi dilakukan jika Anda menderita penyakit usus buntu. Hal ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu kondisi Anda memungkinkan untuk menjalani laparoskopi, rumah sakit yang Anda pilih menyediakan peralatan laparoskop, dan dokter yang menangani Anda memiliki keterampilan menggunakan laparoskop. Selain itu, operasi usus buntu dengan laparoskopi juga dianjurkan pada pasien yang mengalami obesitas, menderita penyakit tertentu, berusia lanjut, atau masih anak-anak.
Hal Apa Saja yang Perlu Saya Informasikan kepada Dokter sebelum Menjalani Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi?
Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat anestesi, jika memiliki riwayat gangguan pembekuan darah, jenis obat dan suplemen yang sedang dikonsumsi, jika pernah menjalani operasi di daerah perut atau mengalami obstruksi usus, dan jika Anda sedang hamil.
Proses Apa Saja yang Perlu Saya Lalui sebelum Menjalani Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi?
Sebelum tindakan dilakukan, dokter akan menjelaskan prosedur operasi usus buntu dengan laparoskopi yang akan dilakukan kepada Anda. Setelah Anda paham, Anda akan diberikan surat pernyataan untuk ditandatangani. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan beberapa pemeriksaan penunjang jika diperlukan.
Apa yang akan Saya Lakukan sebelum Menjalani Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi?
Anda dianjurkan untuk menjalani puasa kurang lebih 8 jam, dan mengajak anggota keluarga atau rekan terdekat untuk mendampingi Anda dan mengantarkan Anda pulang.
Apa yang harus Saya Lakukan setelah Tiba di Ruang Operasi?
Perawat akan menginstruksikan Anda untuk melepas seluruh perhiasan dan benda lain yang sedang Anda kenakan, serta melepas pakaian dan menggantinya dengan gaun operasi. Dokter atau perawat juga akan memasang selang infus di lengan Anda yang akan digunakan untuk menyalurkan obat dan cairan selama operasi.
Bagaimana Prosedur Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi Dilakukan?
Anda akan dibaringkan di atas meja operasi. Dokter akan menyuntikkan obat anestesi melalui selang infus. Setelah Anda tidak sadarkan diri, dokter akan membuatan 1-3 sayatan kecil di bagian perut untuk memasukkan beberapa instrumen bedah. Gas karbon dioksida akan dimasukkan melalui selang kecil untuk mengembangkan perut. Laparoskop kemudian akan dimasukkan melalui sayatan dan diarahkan ke bagian usus buntu. Dengan bantuan instrumen bedah lain, dokter akan mengikat usus buntu dengan jahitan, kemudian memotong dan mengangkatnya. Setelah selesai, dokter akan mengeluarkan gas karbon dioksida dari rongga perut, mengangkat seluruh instrumen bedah, dan menutup luka sayatan dengan jahitan atau staples bedah. Area sayatan akan ditutup perban atau plester bedah.
Berapa Lama Prosedur Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi Berlangsung?
Operasi usus buntu dengan laparoskopi umumnya berlangsung selama kurang lebih 1 jam.
Kondisi Apa Saja yang Menyebabkan Teknik Laparoskopi Tidak Efektif dan Dokter Terpaksa Melakukan Operasi Usus Buntu secara Terbuka?
Teknik laparoskopi dianggap tidak efektif dan dokter terpaksa menjalani operasi usus buntu secara terbuka jika Anda mengalami pembengkakan di bagian perut, usus buntu pecah atau mengalami perlubangan, peritonitis atau abses, perdarahan selama prosedur laparoskopi, dan posisi usus buntu tidak normal.
Apa yang akan Saya Rasakan setelah Menjalani Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi?
Anda dapat merasakan nyeri di bagian bahu dan konstipasi ringan selama beberapa hari akibat gas karbon dioksida yang digunakan selama prosedur operasi.
Faktor Apa Saja yang Menentukan Lamanya Waktu Pemulihan?
Kondisi fisik Anda secara keseluruhan, jenis anestesi yang digunakan selama operasi, dan reaksi tubuh Anda terhadap tindakan operasi.
Apakah Saya Membutuhkan Rawat Inap setelah Menjalani Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi?
Kebutuhan akan rawat inap tergantung dari kondisi Anda setelah dilakukan operasi. Hal tersebut akan dinilai oleh dokter.
Apa yang perlu Saya Lakukan selama Menjalani Masa Pemulihan di Rumah?
Beristirahat yang cukup, menjaga luka sayatan tetap kering dan bersih, tidak mengangkat beban berat dan tidak melakukan aktivitas berat, menghindari berendam, mengonsumsi makan bergizi dan memperbanyak asupan cairan, melakukan latihan berjalan secara rutin, mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, serta melakukan pemeriksaan secara rutin.
Kapan Saya Bisa Kembali Menjalani Aktivitas Normal?
Anda dapat menjalani aktivitas normal setidaknya 2-3 minggu setelah menjalani operasi usus buntu dengan laparoskopi.
Apa Saja Risiko Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi?
Operasi usus buntu dengan laparoskopi merupakan prosedur operasi yang relatif aman dilakukan. Namun, ada beberapa risiko yang mungkin Anda alami, meskipun jarang terjadi, antara lain perdarahan, infeksi luka operasi, cedera pada organ di sekitar area operasi, penggumpalan darah di area kaki atau dada, dan kebocoran di tepi usus besar.
Apa Saja yang Harus Saya Waspadai setelah Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi?
Demam dengan suhu tubuh lebih dari 39 derajat Celcius, mual atau muntah secara terus menerus, sesak napas, rasa nyeri tidak hilang meskipun telah mengonsumsi obat pereda nyeri, diare atau konstipasi berlangsung selama lebih dari 3 hari, kemerahan dan pembengkakan di area sayatan, muncul nanah di area sayatan, serta perdarahan.