Tes anti-HIV
Berapa Biaya Tes HIV?
Biaya tes HIV bervariasi, tergantung kepada jenis tes dan rumah sakit mana yang menyelenggarakannya. Biaya tes HIV di rumah sakit swasta di Indonesia dapat dimulai dari Rp 150.000 hingga lebih dari Rp 1.500.000. Sementara itu, biaya tes HIV di Malaysia dimulai dari Rp 100.000. Dianjurkan untuk mempersiapkan dana lebih guna kebutuhan tambahan yang tidak terduga, yaitu sekitar 20-30% dari biaya yang diperkirakan.
Apa Itu Tes HIV?
Prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi infeksi HIV pada tubuh Anda.
Apa Fungsi Tes HIV?
Untuk mencegah penyebaran HIV, mendeteksi infeksi HIV sejak dini, serta mendeteksi darah, produk darah, atau organ dari pendonor sebelum diberikan kepada pasien lain. Sehingga pengobatan menjadi lebih cepat, serta risiko penularan virus dapat diturunkan.
Siapa Saja yang Perlu Melakukan Tes HIV?
Tes HIV sebaiknya dilakukan oleh setiap individu, terutama jika Anda berusia antara 13-64 tahun, terutama jika Anda:
- Memiliki gejala yang diduga HIV.
- Terkena penyakit menular seksual, hepatitis B atau C, tuberkulosis, dan limfoma.
- Sering berganti pasangan dan melakukan hubungan seksual tanpa kondom.
- Berhubungan seks sesama jenis.
- Menggunakan obat-obatan melalui suntik atau infus dan berbagi alat suntik.
- Sedang hamil atau menyusui.
- Penderita HIV dan melahirkan. Lakukan tes HIV pada anak Anda.
- Menerima transfusi darah dari pendonor yang berasal dari negara dengan jumlah penderita HIV yang tinggi.
Seberapa Sering Saya Sebaiknya Menjalani Tes HIV?
Jika Anda berisiko tinggi terhadap HIV, Anda dianjurkan untuk menjalani tes HIV setahun sekali secara rutin. Jika Anda diduga telah terpapar virus HIV, tes HIV sebaiknya dilakukan pada 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan sejak Anda pertama kali terpapar virus.
Hal Apa Saja yang Dapat Memengaruhi Hasil Tes HIV?
Jika Anda memiliki gangguan kesehatan, seperti gangguan autoimun, leukemia, atau sifilis, mengonsumsi obat kortikosteroid, masih dalam masa jendela (masa inkubasi virus), atau jika Anda mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Apa Saja yang Perlu Saya Lakukan sebelum Tes HIV?
Anda tidak memerlukan persiapan khusus sebelum menjalani tes HIV. Namun, Anda dianjurkan untuk menjalani konseling sebelum dan setelah tes HIV untuk membahas seputar prosedur tes HIV, dampak diagnosis infeksi HIV terhadap kehidupan sosial, emosional, profesional, dan finansial Anda, serta manfaat diagnosis dan pengobatan sejak dini.
Apa Saja Jenis Tes HIV?
Ada tiga jenis utama tes HIV, yaitu tes antibodi, tes PCR, dan tes kombinasi antibodi dan antigen (Ab-Ag test).
Apa Itu Tes Antibodi dan Apa Saja Jenisnya?
Jenis pemeriksaan untuk mendeteksi antibodi HIV dalam darah. Tes antibodi terdiri atas tiga jenis, yaitu tes ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay), tes Western Blot, dan tes IFA (immunofluorescene antibody assay). Tes ELISA adalah tes yang dilakukan dengan bantuan enzim untuk mempercepat reaksi kimia antara darah dan antigen. Tes IFA adalah tes yang dilakukan dengan menggunakan pewarna fluoresens untuk mengidentifikasi keberadaan antibodi HIV. Sementara, Western Blot adalah tes yang dilakukan dengan menggunakan metode pemisahan protein untuk mendeteksi protein antibodi.
Apa Itu Tes PCR?
Tes yang digunakan untuk mendeteksi RNA atau DNA HIV dalam darah. Tes PCR dilakukan dengan cara memperbanyak DNA melalui reaksi enzimatik yang dilakukan dalam siklus berulang.
Apa Itu Tes Kombinasi Antibodi-Antigen?
