Carmed 10 adalah obat oles untuk melembapkan kulit yang kering, bersisik, dan pecah-pecah akibat eksim, psoriasis, atau keratosis. Obat ini hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Carmed 10 terbuat dari bahan urea. Bahan ini merupakan zat keratolitik yang bekerja dengan cara menghancurkan zat keratin di lapisan luar kulit. Cara kerja ini membuat sel kulit mati akan berkurang dan kulit dapat menyerap serta menyimpan lebih banyak air. Alhasil, kelembapan kulit pun dapat tetap terjaga.
Apa Itu Carmed 10
Bahan aktif | Urea 10% |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Emolien |
Manfaat | Melembabkan kulit yang kering, bersisik, dan pecah-pecah |
Digunakan oleh | Dewasa |
Carmed 10 untuk ibu hamil | Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin. |
Oleh karena itu, obat ini sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil, kecuali jika dokter menyarankan demikian. | |
Carmed 10 untuk ibu menyusui | Obat ini aman digunakan oleh ibu menyusui. |
Bentuk obat | Krim |
Peringatan sebelum Menggunakan Carmed 10
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Carmed 10:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Carmed 10 tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Carmed 10 jika kulit Anda mengalami infeksi, atau terdapat luka di kulit, seperti luka bakar.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat herbal, vitamin, atau suplemen lain. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan obat ini jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah menggunakan Carmed 10.
Dosis dan Aturan Pakai Carmed 10
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Carmed 10 untuk melembabkan kulit dari kondisi kering, bersisik, dan pecah-pecah akibat eksim (dermatitis atopik), psoriasis, atau keratosis:
- Dewasa: oleskan secukupnya 2–3 kali sehari.
Cara Menggunakan Carmed 10 dengan Benar
Carmed 10 dapat dibeli apotek dengan resep dokter. Gunakan obat ini sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang terdapat pada kemasan.
Berikut ini adalah cara menggunakan krim Carmed 10 dengan benar:
- Pastikan untuk mencuci tangan sebelum menggunakan krim Carmed 10.
- Bersihkan dan keringkan terlebih dahulu area yang akan diobati dengan Carmed 10.
- Oleskan Carmed 10 secara tipis-tipis. Obat ini dapat bekerja dengan lebih baik jika area yang akan diobati masih lembab sehabis mandi.
- Jangan menutup area yang diobati dengan perban kecuali jika disarankan oleh dokter.
- Jangan sampai krim Carmed 10 mengenai area mata, hidung, atau mulut. Segera bilas dengan air jika area tersebut terkena obat ini.
- Jangan lupa untuk mencuci tangan Anda kembali setelah menggunakan Carmed 10, kecuali jika obat inidigunakan untuk mengobati area tangan.
- Gunakan krim Carmed 10 secara teratur untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jika Anda lupa, segera pakai krim ini begitu teringat.
- Simpan Carmed 10 di ruangan yang kering bersuhu 15–30 derajat Celcius. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Buang obat yang sudah kedaluwarsa atau sudah tidak digunakan selama lebih dari 3 bulan setelah dibuka.
Interaksi Carmed 10 dengan Obat Lain
Berikut ini adalah interaksi obat yang dapat terjadi jika Carmed 10 digunakan dengan obat-obatan tertentu:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping kulit sensitif terhadap cahaya jika digunakan dengan dithranol
- Peningkatan penyerapan dan risiko terjadinya efek samping dari 5-fluorouracil untuk kanker kulit atau kortikosteroid topikal untuk radang di kulit.
Agar aman, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Carmed 10 bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Carmed 10
Efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan Carmed 10 antara lain:
- Kulit memerah
- Kulit terasa gatal dan panas
Konsultasikan dengan dokter jika keluhan di atas tidak membaik atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika timbul reaksi alergi obat, seperti biduran, sesak napas, atau bengkak di wajah, bibir, lidah, maupun tenggorokan.