Warna urine dapat berbeda dari waktu ke waktu. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti obat-obatan atau makanan yang dikonsumsi. Selain itu, perubahan ini juga dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang Anda alami.
Urine adalah limbah cair tubuh yang dikeluarkan untuk membuang racun dan zat sisa dari dalam darah. Zat-zat tersebut tidak jarang dapat memengaruhi warna urine Anda. Oleh karena itu, perubahan warna urine sering kali digunakan untuk menggambarkan kondisi kesehatan tubuh.
Urine normal biasanya berwarna bening sampai kuning pucat. Warna kuning tersebut dihasilkan oleh pigmen tubuh yang disebut dengan urokrom. Selain itu, masih ada berbagai warna urine lainnya yang perlu Anda ketahui agar lebih waspada terhadap kesehatan.
Berbagai Warna Urine dan Artinya
Berikut ini adalah beberapa arti warna urine yang menandakan kondisi kesehatan Anda:
1. Bening
Warna urine yang bening dapat menandakan bahwa Anda mengonsumsi air putih melebihi 8 gelas per hari. Meski hal ini bagus untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, terlalu banyak minum air putih juga dapat menghilangkan elektrolit tubuh.
Selain itu, warna urine yang jernih juga dapat menandakan masalah hati, seperti sirosis dan hepatitis.
2. Cokelat tua
Bila urine mengalami perubahan warna menjadi cokelat tua, Anda perlu waspada. Pasalnya, hal ini dapat menandakan adanya masalah kesehatan pada organ hati, ginjal, infeksi saluran kemih, dan perdarahan, misalnya karena anemia hemolitik.
Urine berwarna cokelat tua bisa juga disebabkan oleh efek samping obat. Sejumlah obat yang dapat membuat warna urine menjadi cokelat tua adalah obat antimalaria, obat antibiotik, dan obat pencahar yang mengandung cascara atau senna.
3. Kuning pekat
Perubahan warna urine menjadi kuning pekat disebabkan oleh tubuh yang mengalami dehidrasi. Kondisi ini dapat terjadi bila jumlah cairan yang dikeluarkan dari dalam tubuh lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Selain itu, kondisi ini biasanya disertai gejala lain, seperti sakit kepala, mudah lelah, atau kram otot.
Perubahan warna ini juga dapat disebabkan oleh obat-obatan atau vitamin tertentu, seperti phenazopyridine dan vitamin B kompleks.
4. Oranye
Tubuh yang mengalami dehidrasi juga dapat ditandai dengan perubahan urine menjadi oranye. Selain itu, perubahan warna ini juga dapat terjadi akibat efek samping kemoterapi, obat pencahar, obat sulfasalazine, obat phenazopyridine, obat TB rifampisin dan isoniazid, serta riboflavin (vitamin B2) dalam dosis tinggi.
Bahkan, urine yang berwarna oranye dapat menandakan adanya gangguan pada organ hati atau saluran empedu, terutama jika disertai dengan warna feses yang terlihat pucat atau putih.
5. Putih dan keruh
Air seni yang keruh, atau berwarna putih seperti susu, dan berbau bisa jadi merupakan tanda infeksi saluran kemih yang disertai pembentukan nanah. Kondisi ini disebut piuria dan disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus.
Warna urine yang menjadi keruh juga merupakan tanda adanya penumpukan sel darah putih, asam urat, protein, atau lemak pada urine.
6. Merah atau merah muda
Warna urine merah atau merah muda dapat disebabkan oleh makanan yang Anda konsumsi, seperti bit, blackberry, atau buah naga merah. Selain itu, warna urine merah bisa juga disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu untuk infeksi saluran kemih dan obat TB rifampisin.
Selain warna urine merah, kondisi tersebut juga dapat menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu, seperti kencing berdarah, infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, tumor atau batu di ginjal dan kandung kemih, gangguan prostat, anemia hemolitik, atau kelainan genetik porfiria.
7. Hijau atau biru
Warna urine satu ini mungkin bisa membuat Anda terkejut. Kondisi ini bisa terjadi akibat penyakit genetik langka yang melibatkan tingginya kadar kalsium dalam darah (hiperkalsemia). Bahkan, warna ini dapat juga disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi saluran kemih.
Selain itu, pewarna makanan, atau efek samping obat asma, antidepresan amitriptilin, obat bius propofol, dan zat warna metilen biru juga dapat menjadi pemicu perubahan warna urine menjadi biru atau hijau.
Perubahan warna urine dapat terjadi karena beragam hal, mulai dari yang tidak berbahaya sampai yang dapat berakibat fatal. Beberapa faktor risiko, seperti usia, riwayat kesehatan keluarga, dan aktivitas sehari-hari, dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang memicu terjadinya perubahan urine.
Bila perubahan urine dikarenakan dehidrasi, Anda cukup memperbanyak minum air putih. Namun, jika perubahan warna urine tidak kembali normal setelah mencukupi asupan air putih, jangan tunda pergi ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan terkait kondisi Anda.