Cefixime adalah antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Jenis infeksi bakteri yang dapat diobati dengan cefixime antara lain infeksi saluran pernapasan, infeksi tenggorokan dan amandel, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, dan infeksi menular seksual.
Cefixime termasuk dalam golongan antibiotik sefalosporin generasi III. Cefixime bekerja dengan cara menghentikan pembentukan dinding sel bakteri yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup. Dengan begitu, jumlah bakteri dalam tubuh akan berkurang dan sistem kekebalan tubuh dapat melawan infeksi hingga tuntas.
Perlu diketahui, cefixime tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu dan COVID-19.
Merek dagang cefixime: Bexifim, Cefarox, Cefixime Dexa Medica, Cefixime Etercon, Cefixime Hexpharm, Cefixime Novell, Ceptik, Fixiphar, Helixim, Inbacef, Lanfix, Nixaven, Simcef, Simfix, Sporetik, Starcef, Taxime,Trixim, Pharmafix, Profim
Apa Itu Cefixime
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik golongan sefalosporin |
Manfaat | Mengobati infeksi bakteri |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Cefixime untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
Cefixime untuk ibu menyusui | Cefixime dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter jika Anda sedang menyusui. |
Bentuk obat | Kapsul, tablet salut selaput, kaplet salut selaput, sirup kering |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Cefixime
Cefixime hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter. Berikut ini adalah hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi cefixime:
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap penisilin atau antibiotik golongan sefalosporin lain.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal atau kolitis.
- Beri tahu dokter jika selama menggunakan cefixime Anda berencana menjalani imunisasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menunda kehamilan menggunakan pil KB.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan cefixime bila Anda berencana menjalani prosedur medis atau operasi, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen atau produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi antarobat yang mungkin terjadi.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi cefixime.
Dosis dan Aturan Pakai Cefixime
Dosis cefixime dapat berbeda-beda bagi tiap pasien. Dokter akan memberikan dosis sesuai kondisi, tingkat keparahan infeksi, usia, dan berat badan (BB) pasien. Berikut adalah rincian dosis umum cefixime:
Kondisi: Gonore tanpa komplikasi
- Dewasa: 400 mg sebagai dosis tunggal.
Kondisi: Infeksi saluran pernapasan atas, infeksi saluran pernapasan bawah, dan infeksi saluran kemih
- Dewasa dan anak usia >10 tahun dengan BB>50 kg: 200–400 mg dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi. Lama pengobatan 7–14 hari.
- Anak usia 6 bulan hingga 10 tahun dengan BB <50 kg: 8 mg/kgBB per hari. Lama pengobatan 7–14 hari.
Kondisi: Infeksi telinga bagian tengah (otitis media) akibat bakteri Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, atau Streptococcus pyogenes.
- Dewasa dan anak usia >12 tahun dengan BB>45 kg: 400 mg sebagai dosis tunggal, atau 200 mg setiap 12 jam. Lama pengobatan 10 hari.
- Anak usia 6 bulan hingga 12 tahun dengan BB ≤45 kg: 8 mg/kgBB per hari dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi dengan jeda antar dosis 12 jam. Lama pengobatan 10 hari.
Selain untuk penyakit-penyakit di atas, cefixime juga dapat digunakan sebagai antibiotik untuk demam tifoid, khususnya pada kasus demam tifoid yang kebal terhadap antibiotik jenis lainnya.
Cara Mengonsumsi Cefixime dengan Benar
Gunakan cefixime sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis, dan jangan menggunakan obat melebihi jangka waktu yang dianjurkan.
Cefixime dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Jika terjadi efek samping mual atau perih pada lambung, konsumsi cefixime bersama makanan atau susu. Telan tablet, kaplet, atau kapsul cefixime secara utuh. Jangan menghancurkan atau mengunyah obat sebelum ditelan.
Jika Anda diresepkan cefixime dalam bentuk sirup kering, tambahkan air sesuai dengan petunjuk di kemasan. Kocok botol hingga obat tercampur rata setiap akan meminum obat. Gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan agar dosis yang dikonsumsi tepat.
Agar pengobatan efektif, konsumsilah cefixime secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Jangan menghentikan pengobatan sebelum waktunya meskipun Anda sudah tidak merasakan keluhan lagi.
Jika lupa mengonsumsi cefixime, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Simpan cefixime di tempat kering dan sejuk. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Cefixime dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi yang bisa timbul jika cefixime digunakan bersama dengan obat-obat lain, di antaranya:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari carbamazepine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping cefixime jika digunakan bersama probenecid
- Penurunan efektivitas obat yang mengandung estradiol, seperti pil KB
- Penurunan efektivitas vaksin yang berasal dari bakteri hidup, seperti vaksin BCG atau vaksin tifoid
Efek Samping dan Bahaya Cefixime
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi cefixime adalah:
- Sakit kepala atau pusing
- Sakit maag atau sakit perut
- Mual
- Perut kembung
- Diare
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau makin memburuk. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Sakit perut parah, mual dan muntah yang tidak kunjung mereda, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning
- Gejala infeksi baru, seperti demam atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung mereda
- Infeksi Clostridium difficile yang bisa ditandai dengan gejala berupa diare yang tidak kunjung berhenti, kram perut, atau tinja berlendir atau berdarah.
Selain itu, penggunaan cefixime dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur kandida (kandidiasis) di mulut yang bisa ditandai dengan munculnya bercak putih yang nyeri, atau pada vagina, yang bisa ditandai dengan keputihan yang sangat gatal atau terasa panas.