Bedah Saraf
Berapa Biaya Bedah Saraf?
Biaya bedah saraf bervariasi, tergantung jenis prosedur yang dilakukan dan rumah sakit yang menyelenggarakannya. Semakin rumit teknologi dan tindakan yang dilakukan untuk bedah saraf, maka biaya bedah saraf akan semakin tinggi.
Apa Itu Bedah Saraf?
Bedah saraf adalah suatu prosedur medis yang bertujuan untuk melakukan diagnosis atau mengobati penyakit yang melibatkan sistem saraf. Bedah saraf tidak hanya dilakukan pada otak, namun juga pada saraf tulang belakang dan serabut saraf tepi yang menyebar ke seluruh bagian tubuh, seperti pada wajah, tangan, dan kaki.
Apa Saja Jenis Bedah Saraf?
Berdasarkan kebutuhannya, bedah saraf dibagi menjadi:
- Bedah saraf tumor, untuk mendiagnosis dan mengobati tumor yang terdapat pada sistem saraf.
- Bedah saraf vaskular, untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit saraf akibat kelainan pembuluh darah pada otak.
- Bedah saraf fungsional, untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit saraf akibat kelainan fungsi sistem saraf.
- Bedah saraf traumatik, untuk mengobati penyakit saraf pada otak dan tulang belakang akibat cedera.
- Bedah saraf pediatrik, untuk menangani penyakit saraf pada bayi dan anak-anak.
- Bedah saraf spinalis, untuk menangani penyakit yang terjadi pada tulang belakang.
Apa Saja Contoh Tindakannya?
Beberapa metode bedah saraf yang sering dilakukan, antara lain adalah:
- Bedah otak atau kraniotomi
- Pemasangan VP shunt
- Microsurgery atau bedah mikro
- Neuroendoskopi
- Stereotactic radiosurgery (SRS)
- Awake brain surgery (AWS)
Apa Saja Contoh Penyakit yang Dapat Diatasi dengan Bedah Saraf?
Contoh kondisi atau penyakit yang dapat diatasi dengan tindakan bedah saraf, misalnya tumor otak, stroke, aneurisma otak, perdarahan otak, epilepsi, hidrosefalus, nyeri tulang belakang, patah tulang belakang, tumor tulang belakang, trigeminal neuralgia, dan carpal tunnel syndrom.
Adakah Risiko Menjalani Bedah Saraf?
Berbagai prosedur bedah saraf mungkin menimbulkan risiko komplikasi, seperti:
- Perdarahan
- Infeksi
- Gangguan hormon
- Bradikardia
- Hipertensi
- Mual
- Muntah
- Peradangan
- Terbentuknya gumpalan darah
- Kejang
- Pembengkakan pada otak
- Gangguan koordinasi anggota badan
- Gangguan keseimbangan tubuh
Namun risiko yang dihadapi apabila tidak dilakukan bedah saraf sesuai anjuran dokter, dapat jauh lebih berbahaya.
Bagaimana Persiapan sebelum Menjalani Bedah Saraf?
Pada dasarnya, tiap teknik bedah saraf memiliki tindakan persiapan pra operasi yang berbeda-beda. Meskipun demikian, ada juga yang memiliki kesamaan. Sebagai contoh, pada prosedur kraniotomi, AWS, dan bedah saraf mikro, pasien akan diminta untuk menghentikan konsumsi obat-obatan pengencer darah. Tujuannya adalah untuk meminimalkan kehilangan darah selama proses bedah saraf berlangsung. Selain itu, pasien yang akan menjalani bedah saraf invasif juga akan diberikan antibiotik sebelum menjalani operasi, guna mencegah infeksi pada lokasi bedah.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan sebelum bedah saraf dilakukan. Pemeriksaan dilakukan dengan metode pencitraan melalui CT scan dan MRI. Pencitraan dapat memberikan informasi mengenai kondisi bagian dalam otak dan organ saraf lainnya secara visual terkait adanya jaringan abnormal, pengapuran, perdarahan, abses, kista, atau tumor.
Bagaimana Prosedur Bedah Saraf Dilakukan?
Anda akan diposisikan sesuai dengan teknik bedah saraf yang akan dijalani, baik itu posisi duduk ataupun terlentang. Setelah itu dokter akan memberikan obat bius kepada Anda, antara bius lokal atau bius total.
Kebanyakan tindakan bedah saraf akan memerlukan pembuatan sayatan kulit atau insisi, kecuali prosedur stereotacitc radiosurgery (SRS). Insisi akan dibuat di daerah yang akan dibedah. Jika Anda akan menjalani bedah mikro saraf tepi, insisi akan dibuat di daerah anggota badan yang mengalami gangguan saraf tepi. Bagi Anda yang menjalani neuroendoskopi, akan dibuatkan insisi di bagian dalam hidung.
Prosedur bedah saraf kemudian akan dilakukan setelah insisi selesai dibuat. Jika Anda menderita tumor pada otak atau saraf tulang belakang, tumor akan diangkat. Bagi Anda yang menjalani bedah mikro saraf tepi, akan menjalani perbaikan saraf motorik atau sensorik di anggota badan yang mengalami cedera saraf. Bagi Anda menjalani kraniotomi dan AWS, akan menjalani berbagai tindakan medis pada bagian otak. Dan bagi Anda yang menjalani neuroendoskopi, akan menjalani pengangkatan tumor dan tindakan medis lain pada bagian dalam otak. Jika seluruh prosedur bedah sudah selesai dilakukan, insisi yang dibuat akan ditutup kembali.
Bagaimana setelah Bedah Saraf Selesai?
Anda akan menjalani perawatan pasca operasi, biasanya di ruang ICU. Durasi waktu pemulihan berbeda-beda, tergantung jenis bedah saraf yang Anda jalani dan anestesi yang diberikan.
Untuk mencegah pembengkakan otak, dokter dapat memberikan obat-obatan. Selama masa pemulihan, tekanan dalam otak Anda akan dipantau secara intensif untuk menghindari efek yang tidak diinginkan. Anda juga akan diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Bagi Anda yang menjalani prosedur SRS, dapat mengalami efek samping berupa sakit kepala, mual, dan muntah. Dokter akan memberikan obat untuk meringankan efek samping tersebut selama masa pemulihan.