Cedera bahu adalah kerusakan pada otot, sendi, tendon, dan tulang bahu akibat benturan atau gerakan yang berulang. Pada umumnya, cedera bahu bersifat ringan, tetapi tetap perlu cepat ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.

Dalam aktivitas sehari-hari, bahu berperan dalam banyak gerakan tubuh, seperti mengangkat, mengayun, menarik, atau mendorong. Cedera bahu dapat terjadi jika bahu digunakan secara berlebihan dan dengan tenaga yang besar, atau karena benturan eksternal.

CederaBahu

Karena bahu memiliki peranan yang penting, cedera pada bagian tersebut dapat mengganggu kegiatan harian penderitanya. Selain itu, jika tidak ditangani dengan tepat, cedera bahu dapat menyebabkan nyeri yang bertahan lama dan kaku pada bahu yang akan mengurangi daya gerak.

Jenis Cedera Bahu

Cedera bahu terjadi saat otot dan sendi bahu mengalami tekanan berlebihan. Berikut ini adalah beberapa jenis cedera bahu yang dapat terjadi:

  • Dislokasi, di mana sendi bahu terlepas dari posisi normalnya
  • Bahu terjepit, di mana tendon otot bahu terjepit di antara tulang-tulang bahu
  • Robekan pada ligamen yang menghubungkan tulang bahu satu sama lain
  • Robekan pada rotator cuff, yaitu otot bahu yang berguna untuk mengangkat dan memutar lengan
  • Bursitis, yaitu peradangan pada bantalan antara tulang dan jaringan lunak (bursa) di area bahu akibat melakukan gerakan yang sama dan kuat secara berulang
  • Patah tulang, misalnya pada tulang selangka atau tulang lengan atas

Penyebab Cedera Bahu

Cedera bahu dapat terjadi akibat berbagai kondisi, mulai dari kecelakaan sampai olahraga. Berikut ini adalah sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan cedera bahu:

  • Terbentur saat berolahraga
  • Jatuh dari ketinggian dan terbentur permukaan yang keras
  • Kecelakaan lalu lintas
  • Mengangkat beban yang terlalu berat sampai melebihi kepala
  • Mengayunkan bahu terlalu keras saat berolahraga, misalnya saat bermain golf

Beberapa profesi yang membebani fisik, seperti pekerja konstruksi atau atlet, lebih berisiko mengalami cedera bahu. Karena pekerjaan tersebut akan membebani bahu dengan beban berat dan gerakan yang berulang-ulang.

Selain itu, kegiatan sehari-hari di rumah, seperti mengecat tembok, mengambil barang di tempat tinggi, atau menjangkau tempat yang jauh bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera bahu.

Gejala Cedera Bahu

Gejala cedera bahu dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan cedera yang dialami penderita. Keluhan dari cedera bahu ini bisa langsung dirasakan sesaat cedera terjadi atau baru muncul setelah beberapa waktu.

Berikut adalah beberapa gejala cedera bahu yang umumnya dialami penderita cedera bahu, yaitu:

  • Nyeri di bahu
  • Bahu terasa kaku
  • Pembengkakan dan kemerahan pada bahu
  • Sendi bahu terlihat berubah bentuk
  • Lengan dan bahu tidak bisa digerakkan
  • Lengan dan tangan terasa lemah atau mati rasa 
  • Kulit di sekitar bahu berubah warna

Kapan harus ke dokter

Jika gejala yang dialami tergolong ringan dan Anda ingin menanganinya secara mandiri, jangan ragu untuk berkonsultasi secara online lewat Chat Bersama Dokter. Melalui konsultasi, dokter bisa memberikan saran perawatan dan pengobatan yang dapat dilakukan sendiri. 

