Patah tulang tengkorak dapat terjadi akibat cedera kepala yang disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari jatuh saat beraktivitas hingga kecelakaan saat berkendara. Kondisi ini perlu segera ditangani karena bisa berdampak fatal.
Secara umum, tulang tengkorak terdiri dari 2 bagian, yaitu tulang tengkorak bagian kepala (tempurung) dan tulang tengkorak bagian wajah. Tulang tengkorak berfungsi untuk membentuk kepala dan wajah manusia, serta melindungi otak.
Meski memiliki struktur yang kuat, patah tulang tengkorak bisa terjadi akibat kecelakaan kendaraan bermotor, terbentur tanah atau aspal, kecelakaan saat berolahraga, atau mengalami pukulan keras di kepala.
Jenis-jenis Patah Tulang Tengkorak
Tingkat keparahan kerusakan tulang tengkorak berbeda-beda, tergantung pada kekuatan benturan dan jenis benda yang menyebabkan cedera, serta lokasi terjadinya cedera kepala.
Berikut ini adalah beberapa jenis patah tulang (fraktur) tengkorak yang bisa terjadi:
1. Fraktur tertutup
Fraktur tertutup dapat terjadi ketika tulang tengkorak mengalami keretakan tetapi kulit yang melapisi tulang masih utuh. Pada patah tulang ini tidak terjadi lecet maupun luka terbuka.
2. Fraktur terbuka
Berbeda dengan fraktur tertutup, patah tulang tengkorak terbuka diikuti oleh kerusakan kulit di tempat terjadinya retakan. Terkadang tulang yang patah terlihat atau muncul dari robekan kulit.
3. Fraktur dasar tengkorak (basis cranii)
Kerusakan jenis ini terjadi di dasar tulang tengkorak atau pada bagian tulang di sekitar mata, telinga, hidung, atau bagian belakang tengkorak yang dekat dengan tulang belakang. Cedera ini sering diikuti robekan selaput otak dan merupakan salah satu jenis cedera tulang tengkorak yang paling fatal.
4. Fraktur depresi (patah tulang tengkorak cekung)
Jenis patah tulang tengkorak ini terjadi karena ada bagian patahan tulang yang terdorong ke dalam rongga otak dan membentuk cekungan.
Gejala Kerusakan pada Tulang Tengkorak
Pada kondisi tertentu, seperti fraktur terbuka dan fraktur depresi, dokter akan lebih mudah memastikan terjadinya kerusakan pada tulang tengkorak. Penentuan lokasi patah tulang tengkorak akan lebih sulit jika kerusakan tidak terlihat.
Saat terjadi cedera di kepala yang mengakibatkan tulang tengkorak patah, maka secara tidak langsung juga akan menyebabkan gangguan di otak dan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti:
- Sakit kepala hebat
- Penglihatan kabur mendadak
- Mual dan muntah
- Kehilangan keseimbangan tubuh
- Kesulitan berbicara atau melihat
- Gangguan pendengaran akibat gendang telinga pecah
- Memar di belakang telinga atau di sekitar mata
- Perdarahan telinga atau mimisan
- Kejang
Cara Mendiagnosis dan Mengobati Patah Tulang Tengkorak
Dokter dapat mengetahui patah tulang tengkorak dari gejala yang muncul dan melalui pemeriksaan fisik. Namun, untuk memastikan dan menentukan tingkat keparahan serta lokasi patah tulang tengkorak, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang menggunakan sinar-X, CT scan, dan MRI.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, dokter akan merencanakan penanganan serta pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang dialami. Ada beberapa penanganan yang mungkin dilakukan oleh dokter, antara lain:
Oksigen dan cairan infus
Jika patah tulang tengkorak menyebabkan perdarahan sampai kadar oksigen dalam darah dan tekanan darah menurun, dokter akan memberikan oksigen menggunakan selang hidung atau masker oksigen. Selain itu, dokter juga akan memberikan cairan melalui infus sesuai kebutuhan pasien.
Perawatan luka
Tulang tengkorak patah berupa fraktur terbuka akan disertai dengan robekan kulit di bagian kepala atau wajah. Robekan ini berpotensi menjadi jalan masuknya infeksi dan menyebabkan perdarahan, sehingga harus diatasi dengan perawatan luka.
Perawatan luka dan kontrol perdarahan akan disesuaikan dengan kondisi yang dialami pasien. Perawatan dapat berupa pembersihan luka sederhana, pemasangan bebat luka atau tampon, hingga penjahitan luka.
Obat-obatan
Jika terjadi patah tulang terbuka, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mencegah atau mengobati infeksi. Selain itu, obat antinyeri juga biasanya diberikan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan akibat patah tulang tengkorak.
Tulang tengkorak patah yang disebabkan oleh benturan umumnya akan disertai dengan cedera otak. Oleh karena itu, dokter juga akan memberikan obat untuk mengurangi bengkak dan peradangan di otak, serta untuk mencegah atau mengatasi kejang.
Selain itu, gejala mual dan muntah hebat dapat dialami pasien karena nyeri dan peningkatan tekanan dalam otak. Kondisi ini dapat menimbulkan iritasi lambung sehingga perlu diberikan obat pelindung lambung dan obat antimuntah.
Operasi
Prosedur operasi mungkin dilakukan untuk memperbaiki susunan tulang tengkorak dan jaringan yang rusak. Pada prosedur operasi, dokter dapat menggunakan pin, pelat, atau sekrup untuk menahan tulang tengkorak agar tetap stabil.
Selain untuk tulang tengkorak, operasi juga dapat dilakukan untuk mengatasi cedera pada otak, saraf, atau pembuluh darah.
Patah tulang tengkorak dapat dicegah dengan mengenakan pelindung kepala saat berkendara atau berolahraga, seperti bersepeda atau panjat tebing, maupun menggunakan alat pelindung saat bekerja. Tak hanya itu, Anda juga perlu menggunakan sabuk pengaman saat mengendarai mobil.
Jika Anda atau kerabat Anda mengalami benturan di kepala yang disertai dengan gejala patah tulang tengkorak, seperti sakit kepala hebat, sesak napas, muntah-muntah, mimisan dan batuk berdarah, segeralah datang ke pusat kesehatan atau IGD terdekat. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan penanganan sesuai dengan kondisi yang dialami.