Cedera tulang rusuk dapat disebabkan oleh benturan keras di area dada, misalnya akibat kecelakaan. Risiko terjadinya cedera ini dapat meningkat pada penderita osteoporosis. Namun, dengan penanganan yang tepat, cedera tulang rusuk bisa pulih seperti sebelumnya.
Tulang rusuk adalah pelindung organ yang ada di rongga dada, seperti jantung dan paru-paru. Benturan keras bisa menyebabkan tulang rusuk retak atau patah. Beberapa tanda cedera tulang rusuk meliputi nyeri, memar, dan bengkak di area dada yang terbentur.
Cedera tulang rusuk perlu mendapatkan perawatan yang tepat. Jika tidak ada kondisi kesehatan tertentu, tulang rusuk yang cedera umumnya akan pulih dalam waktu 2–6 minggu. Hal ini dapat terjadi karena tulang rusuk mampu memulihkan strukturnya secara alami.
Meski begitu, lamanya proses pemulihan cedera tulang rusuk tergantung dari tingkat keparahan cedera dan kondisi kesehatan penderitanya.
Cara Mengatasi Cedera Tulang Rusuk
Penanganan cedera tulang rusuk bisa bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Jika tidak disertai dengan komplikasi berat, misalnya tension pneumothorax atau cedera organ dalam, ada beberapa penanganan awal yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Kompres dada
Cedera tulang rusuk bisa menyebabkan nyeri dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri adalah dengan memberikan kompres dingin di area dada yang terbentur.
Gunakan es batu atau makanan beku yang dibungkus dengan handuk dan tempelkan di bagian tulang rusuk yang terasa nyeri selama 10–20 menit. Lakukan sebanyak 3 kali sehari.
2. Konsumsi obat pereda sakit
Guna mengatasi rasa nyeri yang tergolong ringan, Anda bisa mengonsumsi obat antinyeri seperti paracetamol.
Perhatikan penggunaan obat sesuai dengan petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter. Untuk nyeri berat, biasanya diperlukan obat pereda nyeri dalam bentuk suntik yang harus diperoleh dengan resep dokter.
3. Latihan pernapasan
Saat tulang rusuk cedera, Anda akan merasakan nyeri saat menarik napas dalam. Sebenarnya, Anda disarankan untuk tetap bernapas secara normal untuk mencegah risiko terkena pneumonia dan membantu tubuh mengeluarkan lendir dari paru-paru.
Nah, untuk membantu Anda bisa bernapas secara normal, Anda bisa mencoba latihan pernapasan. Latihan ini memang sebaiknya dilakukan bila rasa nyeri sudah berkurang dan Anda bisa bernapas dengan lebih nyaman.
Latihan pernapasan dapat dilakukan dengan menghirup napas dalam hingga paru-paru berkembang sempurna, lalu embuskan napas secara perlahan. Ulangi sebanyak 10 kali setiap 2 jam.
4. Hindari menutup cedera dengan perban
Perlu diingat bahwa tulang rusuk yang mengalami cedera, seperti memar, retak, atau patah, tidak boleh ditutup dengan perban yang dililitkan di area dada. Tekanan akibat perban di badan bagian atas bisa menghambat pernapasan dan meningkatkan risiko pneumonia.
5. Perbanyak istirahat
Saat mengalami cedera tulang rusuk, Anda disarankan untuk lebih banyak istirahat dan mengurangi aktivitas fisik. Hal ini dapat mempercepat proses pemulihan cedera, terutama jika cedera tersebut tergolong parah dan terasa sangat nyeri.
6. Hindari berbaring terlalu lama
Selama masa pemulihan, Anda disarankan untuk tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi. Namun, hindari posisi berbaring terlalu lama atau diam dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama.
Pada beberapa hari pertama, Anda bisa tetap berjalan kaki di rumah dan beraktivitas fisik ringan untuk membantu tubuh mengeluarkan dahak dan lendir dari saluran pernapasan.
7. Gunakan bantal jika batuk
Saat Anda ingin batuk, gunakan bantal atau selimut tebal untuk menahan dada dari guncangan. Anda juga tidak disarankan mengendarai kendaraan dan membawa atau mengangkat beban berat sampai kondisi membaik. Hindari pula mengejan terlalu kuat, merokok, dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Cara-cara di atas hanya efektif jika cedera yang terjadi tergolong ringan. Bila cedera tulang rusuk yang dialami tidak kunjung membaik dengan cara-cara di atas atau disertai dengan gejala demam tinggi, sesak napas, batuk berdarah, dan nyeri di bagian perut atau bahu, segera periksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.