Tes yang dilakukan untuk mendeteksi antigen HIV yang dikenal dengan p24 dan antibodi HIV-1 atau HIV-2.
Bagaimana Prosedur Tes HIV Dilakukan?
Tes HIV dilakukan melalui prosedur pengambilan sampel darah. Lengan Anda akan diikat dengan tali elastis, kemudian area kulit akan dibersihkan dengan alkohol. Dokter akan menusukkan ujung jarum ke dalam vena dan memasang tabung pada pangkal jarum. Tabung tersebut akan terisi dengan darah dan setelah jumlah darah yang diambil cukup, dokter akan melepas tali elastis dari lengan Anda dan menekan area suntikan dengan kapas atau kasa beralkohol.
Berapa Lama Hasil Tes HIV Dapat Saya Terima?
Hasil tes ELISA umumnya akan keluar dalam 2-4 hari, hasil tes Western Blot atau IFA membutuhkan waktu 1-2 minggu, sedangkan hasil tes PCR membutuhkan waktu 2-6 minggu.
Seperti Apa Hasil Tes HIV?
Ada beberapa jenis hasil tes HIV, yaitu normal atau negatif, abnormal atau positif, dan tidak diketahui (indeterminate result).
Kapan Saya Dikatakan Postif Menderita HIV?
Ketika ditemukan antibodi HIV di dalam darah Anda atau ketika tes PCR mendeteksi keberadaan materi genetik HIV (RNA atau DNA) dalam darah.
Apa Saja yang Perlu Saya Lakukan jika Saya Terdiagnosis Positif HIV?
Dokter akan mendiskusikan langkah dan jenis terapi yang akan Anda jalani. Selain itu, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan setelah terdiagnosis HIV positif, antara lain:
- Berdiskusi dengan sesama penderita HIV.
- Mengonsumsi obat terapi antiretroviral (ART).
- Menjalani pemeriksaan lanjutan untuk mencegah penyakit menular seksual.
- Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
- Meminta pasangan Anda untuk menjalani tes HIV.
Kapan Saya Dikatakan Negatif Menderita HIV?
Hasil tes dikatakan normal atau negatif jika tidak ditemukan antibodi HIV di dalam darah Anda atau ketika tes PCR tidak mendeteksi keberadaan RNA atau DNA HIV.
Apa Yang Perlu Saya Lakukan jika Saya Terdiagnosis Negatif HIV?
Jika hasil tes HIV Anda negatif, bukan berarti Anda tidak terinfeksi HIV. Anda mungkin masih dalam masa jendela. Sebaiknya lakukan tes ulang 3 bulan setelah tes pertama, untuk memastikan hasil tes dan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus. Jika hasil tes HIV ulang tetap negatif, maka dokter akan menyatakan Anda tidak terinfeksi virus HIV, namun tetap merekomendasikan pemeriksaan HIV secara berkala untuk deteksi dini infeksi HIV
Kenapa Hasil Tes HIV Bisa Tidak Jelas dan Tidak Dapat Ditentukan?
Kondisi ini mungkin terjadi ketika antibodi HIV belum berkembang atau ketika jenis antibodi lain mengganggu hasil tes.
Bagaimana Jika Hasil Tes HIV Belum Dapat Ditentukan (indeterminate result)?
Anda bisa memastikannya dengan tes PCR dan mengulang tes 6 bulan kemudian. Bila hasilnya masih belum dapat ditentukan, Anda dianggap stable indeterminate dan tidak terinfeksi HIV. Namun tes HIV secara berkala tetap diperlukan.
Apa Saja Efek Samping Tes HIV?
Tes HIV umumnya aman dilakukan. Efek samping jarang terjadi, dan bila ada hanya bersifat ringan, seperti pusing atau sakit kepala, muncul memar kecil di area suntikan, lengan terasa nyeri dan lemas, serta infeksi pada area suntikan. Selain itu, efek samping psikologis juga mungkin terjadi jika Anda terdiagnosis HIV positif, seperti depresi, cepat marah, dan cemas. Maka dari itu, penting dilakukan konsultasi sebelum dilakukan pemeriksaan HIV.
Apa Saja yang Perlu Saya Waspadai setelah Menjalani Tes HIV?
Perdarahan yang tidak berhenti di tempat tusukan. Segera hubungi dokter jika mengalami kondisi ini.