Akan tetapi, bila bahu mengalami cedera yang berat, gejala sangat mengganggu, atau terjadi perubahan bentuk pada bahu, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter atau IGD untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Diagnosis Cedera Bahu

Untuk mendiagnosis cedera bahu, dokter akan menanyakan penyebab cedera, kemudian memastikan gejala yang dialami oleh pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, yaitu dengan:

  • Menekan area yang cedera, untuk mengetahui bagian yang nyeri di bahu
  • Menggerakkan lengan untuk menentukan rentang pergerakan lengan 
  • Meminta pasien untuk menggerakkan lengan
  • Melakukan tes kekuatan lengan jika memungkinkan
  • Mengecek jika ada masalah lain pada bahu atau leher

Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Foto Rontgen atau CT Scan, untuk melihat kondisi tulang dan sendi bahu
  • Ultrasound atau MRI, untuk melihat jaringan lunak pada area yang cedera, seperti otot atau saraf 

Pengobatan Cedera Bahu

Pengobatan cedera bahu akan disesuaikan dengan tingkat keparahan cedera dan penyebabnya. Penanganan cedera ini perlu dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah bahu bertambah bengkak dan nyeri memburuk.

Berikut adalah perawatan yang dapat dilakukan untuk menangani cedera bahu:

Perawatan di rumah

Jika mengalami cedera bahu yang masih tergolong ringan, Anda bisa segera mengistirahatkan bahu yang cedera dan memberikan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan. Anda juga dapat mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, yang dijual bebas di pasaran.  

Meski cedera yang terjadi ringan, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penanganan yang tepat dan menghindari komplikasi. 

Untuk konsultasi yang cepat dan terpercaya, Anda bisa menghubungi dokter melalui Chat Bersama Dokter. Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan alat penyangga bahu atau obat nyeri yang lebih kuat, seperti:

Setelah beberapa hari, dokter akan memantau kondisi Anda untuk melihat perkembangan cedera. Jika cedera bahu membaik, dokter dapat menyarankan latihan dengan gerakan-gerakan berikut:

  • Membantu meregangkan otot bahu dan punggung
  • Meringankan pembengkakan setelah cedera
  • Memperkuat otot yang mendukung sendi bahu
  • Menurunkan risiko cedera berulang

Selain gerakan yang direkomendasikan oleh dokter, Anda juga dapat menonton video olahraga yang banyak tersedia di internet, untuk memperkuat otot bahu.

Namun, jika cedera tidak membaik setelah dilakukan penanganan, dokter akan mengarahkan Anda untuk ke rumah sakit guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Perawatan di rumah sakit

Untuk menangani cedera bahu yang parah dan tidak kunjung membaik, misalnya karena bursitis berat atau patah tulang, penanganan akan dilakukan di rumah sakit. Beberapa tindakan penanganan yang dapat dilakukan adalah:

  • Imobilisasi atau pembatasan gerak bahu, misalnya dengan shoulder sling
  • Suntikan kortikosteroid untuk meredakan nyeri, peradangan, dan pembengkakan di sendi bahu
  • Fisioterapi, yaitu terapi fisik yang dilakukan dengan bantuan terapis untuk memulihkan kekuatan bahu dan meningkatkan rentang geraknya
  • Operasi, jika cedera tidak membaik setelah penanganan awal atau kerusakan pada sendi dan otot bahu cukup berat

Komplikasi Cedera Bahu

Jika tidak ditangani dengan baik, cedera bahu dapat menimbulkan komplikasi, antara lain:

  • Kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar bahu
  • Otot bahu melemah secara permanen
  • Nyeri bahu yang kronis
  • Gerakan bahu jadi terbatas akibat nyeri atau kaku (frozen shoulder)

Pencegahan Cedera Bahu 

Cara mencegah terjadinya cedera bahu adalah dengan beberapa cara berikut:

  • Melakukan pemanasan bahu sebelum berolahraga untuk meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot bahu
  • Melakukan latihan untuk memperkuat otot bahu
  • Tidak mengangkat beban yang terlalu berat di atas kepala
  • Tidak mengayunkan lengan terlalu keras saat berolahraga
  • Beristirahat secara berkala bila melakukan aktivitas yang memberikan tekanan berulang pada sendi bahu
  • Memakai alat pelindung jika melakukan aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera