Cedera engkel adalah kerusakan pada otot dan jaringan ikat yang menyangga pergelangan kaki. Kondisi ini bisa menyebabkan pergelangan kaki mengalami nyeri, memar, atau tidak stabil saat berjalan atau berolahraga.
Engkel atau pergelangan kaki disokong oleh beberapa otot dan jaringan ikat (tendon dan ligamen). Komponen ini menjaga pergelangan kaki tetap stabil saat bergerak, mengingat engkel adalah salah satu sendi yang paling aktif saat berjalan, berlari, dan melompat.
Cedera engkel dapat terjadi apabila posisi kaki sedang tidak seimbang, atau jika sendi engkel menerima tekanan atau tarikan yang melebihi kapasitasnya, terutama secara berulang. Contoh gerakan yang dapat memberikan beban besar pada engkel adalah berlari atau melompat.
Jenis Cedera Engkel
Berdasarkan penyebabnya, cedera engkel dapat dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu:
- Tendinitis, yaitu peradangan akibat peregangan berlebihan pada tendon di bagian engkel, yang menghubungkan otot betis dengan telapak kaki
- Keseleo, yaitu kerusakan pada jaringan ligamen yang menopang pergelangan kaki, akibat meregang secara tidak normal
- Achilles tendon rupture, yaitu robek atau putusnya tendon Achilles yang terletak di belakang betis sampai tumit, akibat gerakan menjejak dengan kekuatan yang kuat atau tiba-tiba
- Patah pergelangan kaki, yaitu retak sebagian atau total pada tulang yang menopang sendi engkel, biasanya akibat terbentur permukaan yang keras
Penyebab Cedera Engkel
Cedera engkel terjadi saat pergelangan kaki mengalami tarikan, benturan, atau tekanan yang berlebih. Sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan cedera engkel adalah:
- Kecelakaan lalu lintas
- Engkel terinjak orang atau tertimpa benda berat
- Jatuh saat berjalan atau berlari
- Salah posisi kaki saat menjejak
- Menjejak ke dalam lubang secara tiba-tiba
- Mendarat dengan posisi telapak kaki yang salah setelah melompat
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera engkel, yaitu:
- Sering melakukan olahraga yang banyak melibatkan gerakan loncat, berlari, dan memutar telapak kaki, seperti basket, badminton, dan sepak bola
- Berjalan atau berlari di permukaan yang tidak rata
- Pernah menderita cedera engkel
- Kurangnya kekuatan dan fleksibilitas pada otot dan ligamen di engkel
- Mengenakan sepatu yang tidak nyaman dan tidak memiliki alas yang rata, seperti high heels
Gejala Cedera Engkel
Gejala cedera engkel tergantung dari tingkat keparahan cedera yang dialami penderita. Keluhan dari cedera engkel ini bisa langsung dirasakan sesaat cedera terjadi atau baru muncul setelah beberapa waktu.
Berikut ini adalah beberapa gejala cedera engkel yang dapat dialami penderita cedera engkel:
- Nyeri pada engkel
- Engkel terasa kaku saat disentuh
- Memar dan pembengkakan pada engkel
- Engkel tidak bisa digerakkan
- Engkel terasa tidak stabil saat berjalan
Kapan harus ke dokter
Hubungi dokter jika Anda mengalami cedera engkel, terutama bila disertai bengkak. Untuk mendapatkan jawaban yang cepat, Anda dapat berkonsultasi secara online melalui Chat Bersama Dokter.
Lewat konsultasi online, dokter dapat memberikan langkah perawatan yang bisa Anda lakukan di rumah untuk pemulihan yang optimal. Dokter juga akan memonitor kondisi Anda secara berkala.
Jika memang dibutuhkan pemeriksaan atau penanganan lebih lanjut, dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis yang keahliannya sesuai dengan kebutuhan Anda.
Namun, Anda disarankan langsung ke IGD jika terdapat kondisi berikut ini setelah mengalami cedera engkel:
- Nyeri yang tidak tertahankan
- Kaki tidak bisa menjejak atau menjinjit sama sekali
- Bentuk kaki berubah
- Terdengar suara “pop” saat cedera
Diagnosis Cedera Engkel
Untuk mendiagnosis cedera engkel, dokter akan menanyakan penyebab cedera dan gejala yang dialami oleh pasien. Setelah itu, dokter akan melihat kondisi engkel. Jika perlu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan:
- Menekan bagian engkel yang cedera, untuk menentukan jenis kerusakan
- Menggerakkan telapak kaki untuk menentukan rentang gerak engkel
- Mengetes kekuatan engkel jika memungkinkan
Jika diperlukan, dokter juga dapat menyarankan pemeriksaan tambahan, seperti:
- Foto Rontgen atau CT Scan, untuk melihat kondisi engkel dan tulang di sekitarnya
- Ultrasound atau MRI, untuk melihat jaringan lunak pada area yang cedera, seperti otot atau ligamen
Pengobatan Cedera Engkel
Pengobatan cedera engkel akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Penanganan perlu dilakukan sesegera mungkin untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah cedera memburuk.
Berikut adalah penanganan yang dapat dilakukan untuk menangani cedera engkel, yaitu:
Perawatan di rumah
Cedera engkel yang masih tergolong ringan dapat diatasi dengan metode R.I.C.E, yaitu:
- Rest, yaitu beristirahat dan menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan engkel bertambah sakit atau memperparah bengkak
- Ice, yaitu mengompres cedera menggunakan air dingin untuk mengurangi bengkak. Lakukan 20 hingga 30 menit, 3 sampai 4 kali sehari
- Compression, yaitu menggunakan perban elastis dan penyangga engkel untuk menahan pergerakan engkel dan mencegah engkel makin bengkak
- Elevate, yaitu mengangkat engkel lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi pembengkakan
Selain melakukan tindakan di atas, Anda juga dapat minum obat pereda nyeri yang tersedia di pasaran, seperti paracetamol, ibuprofen, atau obat salep yang mengandung metil salisilat atau mentol.
Di samping itu, Anda juga perlu menghindari hal-hal berikut:
- Mengompres engkel dengan air hangat pada 1–3 hari setelah cedera, karena dapat memperburuk pembengkakan
- Mengonsumsi minuman beralkohol karena dapat memperburuk bengkak dan menghambat penyembuhan
- Melakukan olahraga, seperti berlari, karena dapat memperburuk cedera
- Mengurut engkel yang cedera, karena bisa memperburuk pembengkakan
Untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari komplikasi, Anda sebaiknya berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat nyeri yang lebih kuat, seperti:
- Obat OAINS bentuk oles, seperti diclofenac topikal atau piroxicam topikal
- Obat OAINS bentuk minum, seperti diclofenac atau asam mefenamat tablet
- Obat pelemas otot, seperti eperisone, jika ada keluhan kaku otot
Selain meresepkan obat, dokter akan memonitor kondisi Anda dalam beberapa hari. Setelah cedera engkel membaik, dokter dapat menyarankan gerakan peregangan engkel agar otot dan ligamen pada engkel tidak kaku dan tidak mudah mengalami cedera lagi.
Jika cedera tidak membaik setelah dilakukan penanganan, dokter akan mengarahkan Anda untuk ke rumah sakit guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Perawatan di rumah sakit
Cedera engkel yang parah dan tidak kunjung membaik perlu ditangani di rumah sakit. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dokter adalah:
- Imobilisasi atau pembatasan gerak engkel, misalnya dengan memasang gips pada engkel
- Fisioterapi, yaitu terapi fisik yang dilakukan dengan bantuan terapis untuk memulihkan kekuatan engkel dan mengembalikan stabilitasnya
- Operasi, jika terjadi patah tulang atau kerusakan berat pada otot, tendon, atau ligamen engkel
Komplikasi Cedera Engkel
Jika tidak ditangani dengan baik, cedera engkel dapat menimbulkan komplikasi, antara lain:
- Nyeri berkepanjangan (kronis) pada engkel
- Radang sendi (arthritis) pada pergelangan kaki
- Sendi pergelangan kaki menjadi tidak stabil
Pencegahan Cedera Engkel
Untuk mencegah terjadinya cedera engkel, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, yaitu:
- Melakukan pemanasan pada engkel sebelum berolahraga
- Melatih engkel secara rutin untuk menguatkan dan menambah kestabilan pergelangan kaki
- Berhati-hati saat berjalan atau berlari di permukaan yang tidak rata atau licin
- Mengenakan sepatu yang nyaman dan sesuai dengan ukuran kaki
- Berhati-hati saat memakai sepatu dengan hak tinggi
- Berhenti beraktivitas saat lelah, terutama saat berolahraga, untuk mencegah jatuh